Apa yang Semestinya Dilakukan ketika Mendampingi Korban KBGO? 

pendamping korban KBGO

Ilustrasi pendamping korban KBGO (Mojok.co).

MOJOK.CO – Jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) meningkat dari tahun ke tahun. Ada beberapa hal yang harus kamu jika menjadi bagian dari pendamping korban KBGO.

Menurut catatan Komnas Perempuan, jumlah KBGO di Indonesia sebanyak 1.721 kasus pada 2021. Jumlah ini meningkat jika kita bandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 940 kasus. Adapun di tahun 2019 jumlahnya 281 kasus. 

Meningkatnya jumlah kasus KBGO dari tahun ke tahun mendorong urgensi penanganan yang tepat terhadap korban. Melansir dari Buku Saku Purple Code Ke-2, apabila kamu menjadi pendamping korban KBGO, salah satu langkah yang bisa kamu lakukan adalah pendekatan sosial. Salah satunya dengan mendengarkan tanpa judgement atau penghakiman.

Sebenarnya hal ini tidak jauh berbeda dengan kekerasan di ranah offline. Namun yang perlu kamu garis bawahi adalah pelaku kekerasan bisa berlipat ganda dan waktu terjadinya bisa berlangsung lama. 

Langkah pertama dalam pendampingan korban KBGO

Mendengarkan tanpa judgment berarti perlu percaya pada cerita korban. Jangan pernah mempertanyakan kebenaran ceritanya. Itu merupakan prinsip dasar ketika kamu mendapatkan aduan/laporan/cerita atas terjadinya KBGO. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

Hindari kata ‘kronologi’

Kata tersebut merupakan pilihan kata yang sering digunakan dalam ranah hukum. Penggunaan kata ini membuat korban merasa ia sedang mengalami interogasi. 

Di samping itu, situasi korban tidak memungkinkan untuk bercerita secara runut. Belum lagi soal masa trauma yang  sedang korban alami. Biarkan ceritanya mengalir. Jangan lupa untuk mencatatnya. Dalam kondisi tertentu, korban tidak bisa menceritakan kekerasan yang dialaminya. Biasanya, korban diminta untuk menuliskan ceritanya.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Mengenal 14 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online

Exit mobile version