Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri Hadir di Jogja Membawa “Kecuali”

Presiden Penyair, Sutardji Calzoum Bachri Hadir di Jogja Membawa "Kecuali" MOJOK.Co

Presiden Penyair, Sutardji Calzoum Bachri Hadir di Jogja Membawa "Kecuali"

Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri, dijadwalkan hadir dalam acara bedah buku bertajuk “Bincang Sastra: Bedah Buku dan Baca Puisi Kecuali” di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Rabu (8/10/2025). Kehadiran Sutardji di panggung sastra Yogyakarta menjadi peristiwa langka yang telah lama ditunggu para penyair dan pecinta sastra. 

Panitia menyebut, ini adalah pertama kalinya sang penyair legendaris bersedia hadir dalam acara yang sepenuhnya membicarakan karya dan kiprahnya.

“Bagi kami, menghadirkan Sutardji di Jogja adalah sejarah. Menurut budayawan HM. Nasruddin Anshoriy (Gus Nas), pernah ada janji dari Emha Ainun Nadjib yang akan mentraktir para penyair jika ada yang berhasil mengundang Sutardji ke Jogja, dan baru kali ini beliau ke Jogja,” ujar Titis Anggalih, panitia acara.

Selain menjadi pembicara utama, Sutardji yang punya julukan Presiden Penyair Indonesia ini juga akan membacakan puisi secara langsung di hadapan publik. Acara ini juga menjadi kesempatan istimewa bagi para pecinta sastra untuk memiliki buku terbaru Sutardji berjudul “Kecuali”. Buku ini hanya dicetak 100 eksemplar, tidak beredar di toko buku, dan hanya dijual khusus di acara tersebut. Lebih spesial lagi, setiap pembelian buku akan mendapatkan tanda tangan asli dari Sutardji.

“Buku Kecuali sudah hampir habis. Kini hanya tersisa 9 eksemplar terakhir. Membelinya bukan hanya berarti mendapatkan buku langka, tapi juga free tiket masuk ke acara, kesempatan menyaksikan langsung pembawaan puisi oleh Sutardji, serta berjumpa dengan sejumlah tamu kehormatan yang hadir, termasuk para menteri dan tokoh budaya,” tambah Titis.

Meski akan dihadiri tokoh-tokoh penting, panitia memastikan acara tetap dikemas hangat dan sederhana dalam semangat kebersamaan khas komunitas sastra Yogyakarta.

“Kesempatan untuk bertemu langsung dengan Sutardji, mendengarkan pembacaan puisinya, serta membawa pulang bukunya yang langka dengan tanda tangan asli, adalah pengalaman sekali seumur hidup. Kami mengundang masyarakat, khususnya pecinta sastra di Yogyakarta, untuk tidak melewatkan momen ini,” tutup Titis dalam rilisnya kepada Mojok.co. (*)

BACA JUGA Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2025: Menyerap Etosa Budaya Gunungkidul dalam Adoh Ratu Cedhak Watu

Exit mobile version