Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Versus

Apa Sih Bedanya Ustaz, Ulama, dan Kiai?

Jangan sampai salah membedakan, ya.

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
17 Januari 2018
A A
Apa Sih Bedanya Ustaz, Ulama, dan Kiai?

Apa Sih Bedanya Ustaz, Ulama, dan Kiai?

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jangan buat orang yang bukan Islam, orang Islam sendiri saja kadang nggak bisa jawab apa beda ustaz, ulama, dan kiai.

Sore itu saya hampir memanjat pohon belimbing ketika seorang lelaki datang menghampiri dengan sepeda. Setelah mengucapkan salam, Pak Agus—laki-laki tadi—bertanya,

“Kok kemarin nggak masuk ngaji? Nanti masuk, ya.”

Terlepas dari fakta bahwa saat itu saya baru saja bolos mengaji di masjid, saya ingin memperkenalkan Pak Agus dalam cerita ini. Beliau adalah guru ngaji saya semasa SD yang selalu tersenyum, mau bagaimana pun bandelnya saya di masjid.

Bertahun-tahun kemudian, adik saya lahir. Di usia SD, dia ikut mengaji di masjid yang dulu selalu saya datangi. Guru kami sama: Pak Agus. Yang menarik perhatian, adik saya menyapa Pak Agus dengan sebutan Ustaz Agus.

Bukan hanya Pak Agus, tapi semua guru ngaji di sana ternyata disapa sebagai Ustaz/Ustazah.

Kekagetan saya dulu cuma sebatas “Kok dulu aku cuma diajari manggil “Pak, bukan ustaz, ya.” Kalau dibandingkan hari ini, jelas bukan apa-apa. Lah wong zaman sekarang orang muncul di media sosial dengan membagikan tulisan-tulisan agamis saja sudah disapa sebagai ustaz. Ada juga yang menyanyi lagu rohani dan langsung diberi titel ustaz.

Pada batasan ini, saya benar-benar jadi ingin tahu, ustaz itu apa dan siapa? Lantas, apa bedanya dengan ulama dan kiai yang juga berbau-bau agama? Apakah Pak Agus saya itu bisa saya anggap ulama juga? Hmm~

Karena saya orangnya AAK-AAK (“apa-apa KBBI, apa-apa KBBI”), saya langsung merujuk pada kamus untuk membantu mencari definisi. Ditambah dengan skill kepo ke beberapa sumber, data-data ini saya himpun dan salurkan ke Mojok Institute, sebuah lembaga riset yang menjadi tim pemenangan Pilkades Konoha.

Ustaz

Ya, ustaz, tanpa huruf d sebelum huruf z. Menurut KBBI, ustaz atau ustazah adalah guru agama atau guru besar. Artinya, ustaz adalah orang yang mengajarkan agama, baik yang berlevel sekolah dasar, pengajian di masjid, hingga ranah yang lebih luas. Pemahaman ini tentu saja berlaku hanya di Indonesia.

Emang kenapa gitu kalau nggak di Indonesia?

Ternyata, di Timur Tengah, gelar ustaz hanya akan diberikan pada lulusan tingkat kepengajaran universitas. Seseorang hanya akan menjadi ustaz jika sudah menguasai dua belas cabang ilmu, termasuk akhlak, mantiq, fikih, tafsir, dan hadis.

Di Arab pun senada. Ustaz merupakan gelar yang layak disematkan pada para doktor (S-3) di bidang ilmu agama.

Jadi, apakah wajar kalau kita menyebut guru agama dengan sebutan ustaz? Ya nga papa, kan di Indonesia. Sah-sah aja sih, my lov.

Iklan

Ulama

Di Indonesia, ada yang namanya MUI alias Majelis Ulama Indonesia. Saya dulu sedikit heran, kenapa namanya bukan Majelis Ustaz Indonesia? Kan banyak tuh yang udah disebut ustaz, tinggal diajak gabung aja, pasti seru, deh.

Tapi ternyata, ulama memang berbeda dengan istilah ustaz.

Balik lagi ke KBBI (lagian gampang diakses online juga, nga usah protes, deh), kata ulama bermakna ‘orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam’. Dengan kata lain, ulama pastilah punya pengetahuan agama yang jauh lebih luas dibandingkan ustaz yang dinilai sebatas guru agama saja.

Menjadi ulama yang sesungguhnya ternyata cukup berat dan nga main-main, gaes. Seorang ulama haruslah menguasai ilmu-ilmu tertentu dan dalil hukum dalam Islam, termasuk penguasaan bahasa Arab beserta ilmu-ilmunya.

Terus, terus, apa yang dimaksud dengan alim ulama?

Masih merujuk pada KBBI, alim ulama adalah orang-orang pandai dalam pengetahuan agama Islam. Secara bahasa, kata alim berasal dari ‘aalim yang berarti ‘orang yang memiliki pengetahuan’. Bentuk jamak dari kata ini sendiri adalah ‘ulamaa, yang menjadi asal kata ulama. Dengan pengertian secara bahasa ini, para pakar di ilmu-ilmu lain pun bisa menjadi ulama di bidangnya masing-masing, yha.

Seperti kamu; bagaikan menjadi ulama di bidang “memahamiku”…. #langsungditendang

Kiai

Kiai, dengan huruf i, bukan y. Dalam KBBI, kiai memiliki 6 definisi, sebagai berikut:

  1. kata sapaan kepada alim ulama,
  2. alim ulama,
  3. kata sapaan kepada guru ilmu gaib (dukun dan sebagainya),
  4. kepala distrik (di Kalimantan Selatan),
  5. kata sapaan yang mengawali nama benda yang dianggap bertuah (senjata, gamelan, dan sebagainya), atau
  6. kata samaran untuk harimau (jika orang melewati hutan).

Perlu kita sama-sama tahu, panggilan kiai ini umumnya bersifat sangat lokal, kebanyakan digunakan hanya di Jawa saja. Kata kiai ini bisa kita pecah jadi dua bagian, yaitu ki dan yai. Ki, atau juga menjadi Nyi jika ditujukan pada perempuan, bermakna orang yang dihormati. Sementara itu, yai menunjukkan penghormatan pada apa pun, termasuk benda.

Ya, selain ditujukan kepada manusia, kiai juga bisa merujuk pada benda-benda bertuah. Sayangnya, kayak yang tadi udah saya tulis, julukan ini cuma ada di Jawa (bantu koreksi ya kalau salah).

Padahal, seandainya sebutan ini lebih luas dari sifat lokalnya, mungkin kita akan mengenal seri pertama Harry Potter sebagai “Harry Potter dan Batu Kiai”.

Gimana? Kece nga?

BACA JUGA Kritik untuk Ustaz Adi Hidayat dan Jemaahnya dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: bedanya ulama ustaz kiaikiaimajelis ulama indonesiaulamaustaz
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Ilustrasi Pesantren Lirboyo diserang framing TransTV yang kelewatan - MOJOK.CO
Esai

Framing Busuk Trans7 ke Pesantren Lirboyo dengan Citra Perbudakan adalah Kebodohan yang Tidak Bisa Dimaafkan Begitu Saja

14 Oktober 2025
Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama.MOJOK.CO
Sosial

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama

21 September 2024
Ide Bodoh Ridwan Kamil untuk Atasi Kemacetan Jakarta MOJOK.CO
Esai

Ide Nggak Masuk Akal Ridwan Kamil: Datangkan Psikolog dan Ustaz Keliling untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 September 2024
Peristiwa Banyuwangi Berdarah: Sejarah Kelam Tragedi Pembantaian Dukun, Kiai, dan Santri
Video

Peristiwa Banyuwangi Berdarah: Sejarah Kelam Tragedi Pembantaian Dukun, Kiai, dan Santri

5 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.