User Experience: MacBook Air dan Pro Masih Alat Kerja Paling Bagus DIbanding Laptop Windows

Dengan harga resmi yang hanya Rp18 juta, Macbook Air M2 tentu saja sangat worth it untuk dimiliki. Ya meski nggak punya kipas, tapi laptop ini tetap kuat diajak kerja berat

User Experience: MacBook Air dan Pro Masih Alat Kerja Paling Bagus DIbanding Laptop Windows MOJOK.CO

Ilustrasi User Experience: MacBook Air dan Pro Masih Alat Kerja Paling Bagus DIbanding Laptop Windows. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COMau kerja santai, bisa pakai MacBook Air. Mau kerja keras cenderung berat, bisa pakai MacBook Pro dengan varian tinggi.

Suka atau tidak, produk Apple yang bernama MacBook adalah salah satu alat kerja yang paling bagus untuk segala kalangan. Mau kerja santai, bisa pakai MacBook Air. Mau kerja keras cenderung berat, bisa pakai MacBook Pro dengan varian tinggi. Bahkan kalau budget ngepas, MacBook (masih) bisa agak dipaksakan. 

Selain karena operating system yang sungguh enak banget buat dipakai kerja, produk Apple ini juga tergabung dalam ekosistem yang memuaskan. Mau pindah data dari hape ke laptop tak perlu pakai kabel. Lewat airdrop, Anda bisa transfer data nirkabel dengan sangat cepat. Tambahan hal positif lainnya, laptop mereka ini bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang. 

Dan, tak hanya itu, menggunakan MacBook untuk bekerja juga bisa membuat kelas sosial kita sedikit keangkat. Siapa sih yang nggak ngelirik pas ada orang kerja dengan laptop berlogo apel tergigit di kafe? Masih banyak lho orang yang kayak gitu. Maka jelas, hal kayak gini jadi bahan pertimbangan. 

Karena hal-hal tadi, banyak orang ingin menggunakan MacBook walau budget yang dimiliki pas-pasan. Apalagi kebanyakan orang pahamnya produk Apple ini mahal, dan ya memang begitu kenyataannya. Karena itu, Mojok akan coba memberi rekomendasi MacBook Air dan Pro terbaik yang cocok dibeli untuk kalian semua. 

MacBook Air M1

Pertama dan yang paling utama tentu saja adalah MacBook Air M1 keluaran 2020. Dengan harga yang sudah turun jauh, laptop ini menjadi rekomendasi paling atas untuk kalian yang ingin kepingin banget. Dengan harga sekitar Rp15 juta, kalian sudah bisa memiliki laptop dengan Apple M1 Chip yang powerfull dan efisien itu. Jika dibeli sekarang, setidaknya laptop ini masih bisa digunakan secara optimal hingga tiga sampai empat tahun ke depan. 

Sejauh pengalaman saya pernah menggunakan laptop ini, kalau cuma untuk kerja office sehari-hari, MacBook Air M1 ini tak perlu di-charge setidaknya hingga tiga hari. Efisiensi daya super ini menjadi hal yang hingga saat ini belum bisa dilawan laptop-laptop dari merek lain. Itu pun ketika digunakan untuk kerja-kerja ringan tadi, laptopnya sama sekali tidak menghasilkan panas yang berarti. 

Kalau dipakai untuk editing gambar, barulah panasnya mulai terasa. Apalagi kalau dipakai render video, panasnya ya akan makin terasa. Mengingat MacBook Air M1 ini tidak memiliki kipas untuk menurunkan suhu laptop. Karena itu, meskipun bisa, saya tidak merekomendasikan laptop ini digunakan untuk kerja yang keras.  

Kalau budget tidak sampai segitu, kalian masih bisa mencari MacBook Air M1 garansi internasional, produk CPO, atau produk bekasnya. Untuk harga inter, di marketplace saat ini harganya ada di kisaran Rp14 jutaan. Sementara untuk yang CPO atau produk rekondisi resmi Apple, ada di kisaran Rp13 juta. Kalau barang second-nya, ada di kisaran Rp11,5 juta. 

MacBook Pro M1 2020

Kemudian, rekomendasinya ada di MacBook Pro M1 2020. Ini emang lebih mahal daripada rekomendasi pertama, tapi performa yang ditawarkan juga berbeda. Kalau Air M1 ini powerfull tapi nggak rekomen untuk kerja berat, nah si kakaknya ini, Pro M1, masih bisa digunakan untuk kerja yang berat. Mau edit gambar oke, render video masih sanggup. 

Perbedaan mendasar dari kedua laptop ini ada di sistem pendinginnya. MacBook Pro M1 ini memiliki fan untuk menurunkan suhu dari laptop ketika diajak kerja berat. Hal ini membuat penurunan performa dari chip tidak separah dari MacBook Air M1. Selain itu, perbedaan lainnya ada di tingkat kecerahan layar, konfigurasi GPU, serta kehadiran touch bar di bagian keyboard

Untuk harganya sendiri, ya masih bisa diupayakan demi laptop performa oke. Harga MacBook Pro M1 resmi saat ini ada di angka Rp18 juta. Sudah berkurang setidaknya Rp3 jutaan dari rilisan perdana. Kalau dianggap mahal, tenang, masih ada produk garansi internasional di kisaran Rp17 juta, produk CPO di kisaran Rp16 juta, dan produk second-nya ada di kisaran Rp14 jutaan. 

Mungkin harga belasan juta ini masih dianggap mahal oleh sebagian orang. Namun, percayalah, hingga saat ini belum ada laptop Windows di kisaran harga sama yang bisa memberikan performa serta efisiensi daya lebih baik. Kalau ada, harganya masih di atas Rp20 juta, itu saja masih harus sering dicolok charger.

MacBook Air M2 2022 

Terakhir, tentu saja kita harus memasukkan MacBook Air M2 keluaran tahun lalu dalam daftar rekomendasi ini. Dengan chipset yang lebih baru, desain yang juga lebih baru dengan kehadiran notch untuk kameranya, MacBook Air M2 tidak boleh tidak masuk daftar rekomendasi. 

Satu hal mendasar yang perlu dipahami, MacBook Air M2 dengan Apple Chip M2 memiliki performa yang lebih bagus dari Apple Chip M1. Kalau mau dibandingkan dengan laptop Windows, performanya bahkan masih ada di atas Intel i7 Gen 12. Untuk urusan efisiensi ya tidak perlu dibandingkan ya, laptop ini bisa tahan hingga 18 jam penggunaan. 

Dengan harga resmi yang hanya Rp18 juta, Macbook Air M2 tentu saja sangat worth it untuk dimiliki. Ya meski nggak punya kipas, tapi laptop ini tetap kuat diajak kerja berat. Asal jangan lama-lama aja karena ini laptop yang masih baru-baru rilis, jadi untuk harga second atau internya ya nggak jauh-jauh amat. Karena itu mending sekalian beli yang resmi aja kan?

Nah itu tiga MacBook yang bisa Mojok rekomendasikan untuk kalian semua. Kalau cari yang harga lebih murah ya bisa lihat-lihat ke barang second ya. Cuma, sekadar mengingatkan, perbandingan MacBook dengan chip bikinan Apple dan Intel ini beneran jauh. Optimalisasi performa dari Apple Chip M1 dan M2 ini powerful, efisien, dan overkill banget.

Jadi, yang kami rekomendasikan saat ini ya minimal harus menggunakan chipset-nya Apple sendiri. Sayang kan, udah beli MacBook dengan harga rada mahal, tapi performa yang didapatkan nggak sememuaskan MacBook dengan chip bikinan Apple. 

BACA JUGA Culture Shock Pengguna Windows ke Macbook yang Bikin Kita Merasa Norak, Padahal Cuma Beda Gaya dan analisis menarik lainnya di rubrik KONTER.

Penulis: Aditia Purnomo

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version