MOJOK.CO – Mau makan martabak manis aja mikir dulu: Ini sama kayak terang bulan atau kue bandung nggak, sih? Kalau sama, kenapa beda?
Kakak saya penggemar martabak. Di sela-sela waktu luang, dia akan melakukan sebuah hal yang cemerlang: Beli martabak, baik martabak asin (telur) atau martabak manis. Baginya, hidup tanpa martabak tak akan lengkap. Semua masalah bisa teratasi dengan martabak. Pokoknya, martabak dulu.
Tapi, ada satu hal yang saya pertanyakan dari semua gerobak martabak yang saya datangi bersama kakak: Kenapa ada penjual yang menyebut martabak manis dengan terang bulan? Maksud saya, kalau disebut terang bulan, apa yang akan terjadi padanya kalau dijual siang hari? Apakah namanya akan berubah jadi “terang matahari”?
Ada pula yang menyebut makanan ini dengan kue bandung, padahal jualannya nggak cuma di Bandung. Sementara itu, tak sedikit juga orang kekeuh menyebut makanan ini dengan nama martabak bangka padahal masih muda. Nah loh, yang mana yang benar???
Martabak manis punya sejarahnya sendiri. Ada sumber menyebutkan bahwa ia berasal dari Bangka Belitung dan dinamai hok lo pan. Kue dadar ini dibuat dengan wijen sangrai dan gula pasir, menjadikannya sebagai makanan favorit semua warga.
Lantas, kenapa ia juga disebut jadi kue bandung? Jarak Bangka ke Bandung kan jauh?
Cerita hampir mirip justru beredar di Semarang. Konon, kue ini dibuat oleh keluarga bernama Cen yang berasal dari Bangka Belitung. Resep hok lo pan yang ia bawa pun direvisi agar lebih sesuai dengan lidah warga. Karena letak tokonya bersebelahan dengan bakmi bandung di Semarang, makanan ini pun disebut sebagai kue bandung.
Nah pertanyaan selanjutnya, apakah kue bandung/martabak bangka ini sama dengan martabak rasa manis/terang bulan???
Jawabannya: Ya dan tidak.
Ya, sebagian orang percaya bahwa martabak manis, terang bulan, dan kue bandung adalah sama. Singkatnya, ini cuma perihal pemberian nama panggilan. Kayak orang pacaran gitu. Mau dipannggilnya sayang, baby, suamiku, kekasihku, darling, atau cintaku, rujukannya ya cuma kamu satu orang. Titik.
Tapi, tapi, tapiiii, apakah semudah itu Ferguso? O, tunggu dulu.
Sekilas, ketiganya memang sama saja. Tapi ternyata, mereka ini adalah Jono dan Lono versi makanan—kembar tapi beda!
Dari aspek makanan dan resep, ketiganya punya ketebalan, tekstur, dan warna yang berbeda. Dikutip dari resepkoki.id, tekstur martabak manis lebih lembut daripada kue bandung alias martabak bangka. Kalau kamu iseng banget dan mau memperhatikan warna kulit martabak di bagian pinggir, yang biasanya kriuk-kriuk kalau digigit, kamu bakal tahu kalau warna martabak manis cenderung lebih terang dan berwarna cokelat muda.
Topping juga berbeda. Kalau martabak bangka/kue bandung tetap menggunakan topping klasik, seperti gula pasir, keju, meises, hingga kacang, martabak manis lebih kekinian. Topping-nya banyak dan beragam persis kayak excuse gebetanmu setiap kali menghilang tiba-tiba, misalnya toblerone, oreo, atau nutella.
Terus, terang bulan gimana?
Ya sama saja. Banyak orang menyebut ia adalah nama lain dari martabak manis. Nyatanya, penampilan terang bulan yang asli nggak sama-sama banget tuh sama si martabak yang manis. Ia berbentuk bulat dan terang/kekuningan seperti bulan.
Minimal di Semarang (mungkin juga di tempat lain), terang bulan adalah makanan dengan tekstur yang tipis persis kayak dompetmu, jadi lebih mirip sama cerepes. Topping-nya pun sederhana, yaitu cuma cokelat, keju, dan selai stroberi.
Yaaah, mau martabak manis, terang bulan atau kue bandung itu sama ataupun tidak, setidaknya ada satu hal yang perlu kita sepakati bersama: Yang penting enak.
Dan, tentu saja, mengenyangkan.