Sandiaga Uno Soal Cawapres: Jangan Terburu-buru

sandiaga uno cawapres mojok.co

Ilustrasi Sandiaga Uno (Mojok.co)

MOJOK.COMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno jadi favorit cawapres pada Pemilu 2024. Namun, saat ditanya mengenai hal ini ia memberikan tanggapan secara santai.

Untuk diketahui, Sandiaga Uno menempati urutan pertama dalam survei calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Survei ini dikeluarkan lembaga survei Charta Politika pada bulan September 2022 yang lalu. Saat ditanya mengenai hal ini, Sandi mengatakan tidak akan buru-buru untuk mengambil sikap.

“Sesuai arahan dari Pak Presiden [Jokowi], jangan terburu-buru. Fokus pada tugas di kementerian dulu,” katanya usai menghadiri acara Rakornas Genpi di Novotel Solo, Sabtu (5/11/2022).

Dalam survei versi Charta Politika Sandi berada di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 22,3 persen. Pada urutan kedua ada Ridwan Kamil dengan angka 20,8 persen. Sementara di urutan ketiga yakni Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka 7,2 persen.

Sedangkan dalam versi Litbang Kompas, Sandiaga Uno ada di posisi kedua dengan angka 10,6 persen. Posisi pertama yakni Ridwan Kamil dengan 11,5 persen dan Anies Baswedan di angka 9,3 persen.

Melihat pelunganya untuk maju berdasarkan hasil survei yang telah beredar, Sandiaga Uno menegaskan bahwa dirinya ingin fokus pada pekerjaannya sebagai Menparekraf. Melalui posisinya ini ia sekaligus ingin menunjukkan kualitasnya kinerjanya kepada partai politik (parpol) yang kelak akan mengusungnya.

“Sekarang mungkin bisa jadi evaluasi, hasil kerjanya harus menunjukkan hasil yang baik. Pertumbuhan ekonomi harus terjaga, lapangan pekerjaan  juga harus tercipta,” ujarnya.

Menurutnya tahun politik masih tahun depan, sekitar bulan Oktober 2023 mendatang. Sehingga masih ada waktu yang cukup untuk menunjukkan kinerja.

“Nanti dari gabungan parpol menunjuk paslon (pasangan calon). Kita harus sikapi dengan satu semangat kebersamaan. Jangan sampai kita terpecah belah dalam kontestasi politik ini,” tegasnya.

Reporter: Novita Rahmawati
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Hasil Riset, Tata Kelola BPJS Perlu DIperbaiki

Exit mobile version