MOJOK – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki basis massa yang kuat. Namanya kerap mencuat sebagai bakal calon wakil presiden sosok tertentu. Yang terbaru ia disandingkan dengan capres usungan Nasional Demokrat (NasDem) Anies Baswedan.
Belum lama ini beredar kabar Khofifah akan mendampingi Anies di bursa politik 2024. Kabar itu mengemuka setelah viralnya video di YouTube yang mengklaim Khofifah memimpin deklarasi Anies di Jawa Timur.
Belakangan diketahui video tersebut tidak benar alias hoaks. Kendati begitu, nama Khofifah sebelumnya memang pernah beberapa kali disebut akan masuk dalam bursa calon wakil presiden Pemilu 2024. Bahkan, secara terang-terangan Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemenangan Pemilu Jakarta-Banten, Effendy Choirie pernah menyinggung nama Khofifah sebagai calon yang patut dipertimbangkan sebagai pendamping Anies.
Lelaki yang akrab disapa Gus Choi itu mengungkapkan, NasDem adalah partai yang menghormati gagasan wacana. Oleh karenanya, sifatnya bebas saja apabila ada nama-nama yang muncul sebagai pendukung Anies di Pemilu 2024. Itu sebatas wacana, sosok pastinya tergantung dari tiga pimpinan inti dari NasDem, Demokrat, dan PKS.
Terkait nama-nama NU yang mengemuka akan mendampingi Anies, Gus Choi menekankan itu juga sebatas wacana yang muncul karena hasil riset yang diungkapkan oleh lembaga survei. Adapun beberapa nama NU yang dimaksud seperti Khofifah, Saifullah Yusuf, dan Yenny Wahid,
“Faktanya Jawa Timur, Jawa Tengah adalah basis NU yang selama ini belum kelihatan mendukung Anies. Adanya figur-figur tadi maka ada tambahan kekuatan apabila wapres dari NU,” jelas dia dalam kanal YouTube Akbat Faizal Uncensored, Senin (30/1/2023).
Basis Massa Khofifah yang Kuat
Memasang Khofifah sebagai cawapres memang bisa menjadi strategi meraup banyak suara, khususnya dari pemilih Jawa Timur. Riset yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) pada pertengahan 2-11 Januari 2023 menunjukkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meningkat di Jawa Timur karena ada isu akan dipasangkan dengan Khofifah.
Hasil riset itu mencatat elektabilitas Prabowo menjadi 41,9 persen, mendekati Ganjar Pranowo yang mengantongi 42,1 persen. Sementara Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan suara 13,5 persen.
Pengaruh Khofifah cukup besar tidak lepas dari tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap kinerjanya sebagai gubernur. Riset dari Charta Politika pada 2022 mencatat, angkanya sampai 85 persen. Bahkan, Khofifah masuk ke dalam lima besar tokoh dengan elektabilitas capres terbaik di Jawa Timur. Perolehan angka mecapai 13,1 persen.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, Khofifah yang merepresentasikan masyarakat Jawa Timur dan tokoh NU memiliki basis suara yang cukup besar. Apabila dipasangkan dengan Anies Baswedan yang memiliki kekuatan massa di Jakarta dan Jawa Barat, keduanya memiliki modal yang bagus untuk bersaing di Pemilu 2024.
“Untungnya ada kombinasi laki-laki perempuan, Anies dianggap kelompok modern dan Khofifah dianggap kelompok NU. NU itu di kelompok tradisional, lalu basis massa pendukungnya juga di daerah yang besar,” jelasnya seperti dikutip dari merdeka.com, Senin (23/2/2023). Ujang menilai, hal itu bisa menjadi modal mereka untuk bersaing.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda
BACA JUGA Dipasangkan dengan Banyak Capres, Yenny Wahid Siap Maju Pemilu 2024?