MOJOK.CO – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar optimis bisa mendapat kursi calon wakil presiden pada pemilu 2024 mendatang. Sosok yang akrab disapa Gus Muhaimin ini optimis dengan bekal 10,09 persen kursi parlemen yang PKB kantongi saat ini.
“Siapa saja yang akan maju butuh 20 persen kursi parlemen. Pak Prabowo nggak bisa maju tanpa PKB, kecuali ada partai lain (yang presentasenya mencukupi) yang ikut mengusung,” paparnya.
Saat ini Partai Gerindra memiliki 13,57 persen kursi parlemen. Jika koalisi dengan PKB terwujud, maka bisa melampaui presidential threshold.
Muhaimin sendiri mengaku punya kesamaan visi dan misi dengan Prabowo. Selain itu, kedua partai mereka punya kebutuhan yang sama pada pemilu mendatang.
Ia juga berujar, selama ini calon presiden yang mendapat dukungan selalu menang. Hal ini lantaran suara partai ini yang solid di sejumlah provinsi penting.
“Suara PKB itu satu blok yang tidak kemana-mana, terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan sebagian Jawa Barat,” ujarnya.
Tiga prinsip
Wakil Ketua DPR RI ini berpendapat bahwa kader PKB memiliki daya juang tinggi. Terutama calon presiden atau wakil presiden berasal dari partai yang eksis sejak 1998 ini.
Jika nantinya mendapat kesempatan berada di kursi calon wakil presiden, Muhaimin mengaku punya tiga prinsip yang nantinya hendak ia jalankan.
Pertama ia ingin mendorong pembangunan secara bottom up atau berasal dari bawah. Sehingga nantinya masyarakat bisa merasakan dampak pembangunan tersebut. Hal tersebut tergambar dari wacananya untuk meningkatkan anggaran Dana Desa menjadi Rp5 miliar.
Selanjutnya, ia ingin menjaga keadilan hukum, kesamaan hak, dan memastikan tidak ada diskriminasi di mata hukum. Menurutnya, semua masyarakat harus punya akses ke sumberdaya ekonomi dan hukum yang setara.
Terakhir, Muhaimin menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Pemanfaatan sumber daya alam, menurutnya, harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Ini butuh pemerintahan yang benar-benar konsisten terhadap cita-cita UUD 45, pasal 33. Isi bumi harus dikelola dan tidak dinikmati segelintir kalangan saja. Bisnis harus tumbuh dan berkembang, tapi bisnis harus kompromi dengan kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Meski optimis bisa mendapat posisi calon wakil presiden, Muhaimin mengakui semua kemungkinan masih bisa terjadi. Hal itu lantaran ia pernah menjadi saksi gagalnya pencalonan wakil presiden Mahfud MD pada 2019 silam.
“Saat itu saya jam 12 ketemu Pak Mahfud untuk merampungkan urusan calon wakil presiden. Saya pisah jam setengah satu siang. Ternyata di Istana sudah berbeda keputusannya,” kenangnya.
Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi