Yenny Wahid Nilai Khofifah Sosok Paling Pas Jadi Cawapres Anies

Tapi Khofifah kabarnya bakal fokus di Pilgub Jatim?

khofifah anies mojok.co

Ilustrasi Khofifah Indar Parawansa (Mojok.co)

MOJOK.COYenny Wahid mengusulkan nama Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres Anies Baswedan. Hal itu ia sampaikan saat dirinya menemui Surya Paloh pekan lalu.

“[Surya Paloh] cerita bahwa ada beberapa kriteria dibuat NasDem untuk mendampingi Mas Anies, kebetulan saya salah satu orang yang dianggap memenuhi kriteria tersebut. Sosok yang lainnya adalah Mbak Khofifah,” ujarnya, melansir CNN Indonesia, Senin (14/8/2023).

“Terus saya katakan ke Pak Surya Paloh, ‘Mbak Khofifah paling pas’. Terus terang saya katakan itu,” sambung Yenny.

Di media sosial pun, Yenny juga beberapa kali menyebut bahwa dirinya belum tertarik untuk menjadi cawapres Anies. Ia menegaskan, Khofifah adalah sosok yang paling puas buat mendampingi Anies.

Lantas bagaimana dengan respon Khofifah? Kabarnya ia lebih memilih fokus buat menyongsong Pilgub Jatim?

Lebih baik maju di pilgub

Soal kenapa Khofifah fokus di Pilgub Jatim, pengamat sosial-politik UGM Arie Sudjito punya pandangannya sendiri, ia menyebut bahwa Khofifah lebih punya potensi memenangi Pilgub Jatim ketimbang harus jadi cawapres Anies—yang belum ada jaminan menang. Pasalnya, posisinya sebagai petahana menjadi poin plus tersendiri.

Kata Arie, profil Khofifah ini sudah lebih dari cukup untuk bisa memenagkan kembali Pilgub Jatim untuk kedua kalinya.

“Meski Khofifah sangat berpotensi menjadi cawapres, namun potensi menjadi Cagub Jatim justru lebih tinggi dan pasti potensi menangnya jauh lebih besar. Maka dari itu saya menyarankan Ibu Khofifah lebih baik menjadi Cagub saja dua kali,” kata Arie, Senin (14/8/2023).

Memang, jika mengacu hasil survei terakhir saja, Khofifah menjadi unggulan di Pilgub Jatim mendatang. Berdasarkan hasil survei Surabaya Survei Center (SSC) per Juli 2023 lalu, nama Khofifah melesat jauh mengungguli dua nama populer lainnya.

Khofifah meraih elektabilitas sebesar 36,6 persen. Jauh di atas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan 18,4 persen dan Mensos Tri Rismaharini yang meraih 19,8 persen.

“Harus diakui, modalitas ini cukup kuat untuk menjadi cawapres, bahkan mungkin bursa capres di pemilu yang berikutnya,” tegas Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM tersebut.

Baik buat Anies, tapi tidak buat Khofifah

Lebih lanjut, terkait wacana memasangkan Anies dengan Khofifah, Arie menyebut bahwa ini hanya akan menjadi keuntungan satu pihak saja.

Bagi Arie, jika Khofifah berpasangan dengan Anies, maka hal tersebut akan sangat menguntungkan Anies. Meski demikian, kondisi ini berkebalikan dengan posisi Khofifah yang dianggap bakal sangat dirugikan.

“Jika dipasangkan dengan Anies Baswedan, akan memerosotkan daya dukung Khofifah,” tegasnya.

Seperti yang sudah diketahui, Khofifah dan Anies punya basis pendukung yang berbeda. Basis pendukung Khofifah sendiri, kata Arie, adalah kalangan NU Jatim yang identik dengan keluarga moderat.

Faktor itu pun bisa menguntungkan Anies karena bisa meraup suara di “battleground”. Namun, di satu sisi beban buat Khofifah, karena bisa kehilangan suara basis pendukungnya di masa mendatang.

“Daya dukung Khofifah basisnya adalah Nahdliyin. Sementara secara sosiologis, Anies dan Khofifah memiliki perbedaan karakter yang sangat mencolok,” pungkasnya.

Khofifah sendiri belum secara terbuka memberi respons terkait wacana ini. Namun, sejauh ini dirinya masih menegaskan untuk tetap fokus di Jatim.

“Ya Allah, Rek. Aku tak ngurus Jawa Timur yo, Rek (Saya mau ngurus Jawa Timur saja),” ungkapnya tatkala wartawan menanyakan responnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Gonjang-ganjing Giring, Bakal Turun dari Jabatan Ketum PSI?

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version