Masa Aktif Telkomsel Memang Menyebalkan! Tapi Tenang, Mojok Punya Solusinya!

Dan, dari ribut-ribut soal masa aktif Telkomsel itu bahkan belum menyorot dan menyenggol soal kualitas sinyal mereka yang sekarang mulai sering empot-empotan. Tuh, kan, kebuka lagi boroknya kan?

Masa Aktif Telkomsel Memang Menyebalkan! MOJOK.CO

Ilustrasi Masa Aktif Telkomsel Memang Menyebalkan! (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COMasa aktif Telkomsel bikin sebal banyak pelanggan dan sempat viral di media sosial. Nah, jangan terlalu risau, Mojok punya solusinya.

Bukan media sosial namanya kalau nggak bikin gegeran. Kali ini gegeran terbaru disponsori oleh masa aktif Telkomsel, provider seluler di Indonesia yang terhitung babon alias pemain besar. Satu poin utama yang diributkan adalah perpanjangan masa aktif kartu yang dinilai merugikan konsumen. Utamanya, tentu saja, konsumen prabayar.

Well, sebagai sesama pengguna, sejatinya ini bukan isu baru. Saya sudah mengakali isu masa aktif Telkomsel ini sejak lama dengan mengambil opsi praktis yang nggak bikin ribet dengan beralih menjadi kartu Halo pascabayar. Tapi, itu kita bahas di paragraf lain ya.

Apa itu masa aktif Telkomsel?

Pertama-tama, kita mulai dulu dari memahami apa itu penambahan masa aktif Telkomsel. Buat saya, misinformasi ini terjadi ya murni karena sosialisasi mereka selaku penyedia jasa kurang oke, sih.

Jadi intinya, perpanjangan masa aktif Telkomsel sekarang dikelompokkan dalam tiga cara. Semua ini bisa kamu lakukan lewat aplikasi mereka di MyTelkomsel yang lemot itu ahahaha.

Oke, jadi cara pertama adalah isi pulsa. Yang kedua, beli paketannya seperti paket internet, telepon, atau SMS (tapi siapa, sih, yang masih SMS-an di zaman sekarang?). Yang ketiga, beli paket masa aktif. Nah, yang berbeda dari dulu dan sekarang adalah mekanisme perpanjangan masa aktif Telkomsel dihitung dari tanggal isi pulsa, bukan dari tanggal masa aktif nomor kamu berakhir.

Sederhananya begini, kartu kamu sekarang punya masa aktif sampai 1 Januari 2023. Dan kebetulan, di tanggal 22 Desember 2022, kamu pengen isi pulsa sebesar Rp50 ribu yang mendapatkan penambahan masa aktif selama 45 hari. Kalau di cara lama, pastinya masa aktif kamu akan bertambah dari 1 Januari 2023 menuju 45 hari kemudian, bukan? Naaah, di sistem terbaru, masa aktif 45 hari yang kamu dapat akan dihitung dari tanggal kamu isi pulsa, bukan memakai tanggal hari terakhir masa aktif nomor kamu.

Jadiiii, kalau kamu beli pulsa di tanggal 22 Desember 2022, ditambah 45 hari ke depan adalah 4 Februari, yang artinya kamu hanya dapat tambahan masa aktif Telkomsel sebesar 35 hari saja terhitung dari tanggal masa aktif nomor kamu. Gimana, kapitalis sekali, bukan? Hehehe.

Eits, itu belum semuanya. Karena selain kebijakan penambahan masa aktif Telkomsel yang berubah, mereka juga menambahkan di dalamnya sistem baru bernama pembelian paket masa aktif. Dari yang termurah yakni Rp2 ribu untuk masa aktif 5 hari, dengan yang termahal adalah Rp115 ribu untuk masa aktif selama 360 hari alias satu tahun kurang lima hari.

Baca halaman selanjutnya….

Solusi untuk masa aktif yang bikin pusing

Apakah ini semua bikin kamu pusing dan jengkel? Tenang, saya ada solusinya. Saya paham, ganti nomor itu bukan perkara sepele. Karena ya di perjalanan nomor itu ada kisah-kisah cinta yang berujung nestapa, hingga hal-hal sentimentil lain yang berkesan. Kalau kamu kebetulan masih pengin pakai Telkomsel dan ogah ribet dengan masa aktif tadi, saran saya, cobalah sebentar pakai kartu Halo pascabayar.

Saya sudah hampir dua tahun beralih ke Halo pascabayar. Memang, stigma pascabayar ini lekat sekali sama orang mapan. Padahal ya nggak juga. Saya juga nggak mapan-mapan amat, cuma yang pasti, saya males ribet isi pulsa dan jengkel sama masa aktif Telkomsel.

Di Halo pascabayar pun, saya pakai paket yang paling murah hahaha alias Paket Halo 80K. Paketan ini memberikan internet 10 GB selama satu bulan billing cycle, dapat roaming Halo sebanyak 100 MB, dapat 60 menit nelpon ke semua operator gratis, dan bisa kirim maksimal 100 SMS gratis ke semua operator. Buat saya, ini murah dan solutif ya.

Kenapa kudu kartu Halo pascabayar?

Pertama, karena saya nggak perlu pusing sama aturan masa aktif Telkomsel yang njelimet tadi. Kedua, saya banyak menghabiskan waktu di rumah karena alhamdulillah masih WFH. Jadi waktu saya banyak habis di rumah dan sudah terbantu dengan WiFi.

Di Halo pascabayar, paketannya ada juga untuk Halo 100K, 150K, hingga paket sultan alias yang termahal di Halo 550K. Kalau berminat, kalian tinggal ke Grapari terdekat dan mengaktifkan kartu Halo pascabayar ini. 

Sebagai pengguna Halo pascabayar, bagi saya ini lumayan worth it dan cukup solutif untuk mengakali isu masa aktif kartu tadi. Ditambah lagi, saya juga malas banget harus isi pulsa apalagi harus beli paket masa aktif hadeeeeh.

Telkomsel, menurut saya, kurang menyosialisasikan secara gamblang dan menyeluruh terkait aturan masa aktif kartu dan konsekuensi di dalamnya. Padahal ya itu tadi, kita selama bertahun-tahun sudah terbiasa berpikir kalau isi pulsa, masa aktif akan terakumulasi dan bakal mati sampai puluhan tahun mendatang. Saya pernah punya kartu Tri selama delapan tahun dan masa aktif saya kala itu bisa sampai 2034.

Selain sosialiasi tadi, juga harusnya disosialisasikan kalau paket Halo pascabayar bisa jadi solusi buat pelanggan yang nggak mau ribet. Pascabayar tidak lagi lekat dengan orang mapan karena toh harga paketnya juga ada yang murah meriah juga. 

Intinya mah, zaman seperti sekarang ini, generasi Millenial dan Gen Z ini adalah generasi yang paling kritis dan paling mudah speak up di medsos ketika menemukan hal yang gak ideal. Lemahnya sosialisasi dan penjelasan yang baik soal layanan kartu, ya mau nggak mau bikin Telkomsel dapat sorotan. 

Dan, dari ribut-ribut soal masa aktif Telkomsel itu bahkan belum menyorot dan menyenggol soal kualitas sinyal mereka yang sekarang mulai sering empot-empotan. Tuh, kan, kebuka lagi boroknya kan?

BACA JUGA Alasan Kebanyakan Orang Tua Pakai Telkomsel dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.

Penulis: Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version