Angin Segar Erick Thohir: Cawapres Terpopuler, Berpotensi Raup Suara NU

erick thohir cawapres mojok.co

Ilustrasi Erick Thohir (Mojok.co)

MOJOK.COMenteri BUMN Erick Thohir disebut-sebut sebagai kandidat terkuat calon wakil presiden (cawapres) untuk maju dalam Pemilu 2024 mendatang. Selain punya elektabilitas yang tinggi, ia juga punya banyak modal politik, termasuk bisa menggaet suara warga Nahdlatul Ulama (NU).

Baru-baru ini, angin segar sedang mengarah ke Thohir. Bagaimana tidak, berdasarkan survei Poltracking Indonesia periode 21-27 November 2022, elektabilitas Menteri BUMN ini berada di posisi teratas sebagai cawapres.

Erick Thohir, berhasil meraih elektabilitas sebesar (16,2 persen) sebagai cawapres di Pemilu 2024. Ia mengungguli nama-nama lain seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (14 persen), AHY (11,7 persen), dan Sandiaga Salahuddin Uno (9,2 persen).

Pengamat politik Igor Dirgantara menilai, kesuksesan tersebut adalah buah dari kinerja Erick selama menjabat sebagai menteri BUMN. Menurut pengamatan Igor, publik merasa puas karena Ercik Thohir dianggap telah berhasil mendorong transformasi di BUMN.

Salah satunya, termasuk transformasi yang bikin kementriannya sukses mendapat kenaikan laba konsolidasi BUMN, dari Rp124,7 triliun pada 2021 mencapai Rp155 triliun per September 2022.

“Dia (Erick Thohir) tokoh atau menteri yang punya kinerja bagus,” terang Igor.

Modal politik besar, dukungan empat elemen masyarakat

Selain elektabilitas tinggi, Erick Thohir juga punya modal politik mumpuni yang bakal memuluskan jalannya jadi cawapres. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut bahwa setidaknya ada empat kelompok masyarakat yang bakal jadi lumbung suaranya.

Kelompok yang pertama adalah pemilih tradisional Ganjar Pranowo. Burhanuddin meyakini, dengan dikaitkannya Erick Thohir dengan Ganjar, secara langsung bakal membuat para loyalis Gubernur Jawa Tengah ini memberi dukungan kepada sang menteri.

Sedangkan kelompok yang kedua, kata Burhanuddin, adalah para loyalis Jokowi. Sudah jadi rahasia umum bahwa Erick merupakan menteri terbaik sang presiden. Selain itu, status Erick Thohir sebagai mantan Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf 2019 juga menjadi alasan lain mengapa para simpatisan presiden bakal mendukungnya.

“Jadi kalau dipinang [sebagai cawapres], Erick Thohir bisa punya potensi untuk menambah dukungan pada dua jalur. Jalur pertama adalah jalur tradisional pendukung Ganjar, dan kedua jalur Pak Jokowi,” terang Burhanuddin.

Lebih lanjut, analis politik UIN Syarif Hidayatullah ini juga menyebut, pemilih usia muda dengan penghasilan Rp4-5 juta juga bakal menjadi lumbung suaranya. Hal ini mengingat selama menjabat sebagai menteri, Erick Thohir terkenal sebagai salah satu menteri yang dekat dengan kalangan pemuda atau milenial.

Sementara kelompok yang terkahir, yang bakal jadi modal politik Erick Thohir lainnya, adalah suara para nahdliyin atau keluarga besar NU. Menurut Burhanuddin, ini tak terlepas dari status Erick Thohir yang merupakan kader terbaik NU sekaligus Anggota Kehormatan Banser NU dan Ketua Pengarah Panitia Harlah ke-100 NU.

“Erick Thohir dia figur orang kehormatan di Banser, dia juga aktif di organisasi NU,” ujarnya.

Lumbung suara di NU

Senada dengan Burhanuddin, pengamat politik Lukman Edy juga berpendapat bahwa warga NU berpotensi besar menjadi lumbung suara Erick Thohir, seandainya ia maju sebagai cawapres di Pemilu 2024 mendatang.

Pendekatan yang dimiliki oleh Erick Thohir kepada para nahdliyin, kata Lukman, selama ini telah menjadi daya tawar sekaligus acuan masyarakat NU dalam menentukan figur pilihan mereka.

“Pola pendekatan Erick Thohir di komunitas NU itu, saya kira juga bakal berpengaruh terhadap pilihan masyarakat,” terang Lukman.

Dewan Pakar dari lembaga Indo Maju Institute ini menambahkan, elektabilitas tertinggi Erick Thohir sejauh ini terdapat di Jawa Timur, atau basis utama warga nahdliyin. Di Jawa Timur, Anggota Kehormatan Banser NU itu memiliki elektabilitas sebesar 18.3, yang bahkan mengalahkan figur daerah Khofifah Indar Parawansa.

Menurut Lukman, dukungan NU ini tak hanya muncul karena ia jadi anggota kehormatan, tapi juga karena Erick Thohir seringkali mengakomodir kebutuhan para nahdliyin di seluruh Indonesia.

Erick Thohir, ia pandang telah banyak memfasilitasi nahdliyin melalui berbagai program di kementriannya, termasuk program Santri Magang di BUMN, Beasiswa Santri, Santripreneur, Pesantrenpreneur, Pertashop khusus Pesantren dan BUMNU. Tentunya, upaya-upaya ini dapat mengambil hati simpatisan NU.

“Masuknya nama Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja dan komunikasi yang telah ia bangun,” pungkas Lukman.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Mengintip Elektabilitas Cawapres dalam Survei Charta Politika dan Poltracking, Siapa Unggul?

Exit mobile version