Pernyataan Heboh Walikota Semarang: “Kalau Tidak Mau Dukung Jokowi Jangan Pakai Jalan Tol”

Ilustrasi Hendrar Prihadi. (Mojok.co)

Tahun politik memang bikin mulut orang jadi lebih licin. Mudah untuk meluncur, mudah pula terpeleset. Mungkin itu pula yang terjadi pada Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

Sosok walikota sekaligus politisi PDI Perjuangan tersebut beberapa waktu yang lalu dianggap membuat blunder besar melalui pernyataanya saat mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dalam acara silaturahmi Jokowi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah yang digelar di Semarang Town Square pada Sabtu, 2 Februari lalu, Hendrar dianggap terlalu kebablasan dalam mengkampanyekan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dalam acara tersebut, Hendrar yang hadir sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Semarang ikut maju ke atas panggung untuk memberikan sambutan sebelum Jokowi naik ke panggung.

Dalam sambutannya, ia membahas tentang keberhasilan Jokowi dalam membangun jaringan jalur jalan tol yang menyambungkan Jakarta dan Surabaya.

Menurut Hendrar, hasil kerja Jokowi selama empat tahun terakhir telah berhasil mewujudkan waktu tempuh perjalanan darat yang lebih cepat.

Ia mencontohkan perjalanan Semarang-Jakarta yang kini bisa ditempuh dalam waktu 5 jam saja. Ia juga mencontohkan durasi perjalanan Semarang-Surabaya yang oleh beberapa peserta hadir dijawab hanya 3 jam saja.

Atas dasar itulah, Hendrar kemudian berani mengatakan bahwa masyarakat yang tidak mendukung Jokowi sebaiknya tidak menggunakan jalan tol yang sudah dibangun oleh pemerintah.

“Disampaikan ke saudaranya di luar sana, kalau tidak mau dukung Jokowi jangan pakai jalan tol,” ujar Hendrar. “Pastikan di keluarga panjenengan pilih 01 Pak Jokowi-Ma’ruf Amin. Yang punya pekerja-pekerja arahkan pilih 01 Pak Jokowi-Ma’ruf. Kalau punya pacar pilih 01.”

Pernyataan Hendrar tersebut langsung disambut riuh oleh banyak peserta yang memang sebagian besar adalah pendukung Jokowi.

Namun, pernyataannya tentu saja memicu polemik dan mengundang kecaman dari banyak pihak, utamanya para pendukung Prabowo.

Maklum saja, pernyataan Hendrar tersebut memang dianggap kebablasan.

Jalan tol sebagai hasil pembangunan negara berhak dinikmati oleh seluruh warga negara tanpa terkecuali, tanpa melihat ia pendukung Jokowi atau tidak. Mau cebong atau kampret, semua sama-sama bayar pajak.

Beberapa pendukung Prabowo kemudian menuliskan respons balasan terhadap pernyataan Hendrar.

“Oke, kami siap tidak lewat jalan tol, asalkan kalian para pendukung Jokowi tidak usah lewat jalan umum. Gimana? Biar impas.”

Nah lho…

wallikota semarang

Exit mobile version