MOJOK.CO – Steam adalah aplikasi yang lumrah ditemui di perangkat gadget tiap orang di masa kini. Aplikasi buatan Valve tersebut mengubah dunia game dalam skala yang amat besar.
Di masa komputer belum sengeri sekarang dan laptop masih begitu mahal, dunia dikejutkan dengan pengumuman bahwa DOTA 2 akan segera dirilis. Grafik yang lebih baik, gameplay yang ditingkatkan, dan engine baru adalah hal yang dijanjikan oleh Valve, pemilik hak baru franchise Defense of the Ancient yang sebelumnya dimiliki Blizzard.
Seketika itu juga orang mengunduh Steam, aplikasi yang masih lumayan asing untuk orang Indonesia. Aplikasi ini membuat kita harus mengakses game terkenal macam DOTA 2 dan CSGO lewat sini. Kita tidak lagi ada di masa game harus dibeli dalam bentuk kaset, cukup menggunakan aplikasi dan unduh game tersebut.
Steam merevolusi dunia game dengan merilis game tidak lagi dalam bentuk fisik, namun unduhan digital. Dirilis di tahun 2003, Steam menjadi semacam toko serbaada, kamu bisa menemukan segala game entah game original Valve atau game non-Valve.
Steam tidak hanya menjadi tempat mengunduh dan mengakses game, tapi juga tempat di mana Anda bisa mengunggah mod atau item in-game yang Anda jual. Sama seperti Mojok, Valve menyediakan tempat untuk UGC (user generated content) yang membuat orang bisa berkontribusi terhadap game yang ia cintai. Kamu tahu Counter Strike? Game ini awalnya mod dari Half Life, yang notabene game orisinal Valve.
Seperti yang sudah tertulis di paragraf sebelumnya, Steam adalah aplikasi mirip toserba. Namun, yang membuat Steam spesial ialah bagaimana mereka memberi ruang untuk para kontributor memberi masukan terhadap game hingga bagian paling detail. Valve memberi dukungan yang bagus untuk pembuat konten serta menyediakan distribusi yang baik untuk pihak ketiga.
Tidak mengherankan jika kita bisa menemukan banyak game non-Valve di dalam Steam karena mereka membuka diri pada pihak luar. Sikap ini menjadikan Steam platform yang harus dimiliki para gamer karena dukungan luar biasanya pada komunitas game.
Kita bisa mengakses beta version dari game untuk mengetahui apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu game. Bagi para game tester, fitur Steam ini sangat membantu untuk mengetes game yang akan dirilis di platform itu tanpa harus merecoki server asli. Tester bisa mengakses beta version sebuah game dengan cara masuk Properties, lalu klik Beta, lalu masukkan kode beta yang diberi developer.
Hal yang membedakan Steam dengan platform lain macam Origin ialah Steam bisa diakses offline. Anda bisa mengakses gamenya bahkan dalam keadaan kuota habis sekalipun. Fitur ini bisa membuat Anda tetap bisa bermain game tanpa harus bertemu dengan manusia-manusia yang menyebalkan di game.
Valve merevolusi dunia game dengan menciptakan Steam, yang menyatukan seluruh elemen game dari konten, penjualan, hingga memberikan ruang untuk orang yang mencintai game untuk berkontribusi. Di dunia di mana konsumen adalah sapi perah, Valve melihat bahwa para konsumen yang membeli game mereka adalah para sahabat yang harus dirangkul untuk kebaikan bersama.
Rise and shine, Mr. Freeman. Rise and shine….
BACA JUGA Apa itu Jaringan 5G dan Perlukah Membeli Hape 5G di Indonesia? dan artikel menarik lainnya di KONTER.