Ponsel Terbaik Semester Pertama 2019, Dari Sisi Fotografi Sampai ‘Value for Money’

Ponsel Terbaik Semester Pertama 2019, Dari Sisi Fotografi Sampai ‘Value for Money

MOJOK.COSampai saat ini belum ada satupun ponsel yang bisa dibilang terbaik dari segala aspek. Daftar ini akan memuat daftar ponsel serba terbaik dari masing-masing aspek, paling tidak sampai paruh pertama tahun 2019.

Sepanjang tahun ini bergulir, setidaknya sudah ada puluhan ponsel baru yang dirilis secara resmi di Indonesia. Dari kelas entry level hingga flagship, dari yang ‘murah’ macam Redmi dan Realme hingga yang ‘berkelas’ macam Samsung atau Huawei. Ya memang sih, perkara murah dan mahal dalam urusan harga seringkali menyesuaikan spesifikasi dan fitur yang dibawa.

Tapi dari semua ponsel itu, saya berani memberi pernyataan kalau tidak ada ponsel yang sempurna. Dari ponsel flagship-nya Xiaomi, Samsung, Huawei, bahkan iPhone pun masih tidak ada yang sempurna. Kalau cuma urusan paling lengkap sih masih bisa ditemukan, tapi kalau urusan ‘sempurna’ itu memang hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa.

Untuk urusan ini memang kita hanya bisa menemukan ponsel yang ‘sempurna’ pada satu (atau dua) sisi kemampuan saja. Entah itu dari sisi kamera, performa, sistem antarmuka, atau yang lainnya. Berikut ini akan saya berikan daftar serba terbaik untuk ponsel yang ada di pasaran saat ini berdasarkan kriteria-kriteria tersebut.

Fotografi

Soal kemampuan fotografi, kita perlu memisahkan dulu antara kemampuan foto dan video yang terbaik. Karena memang, Huawei P30 Pro yang pantas dinobatkan sebagai ponsel dengan kemampuan fotografi terbaik justru tidak memiliki kualitas videografi yang sempurna. Masih ada merek lain yang lebih pantas untuk itu.

Nah, di sektor fotografi ini, P30 Pro sudah dilengkapi 4 kamera super oke yang mampu menyempurnakan apapun kebutuhan pengambilan gambarmu. Ponsel ini juga dibekali lensa utama 40 MP yang mampu memberikan kualitas luar biasa pada objek-objek yang sederhana.

Selain itu, perangkat ini juga dipersenjatai kamera Ultra Wide 20 MP yang bisa memberikan dimensi pengambilan gambar lebih luas, serta kamera ‘periskop’ 8 MP yang mampu memberikan optical zoom hingga 5x, hybrid zoom hingga 10x, dan digital zoom hingga 50x. Wow!

Kalau ada kamera yang mampu memberikan kualitas terbaik untuk foto ketombe milikmu, maka hanya P30 Pro-lah yang bisa melakukannya.

Videografi

Tanpa berpikir keras, saya langsung memilih iPhone XS sebagai jawara di sektor videografi. Tentu alasan ini bukan semata karena ponsel ini daily driver saya. Tapi ya memang belum ada saja ponsel dengan kualitas video sebaik hape ini. Jernih, stabil, kemampuan menangkap gambar yang detail, serta minim noise ketika merekam gambar dalam keadaan gelap.

Memang sih sudah banyak ponsel yang juga menawarkan hal sama dengan iPhone XS. Hanya saja, untuk perkara kualitas, saya kira belum ada yang lebih baik dari itu. Pada perangkat P30 Pro, sang jawara DxOMark saja, perekaman gambar pada kualitas 4K masih terasa tidak halus saat kamera ditenteng sambil berjalan. Di posisi ini, iPhone XS memberikan kualitas yang lebih baik bahkan ketika merekam gambar dengan posisi kamera terus bergerak.

Layar

Soal ukuran, kita bisa berdebat ponsel macam apa yang lebih enak saat digenggam. Tapi kalau untuk urusan layar, Samsung Galaxy S10 adalah juaranya. Keberhasilan perusahaan ini menciptakan layar Oled (di ponsel Samsung disebut Amoled) adalah sebuah keuntungan tersendiri bagi mereka. Mengingat layar-layar yang digunakan merek ponsel lain pun banyak yang menggunakan layar buatan mereka.

Galaxy S10 menggunakan layar paling mutakhir yang dikembangkan Samsung, yakni Dynamic Amoled. Layar ini memiliki response time yang lebih baik dan memiliki hingga 1 miliar kombinasi warna berkat fitur HDR10+ yang ditanamkan pada layar ini. Untuk kebutuhan multimedia sehari-hari, layar ini udah TOPBGT-lah. Kemampuan layar saat menampilkan gambar di bawah cahaya yang amat terang menjadikannya yang terbaik dari performa layar ponsel saat ini.

Antarmuka

Bisa dibilang satu-satunya interface (antarmuka) dari Android yang layak disebut bagus ya cuma One UI punyanya Samsung. Antarmuka lain macam ColorOS milik Oppo, Funtouch OS milik Vivo, ZenUI milik Asus, MIUI-nya Xioami, atau EMUI Huawei masih jauh dari kata bagus jika harus dibandingkan dengan antarmuka yang dikembangkan oleh Samsung itu.

Mungkin bagi sebagian besar orang, antarmuka bukanlah sesuatu yang penting untuk dimasukkan dalam daftar penilaian ponsel terbaik. Namun, perlu dicatat bila kinerja ponsel itu dapat berjalan optimal karena dua hal, yakni spesifikasi dan antarmuka. Tanpa antarmuka yang baik dan optimal, sebagus apapun spesifikasi sebuah ponsel tidak bakal memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Baterai

Soal baterai, ini penilaian paling subjektif yang saya berikan pada edisi serba terbaik ini. Jadi, saya punya Huawei Mate 20 Pro sebagai ponsel Android utama. Kapasitas baterainya besar, agak awet untuk ukuran flagship, dan punya kemampuan pengisian daya yang luar biasa. Karena pandangan itulah, saya menjadikan hape ini sebagai yang terbaik dalam urusan baterai.

iPhone XS, Galaxy S10, atau MI9 sebagai ponsel flagship belum mampu menyamai kemampun Mate 20 Pro untuk urusan di atas. P30 Pro, saya belum pernah coba, dan detail spesifikasinya kurang lebih sama dengan hape ini. Tapi ya karena saya punya Mate 20 Pro, saya jelas pilih yang sudah pernah saya coba ketimbang yang belum.

Untuk hape lain, kalau cuma mau bandingkan lama-lamaan ketahanan baterai tanpa mempertimbangkan kualitas jeroan dan banyaknya fitur, yang bakal menang ya Nokia 3310. Nggak ada lawan deh soal tahan-tahanan ini, mah.

Performa

Pada sektor ini, saya akan mengkategorikannya ke dalam dua kelas: Android dan iOs. Kenapa? Kalau tidak begitu yang menang ya iPhone XS. Ingat, performa itu tidak hanya dinilai dengan spesifikasi dan skor benchmark Antutu ya.

Nah, iPhone XS ini menjadi juara karena spesifikasi dan jeroan yang mantap, ditambah iOs yang super efisien. Sejauh penggunaan, XS Max yang saya gunakan belum pernah kena lag kecuali pas baterainya sisa 5%.

Nah di kelas Android, yang saya kira pantas menang adalah Samsung Galaxy S10. Pada ponsel inilah pertama kalinya Samsung berhasil membuat chipset Exynos buatan mereka jadi sebanding dengan Snapdragon. Skor Antutunya pun mencengangkan, ada di kisaran 350 ribu.

Dengan semua hal tadi, mereka bisa memenangkan sektor performa di kelas Android berkat kemampuan antarmuka mereka yang oke punya. Jadi, meski MI 9 menjadi jawara Antutu, tapi kalau mau performa mereka jadi lebih oke, penyempurnaan antarmuka harus jadi prioritas jika mau mengalahkan Samsung atau iPhone.

Value for Money

Nah untuk urusan ini, mungkin banyak yang mengira kalau hape-hape macam Redmi Note 7 atau Realme 3 Pro bakal menjadi yang terbaik. Padahal ya, Pocophone F1 masih jauh lebih baik dalam urusan ini ketimbang 2 merek tadi. Meski begitu, sejauh penilaian saya, yang pantas disebut sebagai ponsel dengan value for money terbaik ya harus diberikan pada Vivo V15 Pro.

Ini adalah ponsel kelas menengah dengan fitur paling lengkap dan inovasi yang luar biasa. Meski sekarang sudah banyak hape 4-5 jutaan yang menggunakan pemindai sidik jari dalam layar, hape ini tidak mau kalah saing dengan menghadirkan layar penuh tanpa bezel dan moda kamera pop up yang sebanding dengan kualitasnya.

Vivo V15 Pro punya spesifikasi yang mumpuni untuk ponsel kelas menengah. Snapdragon 675 dan Antutu yang ada di angka 170 ribuan menjadi bukti. Sudah kaya fitur, ponsel ini performanya juga sangat mumpuni. Sekali lagi, dengan pertimbangan atas hal itulah saya menjadikan Vivo V15 Pro sebagai ponsel dengan value for money terbaik saat ini.

Itulah beberapa ponsel serba terbaik yang ada saat ini. Meski kita belum bisa mendapatkan ponsel yang benar-benar sempurna, semoga ke depan kemajuan teknologi mampu menghadirkan ponsel yang ‘benar-benar’ sempurna ke tangan kita. Setidaknya ya, yang punya teknologi kamera di bawah layar sehingga kita nggak lagi terganggu dengan desain ponsel yang macam-macam karena ingin punya layar full tanpa bezel.

 

Exit mobile version