ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Rebo Wekasan, Seputar Mitos Bala dan Ijazah Amalan dari Para Kiai

Ibil S Widodo oleh Ibil S Widodo
20 September 2022
0
A A
rebo wekasan

Doa Rebo Wekasan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rebo Wekasan adalah istilah yang merujuk pada Rabu terakhir Safar, bulan kedua pada penanggalan Hijriyah. Rebo Wekasan sendiri diyakini banyak orang sebagai hari diturunkannya ribuan bala bencana ke bumi. 

Keterangan mengenai bala bencana tersebut dapat ditemukan dalam kitab Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azimah was-Suhur karya Abdul Hamid Quds, seorang ulama Nusantara yang tergolong prolifik di zamannya. Dalam kitab ini, Abdul Hamid menerangkan, “Banyak para wali yang memiliki pengetahuan spiritual yang tinggi mengatakan, bahwa setiap tahun Allah menurunkan 320.000 macam bala bencana ke bumi. Semua itu pertama kali terjadi pada Rabu terakhir bulan Safar.”

Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jatim, Yusuf Suharto mengatakan, kesialan atau bala bencana yang melekat pada masyarakat sejatinya juga dialami sejak masyarakat  Arab pra-Islam. 

Bangsa Arab, lanjut Yusuf, sering mengatakan Safar adalah bulan Tasa’um (bulan sial). Anggapan ini telah masyhur di kalangan umat jahiliah dan hingga kini masih banyak orang yang mempercayainya.

“Kesialan itu bagi yang merasa sial sebagaimana hadits ‘Wat thayru li man tathayyara.’ Ada juga hadis ‘lā ‘adwā, wa lā thiyarata, wa lā hāmmata, wa lā shafar’ atau tak ada penularan penyakit, tak ada kesialan karena suatu tanda, tak ada kesialan karena burung hantu, dan tak ada kesialan dalam bulan Shafar,” kata Ustadz Yusuf dilansir dari Universitas Islam Nusantara.

Senada dengan Yusuf, Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar menjelaskan pandangannya, menurutnya kesialan bulan Safar hanya bagi orang yang meyakininya saja, tetapi bagi orang yang beriman meyakini bahwa setiap waktu, hari, bulan maupun tahun selalu ada manfaat dan mafsadah, ada yang berguna dan ada madlaratnya. 

“Hari bisa bermanfaat bagi seseorang, tetapi juga bisa nahas bagi orang lain. Artinya, hadis ini jangan dianggap sebagai suatu pedoman, bahwa setiap Rabu akhir bulan adalah hari nahas yang harus kita hindari. Karena ternyata pada hari itu, ada yang beruntung, ada yang buntung. Tinggal kita berikhtiar meyakini, bahwa semua itu adalah anugerah Allah. Wallahu ‘A’lam.”

Meski banyak perbedaan pendapat, Rebo Wekasan hingga saat ini masih banyak dipercaya masyarakat sebagai hari penuh sial dan sakit. Setiap tiba malam Rebo Wekasan, banyak pesantren dan masyarakat yang menggelar tirakatan guna memohon dihindarkan dari bala dan bencana. 

Ijazah Amalan Rebo Wekasan dari Para Kiai

Soal amalan Rebo Wekasan, KH. Abdul Kholik Mustaqim, Pengasuh Pesantren al-Wardiyah Tambakberas Jombang pada suatu wawancara dengan NUOnline mengatakan, para ulama yang menolak adanya bulan bala dan hari bala Rebo Wekasan berpendapat (dikutip dengan penyesuaian): 

Pertama, tidak ada nash hadits khusus untuk akhir Rabu bulan Shafar, yang ada hanya nash hadits dhaif yang menjelaskan bahwa setiap hari Rabu terakhir dari setiap bulan adalah hari naas atau sial yang terus menerus, dan hadits dha’if ini tidak bisa dibuat pijakan kepercayaan.

Kedua, tidak ada anjuran ibadah khusus dari syara’. Ada anjuran dari sebagian ulama tasawuf, tapi landasannya belum bisa dikategorikan hujjah secara syar’i. 

Ketiga, tidak boleh, kecuali hanya sebatas sholat hajat lidaf’il bala’ al-makhuf (untuk menolak balak yang dihawatirkan) atau nafilah mutlaqah (shalat sunah mutlak) sebagaimana diperbolehkan oleh Syara’, karena hikmahnya adalah agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Sementara itu, Mursyid Thariqah Qadiriyyah, KH. Ahmad Luthfi Hakim menyatakan jika amaliah Rebo Wekasan telah dikenal oleh sebagian orang, tetapi sebagian lainnya belum banyak mengenal. “Yang percaya sesuai ilham sebagian salihin, silahkan. Yang tidak meyakini, juga tidak apa-apa,” terangnya pada sebuah diskusi daring bertajuk Reaktualisasi Amaliah Rebo Wekasan di Tengah Masyarakat Moderen yang digelar Universitas Islam Nusantara.

Terkait amalan-amalan Rebo Wekasan, Mojok telah menghimpun beberapa ijazah dari para kiai:

Ijazah Rebo Wekasan dari Mbah Moen

Maimoen Zubair adalah seorang ulama kharismatik dari Sarang, Rembang. Mbah Moen, begitu banyak murid menyebutnya, memberikan ijazah amalan Rebo Wekasan. 

“Jika Rebo Wekasan, salatlah 4 rakaat. Membaca Surah Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan Annas. Ada banyak bala dari selatan, makan akan tertolak kembali lagi ke selatan makanya dibacakan Al-Falaq dan An-Nas,” jelas Mbah Moen.

Ijazah dari Guru Sekumpul

Guru Sekumpul atau Guru Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, ulama sekaligus tokoh kharismatik dari Kalimantan memberikan ijazah khusus yang dapat diamalkan pada Rabu terakhir bulan Safar.

“Disunnahkan pada malam dan hari Rebo Wekasan membaca Surah Yasin sekali, ketika sampai pada lafaz salamun Apulam mir Rabbir Rahiim diulang 313 kali, kemudian membaca shalawat munjiyat dan membaca doa selamat,”

BACA JUGA: Merayakan Kembalinya Sikap Kritis NU

Terakhir diperbarui pada 20 September 2022 oleh

Tags: ijazahkiaiNahdlatul Ulamarabu wekasanrebo wekasan
Iklan
Ibil S Widodo

Ibil S Widodo

Manusia bodoh yang tak kunjung pandai. Penulis di bolehmerokok.com.

Artikel Terkait

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama.MOJOK.CO
Sosial

Maulid Nabi dan Haul di Ponpes MALNU Pusat Menes: Momentum Umat Meneladani Keteguhan Nabi Muhammad dan Para Ulama

21 September 2024
Banser NU Selalu Kena Caci Maki MOJOK.CO
Ragam

Pahitnya Jadi Anggota Banser, Tulus Berbuat Baik dan Tak Rugikan Orang tapi Kerap Dicaci Maki

25 Juli 2024
Kalender Jawa dan Ilmu Weton Makin Ditinggalkan, Marabahaya Mengintai Generasi Selanjutnya MOJOK.CO
Ragam

Kalender Jawa dan Ilmu Weton Makin Disepelekan, Petaka Mengintai Generasi Muda

23 Juni 2024
PBNU Memang Sudah Benar Mengurus Tambang Batu Bara MOJOK.CO
Esai

Sudah Benar, Tambang Batu Bara Harus Dipegang Ormas Keagamaan Terutama PBNU!

7 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan SMK PGRI Lubuklinggau jadi karyawan Alfamart dan Indomaret, kerja apapun layak diapresiasi MOJOK.CO

Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status

12 Juni 2025
Bus Eka lebih baik ketimbang bus Sugeng Rahayu. MOJOK.CO

Sama-sama Bus Patas dengan Harga Ekonomis, tapi Bus Eka Lebih Menjamin Keselamatan Saya dibandingkan Sugeng Rahayu

10 Juni 2025
Rute TransJakarta Blok M Bogor Memanjakan Para Pekerja Keras MOJOK.CO

Rute Baru TransJakarta Blok M-Bogor: Game Changer Transportasi Umum Jabodetabek dan Memanjakan Para Pekerja Keras yang Setiap Hari Menderita dalam Pop Culture Skena Commuter KRL

7 Juni 2025
Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
Kehidupan desa di Jombang, termasuk Ngoro, jauh dari rasa tenang MOJOK.CO

Ngerinya Kehidupan Desa di Jombang, Harta-Nyawa Bisa Lenyap Kapan Saja

9 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.