Kesenian Jaran Kepang
Salah satu kesenian yang masih lestari di Desa Bantir ialah “Jaran Kepang”. Melansir medcom.id, Jaran Kepang merupakan kesenian turun-temurun berbentuk tarian. Bentuk ekspresi atas representasi kehidupan masyarakat zaman dulu di era kerajaan.
Kesenian ini sudah ada di Temanggung sebelum Indonesia merdeka. Gerakan tari Jaran Kepang terinspirasi dari kuda-kuda Kerajaan Mataram yang mencerminkan semangat heroisme pasukan berkuda. Gerakan dinamis, ritmis, dan agresif dibarengi dengan musik gamelan dan tembang Jawa.
Pertunjukan Jaran Kepang kerap ditampilkan di acara festival kota, bersih desa, kenegaraan, serta acara ritual sakral lain sebagai hiburan.
Di desa ini, asmara Ganjar dan istrinya bermula
Dalam kunjungannya ke Desa Bantir pada 2019 silam, Ganjar bertemu dengan seorang nenek bernama Siti Riyati. Nek Siti merupakan pemilik rumah atau induk semang di lokasi KKN Ganjar Pranowo dulu.
Selain keseharian Ganjar saat ber-KKN, kisah asmara eks Gubernur Jateng ini terkuak. Ternyata dulu ia sekelompok dengan perempuan bernama Siti Atikoh yang kini berstatus sebagai istrinya.
“Dulu KKN di sini bareng Bu Atik. Walah malah dadi bojone. Tahu-tahu kok malah dadi Gubernur,” ungkap Mbah Siti dalam YouTube Humas Jateng.
Desa ini mungkin tidak begitu populer. Namun, bagi mereka yang tinggal atau pernah singgah di sini, suasana dan orang-orangnya sungguh ngangenin. Kalau ndak percaya, tanya Mas Ganjar aja?
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi