Air Fryer Belum Tentu Lebih Sehat daripada Wajan Penggorengan Biasa

Air fryer bekerja dengan meniup dan mengedarkan udara panas di sekeliling makanan sehingga bisa matang dengan cepat. Cara kerja tersebut mirip dengan oven konveksi.

Air Fryer Belum Tentu Lebih Sehat daripada Wajan Penggorengan Biasa

Air Fryer Belum Tentu Lebih Sehat daripada Wajan Penggorengan Biasa. (Mojok.co/Ega Fansuri).

MOJOK.COYakin nih mau beralih memasak menggunakan air fryer sebagai ganti menggoreng biar dikata jadi lebih sehat?

“Aku lagi diet nih. Udah nggak makan makanan yang digoreng. Paling sesekali makan chicken wings yang dimasak pakai air fryer. Atau kalau lagi nonton, makan french fries. Eh, dimasak pakai air fryer juga kok. Keripik kentang, steak, pokoknya pakai air fryer semua masaknya.”

Lah, kan sama aja itu digoreng Bambang! Beda cara masaknya doang, keleus!

Beredarnya sebuah merek alat masak yang menawarkan air fryer dengan watt rendah serta harga cukup murah membuat orang yang sudah berniat menjalani hidup sehat jadi mulai berani ngemil lagi.

Ya, kapan lagi bisa makan enak dan nggak hambar tapi tetep sehat. Kan nggak ada minyaknya. Fix, sehat dong? Iya, lah!

Tunggu dulu, yakin nih beralih memasak menggunakan air fryer sebagai ganti menggoreng jadi lebih sehat? Kamu perlu simak pengalaman salah seorang teman saya berikut ini.

Singkat cerita, teman saya yang bernama W ini lagi hobi banget olahraga dan makan makanan sehat. Pesen es kopi low sugar, pesen steak pake unsalted butter, makan chicken wings ala korea yang saosnya homemade dan organik. Pokoknya kalau jajan kekinian nggak boleh ketinggalan deh. Harus ikutan makan, dengan syarat pakai bahan organik. Xixixi.

Nggak cuma itu aja, kalau pas nggak jajan, semua makanan yang dia masak, harus dimasak sendiri dan pasti diolah menggunakan air fryer yang katanya sehat itu. Namun selama tiga bulan menjalani gaya hidup sehat dengan setiap hari nge-gym, makan-makanan organik yang harganya selangit dan nggak bikin kenyang sama sekali, kok berat badan dia nggak turun-turun ya?

Oh, ternyata begini. Sebagai millenial, W nggak mau ketinggalan sama apa yang dilakukan orang-orang. Apalagi dia sedang mengalami quarter life krisis.

Zaman now kan semua orang diet. Makan dengan bahan makanan organik, pergi ke gym, beli running shoes buat jogging sambil healing, dan lain sebagainya.

Apalagi pandemi bikin orang nggak seleluasa dulu buat mengeksplor hobi. Sebagai gantinya, sosial media jadi jalur alternatif buat mencari sumber ilmu. Banyak informasi soal gaya hidup sehat beredar luas di sana. Semua bisa berbagi tips, mulai dari influencer, dokter, pakar kecantikan, bahkan anak kecil sekalipun.

Berangkat dari informasi yang beredar di media sosial tersebut, kesadaran untuk menjalani gaya hidup sehat pun membuat masyarakat melirik air fryer sebagai alternatif pengganti metode penggorengan biasa. Tak terkecuali si W tadi. Sayangnya, banyak orang belum paham betul, apa itu air fryer.

For your information, Air fryer merupakan alat dapur untuk menggoreng berbagai makanan tanpa atau dengan sedikit minyak. Misalnya daging, ayam, nugget, kentang, sampai kue kering.

Alat ini diklaim punya banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh wajan biasa. Apalagi air fryer disebut bisa menghasilkan tekstur sama renyah atau bahkan lebih renyah daripada menggoreng biasa hanya dengan satu sendok makan minyak aja lho.

Meski sama-sama bisa menghasilkan tampilan dan tekstur renyah pada masakan, cara kerja air fryer berbeda dengan penggorengan biasanya.

Air fryer bekerja dengan meniup dan mengedarkan udara panas di sekeliling makanan sehingga bisa matang dengan cepat. Cara kerja tersebut mirip dengan oven konveksi.

Cara ini juga menghasilkan reaksi kimia yang disebut efek Maillard. Efek ini terjadi ketika asam amino dan sebuah gula pereduksi bereaksi dalam suhu yang tinggi sehingga menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.

Tak pelak, hasil gorengan dengan air fryer disebut sebagai gorengan yang lebih sehat karena lebih minim lemak dan kalori. Makanan yang digoreng umumnya mengandung lebih banyak lemak dan kalori daripada teknik memasak lainnya.

Sejumlah produsen air fryer bahkan mengklaim, alat memasak modern ini bisa mengurangi kandungan lemak gorengan sampai 75 persen. Jumlah lemak tersebut dapat menurun dengan signifikan karena penggunaan minyak dalam masakan.

Meski demikian, para ahli juga memperingatkan bahwa senyawa berbahaya lain masih bisa terbentuk selama memasak dengan menggunakan suhu tinggi. Tak terkecuali menggunakan air fryer. Beberapa senyawa tersebut di antaranya aldehida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Ketiga senyawa itu juga meningkatkan risiko kanker alias karsinogenik.

Ternyata, secanggih apapun cara masaknya, gorengan tetaplah gorengan yang punya efek buruk untuk kesehatan. Jadi kalau mau lebih sehat, ya hindari konsumsi makanan yang digoreng secara total, bukan mengganti metode penggorengannya. Kamu bisa mengonsumsi makanan yang dipanggang, dikukus, atau direbus ketimbang digoreng.

Berbekal dari pengalaman si W tadi, semoga definisi sehat untuk kita semua makin terbuka lebar dan nggak cuma terpaut pada patokan yang beredar di media sosial aja ya. Sehat itu hak dan pilihan semua orang kok.

Tapi, kalau kamu masih kekeuh mau masak pakai air fryer, boleh-boleh aja kok. Hal yang paling penting ketika kamu ingin menggunakan air fryer adalah seperti memastikan air fryer terbuat dari material plastik bebas BPA (BPA Free).

Artinya kamu harus selalu membersihkan air fryer sebelum dan sesudah digunakan, memanaskan air fryer terlebih dahulu sebelum digunakan, gunakan minyak zaitun atau minyak kanola saat memasak, dan tidak memasukkan terlalu banyak makanan. Penting itu.

BACA JUGA TV Digital Membunuh TV Analog Indonesia dan tulisan KONTER lainnya.

Penulis: Dyah Retno Palupi

Editor: Ahmad Khadafi

 

Exit mobile version