MOJOK.CO – Semoga brand value, amazing product, dan honest pricing Redmi 9T tidak rusak akibat “barang goib” dan membuat harganya melambung seperti Poco M3. Dengerin, tuh, Xiaomi.
Sejak kehadiran Poco X3 NFC yang “goib” itu, saya mulai bingung dengan strategi perang Xiaomi. Mengingat, ketika hape itu diluncurkan, Xiaomi ini telah memiliki Redmi Note 9 Pro yang speknya kurang lebih sama, hanya harga sedikit mahal. Dan kini, mereka malah rilis Redmi 9T yang bener-bener kembar sama Poco M3, yang belum lama ini keluar.
Jika pada Poco X3 NFC dan Redmi Note 9 Pro hanya spesifikasi saja yang mirip, pada Poco M3 dan Redmi 9T, kemiripan itu ada di semua hal hanya dengan desain yang sedikit berbeda. Bahkan untuk urusan harga, Xiaomi hanya memberikan selisih Rp100 ribu pada kedua hape. Meski begitu, boleh jadi ini adalah langkah bagus mengingat Poco M3 yang masih “goib” sampai sekarang.
Secara spesifikasi, Redmi 9T menggunakan chipset menengah baru dari Qualcom yakni Snapdragon 662 dengan fabrikasi 11 nanometer dan GPU Adreno 610. Secara performa, untuk ukuran hape entry level ini memang memukau. Berbekal skor AnTuTu di kisaran 180 ribuan, hape ini jelas cukup untuk memainkan game menengah atau kelas berat seperti PUBG hanya dengan pengaturan medium saja.
Walau begitu, untuk ukuran entry level, bisa memainkan game itu dengan lancar saja sudah menjadi nilai positif. Apalagi jika hanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti browsing, main medsos, dan pindah-pindah aplikasi, hape ini sudah terbilang lancar jaya.
Satu lagi hal yang cukup ditonjolkan dari Redmi 9T adalah kapasitas baterai jumbo sebesar 6000 mAh yang dibalut dengan body nggak besar-besar amat. Untuk ukuran baterai, kapasitas jumbo di hape ini tidak terlalu berpengaruh pada bobot. Untungnya, meski baterainya jumbo kamu tidak perlu khawatir karena hape ini memiliki fitur fast charging hingga 18 watt.
Dengan baterai sebesar itu, tentu aktivitas menonton maraton drama terbaru di Netflix nggak bakal jadi soal. Apalagi, layar IPS 6,53 inci di Redmi 9T ini telah mendukung resolusi Full HD+ yang membuat aktivitas menonton jadi lebih menyenangkan. Kalau masih belum puas, tenang, kepuasan menonton kalian bakal ditunjang juga dengan stereo speakers di hape ini yang membuat suara jadi lebih kencang dan pas.
Perbedaan pada Redmi 9T dan Poco M3 baru mulai bisa ditemukan pada sektor kamera. Jika pada Poco M3 hanya menggunakan setup triple camera, Redmi 9T menggunakan setup quad camera. Dengan modal kamera utama beresolusi 48MP, kamera ultra wide 8MP, serta masing-masing 2MP untuk lensa makro dan depth sensor. Sementara kamera depannya memiliki resolusi 8MP.
Kualitas pengambilan gambarnya ya standar untuk hape kelas Rp2 jutaan kurang sedikit. Meski secara spesifikasi memukau, tapi saya kira kualitas kameranya tidak bisa membuat impresi yang wah-wah amat. Malah di lensa ultrawide, tidak terdapat sensor autofocus yang ya menjadi satu kekurangan tersendiri Redmi 9T. Untuk perekaman, hape ini hanya mentok untuk 1080p saja.
Dengan perbedaan setup kamera, tentu desain kameranya pun jadi berbeda. Sebenarnya sih ya desain setup kameranya juga mirip, hanya slot untuk Flash di Poco M3 berubah menjadi slot untuk kamera makro di Redmi 9T. Nggak ada desain Among Us di Redmi 9T juga, hanya desain kamera standar di hape-hape pada umumnya.
Pada desain body, kita juga bisa melihat perbedaan yang cukup berarti mengingat Redmi 9T ini menggunakan body plastik (baca: polikarbonat) dengan finishing glossy. Namun, perlu dicatat, body belakangnya tetap didesain agar tidak mudah tertempel sidik jari.
Terakhir, untuk kelebihan Redmi 9T, port I/O yang ditawarkan juga lumayan lengkap. Selain sudah menggunakan port USB type C, Redmi 9T juga masih menawarkan keberadaan headphone jack 3,5mm untuk kalian para penggemar set up audio wired.
Pemindai sidik jari di tombol power juga responsif dan cepat. Dan yang paling apik untuk hape entry level, hape ini telah memiliki widevine L1 yang membuat kita bisa nonton netflix dengan kualitas Full HD dengan hape di bawah Rp2 juta.
Dengan sedikit upgrade di sektor kamera dan pembedaan desain, Redmi 9T ini ditawarkan mulai dari harga Rp1,99 juta untuk varian 4+64GB dan Rp2,4 juta untuk varian 6/128GB. Angka yang selisih harganya dengan Poco M3 hanya di kisaran Rp100 ribu untuk harga normal. Sialnya, saat ini harga Poco M3 masih ada di kisaran yang lebih mahal Rp100 ribu sampai Rp200 ribu dari harga normal.
Mungkin karena “kegoibannya” itulah kemudian Xiaomi memutuskan untuk merilis Redmi 9T sebagai penawar kebutuhan publik akan hape entry level berkualitas. Sayangnya, sampai saat ini kita juga belum bisa menjamin jika stok Redmi 9T “tidak akan goib”. Kan percuma juga kalau ada hape yang bikin hype tinggi karena kualitas dan harganya, tapi di pasaran barangnya sulit ditemukan.
Pada titik ini saya sepakat dengan Bang Tira A.K.A Tangan Belang yang mendorong agar Xiaomi bisa mengkondisikan distribusi hapenya agar brand value yang bagus dengan amazing product dan honest pricing tidak rusak akibat “barang goib” dan membuat harga di pasarannya melambung tinggi.
Jika Anda bisa mendapatkan Redmi 9T di harga normal, tentu saja hape ini amat layak untuk dibeli. Kalau “goib” dan jadi lebih mahal, ya itu sih kembali pada diri kalian masing-masing ya. Toh lebih sering kalian baca atau nonton ulasan hanya biar bisa tahu apdet dunia gadget aja tapi nggak mampu beli, kan. Hehehe.
BACA JUGA Poco M3 Katanya Entry Level Killer tapi Jeroannya Serba Tanggung, Menyedihkan dan ulasan “hape goib” lainnya di rubrik KONTER.