Siskamling-Pos Ronda di Kota Semarang Tak Lekang Zaman dan Bikin Warga Solid, Bisa Ditiru

Siskamling dan pos ronda di Kota Semarang bisa jadi percontohan daerah lain. (Pemkot Semarang)

Sekumpulan orang dewasa saling bergiliran berjaga tiap malam. Mereka berkumpul di pos ronda. Lalu di jam-jam tertentu mereka akan berkeliling, memastikan lingkungan sekitarnya aman dari kejahatan. Entah maling atau yang lain. Begitulah suasana Sistem keamanan lingkungan (Siskamling) yang tak berubah di beberapa daerah di Kota Semarang. Salah satunya di RW 12 Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat dan RW 07 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara.

Siskamling di Kota Semarang bisa jadi contoh

Siskamling sebenarnya bukan hal baru. Sistem keamanan lokal ini sudah puluhan tahun hadir sebagai bagian dari partisipasi masyarakat dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban.

Hanya saja, di beberapa daerah, pos-pos ronda mulai kosong. Siskamling sudah tak aktif lagi.

Oleh karena itu, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal Zakaria Ali, tak segan memberi apresiasi terhadap konsistensi pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui Siskamling dan pos ronda tersebut.

“Kami mengapresiasi Siskamling di Kota Semarang yang pelaksanaannya telah berjalan konsisten. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang Siskamlingnya mulai menghilang atau sudah menurun keaktifannya,” ungkap Safrizal saat melakukan pemantauan Siskamling bersama Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, dan jajarannya di Poskamling/Siskamling RW 12 Kelurahan Krobokan dan RW 07 Kelurahan Bulu Lor.

“Kami melihat keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan bersama. Ini langkah baik dalam memperkuat keamanan berbasis lingkungan,” sambungnya.

Siskamling dan pos ronda di Kota Semarang bisa jadi percontohan daerah lain MOJOK.CO
Siskamling dan pos ronda di Kota Semarang bisa jadi percontohan daerah lain. (Pemkot Semarang)

Safrizal memuji langkah Pemerintah Kota Semarang karena mengajak berbagai komponen masyarakat untuk bersinergi melaksanakan Siskamling. Safrizal tak ragu memastikan bahwa ia berkomitmen penuh mendukung agar sistem tersebut terus berjalan. Sebab selama ini Siskamling menjadi bagian penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Kata Safrizal, Kemendagri memang tengah melakukan pemantauan kondusivitas Siskamling, khususnya di Provinsi Jawa Tengah, menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian terkait peningkatan peran serta anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di desa, kelurahan, hingga RT/RW. Selain itu juga memastikan bahwa di setiap daerah di Jawa Tengah telah melaksanakan Siskamling dengan baik.

Bukan hanya menjaga keamanan…

Didampingi Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, Kamis malam itu (11/9/2025), Safrizal menyaksikan kondisi di lapangan beberapa Siskamling yang baru saja menyelesaikan program diklat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Untuk melihat bagaimana prosedur dalam Siskamling itu berjalan, terutama proses administrasinya bagaimana,” ungkap Agustina.

“Jika ada kejadian pencatatannya bagaimana, laporannya ke mana. Simulasi ini menjadi manifestasi penting dalam pelaksanaan siskamling di Kota Semarang,” sambungnya.

Agustina mengakui, masyarakat Kota Semarang memang saling bersinergi dalam urusan Siskamling: menjaga keamanan lingkungan sehari-hari. Oleh karenanya, ia optimis bahwa partisipasi aktif masyarakat dan komitmen Pemkot Semarang akan membuat Siskamling bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga memperkuat soliditas warga.***(Adv)

BACA JUGA: Mengenal “Keluarga Cemara” Kota Semarang, Inovasi Tuntaskan Stunting atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Exit mobile version