MOJOK.CO – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya buka suara. Ia menyampaikan pernyataan sikap mengenai kondisi dan perkembangan situasi politik terkini setelah partainya keluar dari Koalisi Perubahan.
Ketua Umum Partai Demokrat AHY menyampaikan pandangan politiknya pada konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023). Sebelum menyampaikan pidatonya, AHY melakukan rapat bersama pengurus Partai Demokrat.
Lantas, apa saja isi pidato yang disampaikan AHY? Berikut Mojok telah merangkumnya.
#1 Ajak kadernya untuk bersabar
Dalam pidato berdurasi sekitar 15 menit tersebut, di awal AHY mengajak para kader Partai Demokrat untuk bersabar meskipun telah ‘dikhianati’ mitra politiknya.
“Saya mengajak kita semua untuk sabar dan ikhlas menerima kenyataan ini. Pasti ada rencana Tuhan, yang jauh lebih baik, untuk kita semua. Mungkin saat ini kita belum tahu persis apa bentuknya,” kata Ketum Partai Demokrat tersebut.
Selain bersabar, AHY juga mengaku bangga dengan para kadernya yang tetap solid “di tengah hantaman badai yang menerjang”.
“Saya juga berterima kasih, karena itu semua yang telah membuat perahu besar ini tetap kokoh, di tengah badai,” sambungnya.
#2 Tidak akan kompromi dengan ‘konspirasi politik’
AHY juga menegaskan bahwa pihaknya tak akan berkompromi dengan segala bentuk ‘konspirasi politik’. Seperti yang kita ketahui, Partai Demokrat merasa tercurangi karena tak ikut dalam proses keputusan memasangkan Anies dengan Cak Imin. Mereka mengklaim, keputusan itu terjadi secara sepihak.
Namun, kata AHY, ia masih bersyukur karena peristiwa tersebut ia anggap sebagai “cara Tuhan untuk menyelamatkan kita dari hal-hal yang lebih buruk”.
“Meskipun, kita juga tidak akan berkompromi pada konspirasi politik securang apa pun,” tegasnya.
#3 AHY Singgung etika politik
Dalam pidato tersebut AHY juga menyinggung soal etika politik. Menurut AHY, etika, integritas, dan komitmen politik seolah dianggap tidak penting. Padahal, ia mengaku, bagi Demokrat hal tersebut menjadi sesuatu yang fundamental.
“Pengalaman di TNI mengajarkan kepada kami, untuk senantiasa memegang teguh nilai dan etika keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apa pun,” ujarnya.
“Begitu juga dalam berpolitik. Saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini, sepakat untuk berpolitik secara beretika,” sambung AHY.
Kalimat tersebut ia sampaikan setelah sebelumnya ia menyebut kader Demokrat merasa kecewa karena “perjuangan Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur, serta telah melanggar komitmen dan kesepakatan”.
#4 Tetap teguh dalam ‘Semangat Perubahan’
Secara tegas, AHY juga menyebut bahwa Partai Demokrat akan tetap teguh dalam semangat perubahan dan perbaikan. Ia menyampaikan bahwa segenap kader dan para pendukungnya untuk tetap solid mengikuti langkah-langkah yang diambil partai.
“Caranya, Partai Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain, yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik.”
#5 AHY Mengajak Move On
Di akhir pidatonya, AHY mengajak segenap kadernya untuk bisa move on. Ia ingin kader Partai Demokrat dengan besar hati dan legowo memaafkan orang-orang tak telah mengkhianati komitmen partai.
“Pertama-tama, tentu dengan memberi maaf, kepada siapa pun yang telah menyakiti kita; baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga kita semua bisa memaafkan, walaupun tidak begitu saja melupakan,” ujar AHY.
“Saya pun, sebagai manusia biasa, tentu tidak luput dari kekurangan. Mohon dimaafkan. Mari kita buka lembaran baru ke depan. Kita harus segera move on!,” tegasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Pengamat Sebut Bakal Ada Poros Baru
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News