Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Salah Kaprah Kata Takjil yang Tetap Diserap KBBI

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
25 Mei 2018
A A
Versus-Takjil-Habis-Bosqu-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Beberapa orang menyebutkan bahwa kata takjil merupakan bentuk salah kaprah di Indonesia. Menariknya, bentuk ini justru diserap dalam KBBI.

Memasuki bulan Ramadan, takjil ibarat nama artis terkenal: melejit dan dicari oleh banyak orang. Di mana-mana, takjil dicari, baik yang dijual maupun yang dibagikan gratis. Ibaratnya, puasa tanpa takjil adalah mustahil. Pokoknya, buka puasa, ya, waktunya takjil~

Yang tak kalah ramai dibicarakan kini adalah makna dari kata takjil itu sendiri. Beberapa orang menyebutkan bahwa takjil sesungguhnya bukanlah makanan. Mereka menekankan bahwa istilah takjil merupakan bentuk salah kaprah di Indonesia. Menariknya, meski dianggap salah kaprah, bentuk ini justru diserap dalam bahasa Indonesia melalui KBBI!

Tapi, sebenarnya, apa sih makna sebenarnya dari ‘takjil’, kalau bukan makanan? Jika ia merupakan bentuk salah kaprah, kok bisa-bisanya sampai kesalahan itu terjadi?

Jadi, begini: mula-mula, kata takjil (jika diserap dalam bentuk asli ditulis sebagai ta’jil) berasal dari bahasa Arab. Akar kata takjil ini sendiri adalah عجل atau ada pula yang menyebutnya lengkap sebagai ajjala yuajjilu ta’jiilan. Secara sederhana, akar kata dari bahasa Arab ini cuma punya satu arti, yaitu menyegerakan (dalam hal berbuka puasa).

Yha, makna asli kata takjil adalah menyegerakan, yang merupakan sebuah kata kerja.

Jika makna takjil ini digunakan sesuai arti aslinya, mungkin kita akan familiar dengan dialog semacam ini:

A: Udah azan Magrib belum, ya?

B: Udah, barusan. Kamu takjil, gih.

Betul, nggak? Sayangnya, dialog di atas tidak pernah kita lakukan. Malah, kita cenderung menggeser makna takjil menjadi ‘makanan berbuka puasa’. Bahkan, muncul pula istilah ‘Para Pencari Takjil’ untuk siapa saja yang hobinya keliling-keliling cari makanan menjelang berbuka, baik yang harus dibeli ataupun yang gratis dari masjid-masjid tertentu.

Ya, di sinilah salah kaprah ini terjadi. Alih-alih ‘menyegerakan’, kita hanya mengenal kata takjil yang artinya ‘makanan berbuka puasa’—dari kelas kata kerja, langsung berubah menjadi kata benda.

Tapi, kenapa kesalahan ini bisa muncul? Nggak mungkin dong salah kaprahnya muncul ujug-ujug~

Usut punya usut, kemungkinan kesalahan ini muncul dari kebiasaan orang-orang Arab itu sendiri. Saat berbuka puasa, mereka terbiasa takjil (menyegerakan berbuka) dengan makanan-makanan ringan terlebih dahulu, tak terkecuali kurma. Nah, karena mereka lantas menyebut kata ‘takjil’ sambil menyantap kurma, muncullah anggapan bahwa takjil berarti makanan ringan saat berbuka puasa, yang salah satunya termasuk kurma.

[!!!!!!!!!!!!!!!111!!!!]

Iklan

Ja-jadi semua ini karena kurma???

Entahlah, tapi yang jelas, makna takjil yang salah kaprah inilah yang justru berkembang. Bukan cuma kurma, makanan dan minuman lain yang disebut takjil pun kian banyak ditemukan. Hingga akhirnya, bahasa Indonesia memilih menyerap kata takjil ke dalam dua definisi. Dalam KBBI, makna kata ini ditulis sebagai berikut:

  1. mempercepat (dalam berbuka puasa)
  2. makanan untuk berbuka puasa

Hmm, sebuah penyelesaian yang aman. Bisa kita amati bersama, KBBI tidak menghilangkan makna asli kata takjil, sekaligus mempertahankan makna yang berkembang umum di masyarakat (nomor 2) sekalipun ia merupakan bentuk salah kaprah.

Setidaknya, dalam penyerapan kata ini, kita bisa mempelajari satu hal: melepaskan seseorang yang biasa kita andalkan memang rasanya sulit dan berat, my lov :((((

Terakhir diperbarui pada 25 Mei 2018 oleh

Tags: bahasa arabbahasa indonesiabuka puasakurmasalah kaprahtajiltakjil
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

pramoedya ananta toer.MOJOK.CO
Ragam

Ini yang Terjadi Seandainya Pramoedya Ananta Toer Menjadi Guru Sastra Indonesia

3 Februari 2025
Ngabuburit Menyusuri Jalanan Kotagede Jogja Sambil Berburu Takjil
Video

Ngabuburit Menyusuri Jalanan Kotagede Jogja Sambil Berburu Takjil

7 April 2024
Kosakata Bahasa Indonesia Tidak Miskin, Bahasa Inggris Perampok MOJOK.CO
Esai

Bahasa Indonesia Miskin Kosakata Adalah Pandangan yang Terlalu Jauh di Tengah Pemujaan Bahasa Inggris yang “Merampok” Bahasa Lain

7 April 2024
Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis', Saking Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi.mojok.co
Histori

Menolak Lupa Saat Teh Botol Sosro Bikin Tagline ‘Buka Puasa dengan yang Manis’, Ikonik Sampai Dikira Hadis Nabi

13 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.