MOJOK.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membersihkan lahan Sriwedari pada Minggu (06/11/2022). Pembersihan ini dilakukan setelah lahan tersebut ditutup sejak tahun 2017 karena sengketa.
Bersih-bersih lahan Sriwedari dilakukan oleh Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompimda) dan segenap elemen masyarakat kota Solo. Terkait bersih-bersih ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa hal ini menunjukkan keseriusan Pemkot Solo untuk merawat lahan Sriwedari.
“Kami ingin menunjukkan ke warga bahwa kami serius untuk mendampingi proses yang ada di sini. Kita menunjukkan bahwa ini [Sriwedari] adalah milik kita. Dan sekarang proses [hukum] berjalan,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (6/11/2022).
Sebagai informasi Pemkot Solo telah bersengketa dengan ahli waris Wiryodiningrat sejak tahun 1970 untuk memperebutkan lahan Sriwedari. Lahan dengan luasan lebih dari 1.000 meter persegi ini berada di lokasi yang sangat strategis, pusat kota Solo di Jalan Slamet Riyadi.
Tahun depan Gibran berencana mengalokasikan anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan Sriwedari. Ia juga mengkaji kembali masterplan penataan Taman Sriwedari dan segera merealisasikannya setelah persoalan selesai.
“Gambar desain masterplan sudah saya pegang. Pokoknya kita serius menata Sriwedari, pasti Gedung Wayang Orang dulu [yang ditata],” katanya.
Menurutnya apa yang dilakukan Pemkot Solo dengan merawat dan menata kawasan Sriwedari ini tidak menyalahi aturan. Pemkot Solo masih memegang sertifikat HP 26, HP 46, HP 40, dan HP 41.
“Anggarannya 2 M. Tidak menyalahi aturan, saya udah koordinasi denga Pak Kajari juga, katanya nggak menyalahi aturan,” katanya.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi terkait penganggaran untuk perawatan lahan Sriwedari, Kuasa Hukum Ahli Waris Wiryodiningrat, Anwar Rahman mengatakan bahwa Pemkot Solo justru bersikap baik pada ahli waris Wiryodiningrat karena menganggarkan untuk pembersihan lahan Sriwedari.
“Alhamdulillah Pemkot Solo baik, hari gini masih mau membersihkan pekarangan milik orang lain. Semoga kebaikannya diterima oleh Allah,” katanya.
Menurutnya penganggaran untuk membersihkan lahan Sriwedari ini sudah berulang. Sehingga pihak ahli waris hanya berterimakasih dengan wacana penganggaran tersebut.
Reporter: Novita Rahmawati
Editor: Purnawan Setyo Adi