PO Gunung Mulia bersaing ketat dengan PO lain
Gondo mengakui, pada awal pengoperasian Gunung Mulia, bisnis transportasi di Wonogiri sedang bergairah-bergairahnya. Mobilisasi orang menuju Wonogiri lagi masif-masifnya karena sedang ada proyek besar. Begitu sebaliknya, perpindahan orang-orang ke kota tak kalah banyak karena “harus pindah” dari desa—akibat transmigrasi.
“Intinya saat itu pasar sedang bagus-bagusnya,” ujar Gondo.
Kondisi pasar itu pun di satu sisi bikin penumpang PO Gunung Mulia melejit. Namun, di sisi lain ia juga harus berkompetisi dengan para PO “sepuh” yang telah lebih dahulu eksis di Wonogiri. Antara lain PO Tunggal Dara, PO Timbul Jaya, PO ISMO, dan PO Wasis.
“Tapi kita membuktikan bisa bertahan hingga sekarang,” ungkapnya.
Soal trayek, awalnya PO Gunung Mulia hanya melayani tujuan dalam kota. Namun, kini PO bus ini sudah melebarkan rutenya, seperti Jakarta-Salatiga, Jakarta-Wonogiri, Bogor-Salatiga, Bogor-Ungaran, Solo-Jakarta, Wonogiri-Jakarta, Ungaran-Jakarta, Solo-Bogor, Wonogiri-Bogor, Salatiga-Bogor, dan Ungaran-Bogor.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Lebih Dekat dengan PO Sedya Mulya Wonogiri, yang ‘Melegenda karena Filosofi’
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News