MOJOK.CO – Perusahaan otobus (PO) Lorena merangkak dari modal seorang anggota TNI yang jual rumah hingga kini melantai di bursa. Perusahaan bus yang didirikan di Bogor itu sudah melayani penumpang sejak tahun 1970-an.
PO Lorena didirikan oleh Gusti Terkelin Soerbakti yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat (AD). Ia menempuh pendidikan Taruna Akademi Angkatan Darat mulai 1959 dan lulus 1962. Setelah lulus, ia bertugas di Kodam XVI Udayana, Bali sepanjang 1963-1965.
Kemudian Gusti Terkelin Soerbakti pindah ke Jakarta sebagai Wakil Komandan Kompi Dumptruck. Pada saat itu, Tri Sutrisno merupakan komandannya. Sebagai pengingat, Tri Sutrisno pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia di zaman Presiden Soeharto.
Dirikan Lorena karena sulitnya akses transportasi Jakarta – Bogor
Kepindahan ke Jakarta menyadarkannya akan sulitnya akses kendaraan dari Jakarta ke Bogor pada zaman itu. Alasan itu yang mendorongnya mendirikan perusahaan transportasi. Padahal ia sama sekali tidak memiliki latar belakang maupun pengalaman bisnis. Ia rela menjual rumahnya sebagai modal.
Kemudian pada 1970 terbentuklah CV Lorena dan Tour. Baru pada 1973, usaha ini mengaspal dengan menggunakan dua armadanya. Mereka melayani trayek pendek Jakarta-Bogor Pulang Pergi (PP). Trayek terus berkembang menjadi jarak lebih jauh. Pada 1975 trayek Lorena berkembang menjadi Jakarta-Bandung. Lalu pada 1984 membuka trayek Jakarta Surabaya.
Di masa-masa perkembangan trayek itulah menjadi penanda era baru layanan PO Lorena. Pada saat itu armada bus mulai dilengkapi dengan AC, reclining seat, toilet, audio video, smoking area, servis makanan dan snack.
Pada tahun 1989, perusahaa otobus ini membeli PO Raseko yang juga bergerak di jasa penumpang transportasi. Setelahnya nama perusahaan itu diubah menjadi PT Ryanta Mitra Karina atau yang lebih dikenal dengan Karina. PO Karina melayani jasa angkutan umum bus AKAP dengan trayek Jakarta, Surabaya, Malang, Madura, dan Denpasar.
Dengan akuisisi itu, Lorena mengoperasikan kurang lebih 500 unit kendaraan di 60 kota yang tersebar di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Menjadi perusahaan terbuka
PO Lorena yang semula berbentuk CV kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) bernama PT Eka Sari lorena Transport Tbk. Perusahaan bus itu menjadi salah satu dari tiga perusahaan bus yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, publik juga bisa memiliki saham di perusahaan ini.
Perusahaan yang kini berbentuk holding dengan kode saham LRNA itu resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 April 2014. PT Eka Sari Lorena Transport Tbk menawarkan 150 juta saham atau 42,8 persen saham saat penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO).
Sebagai sebuah grup, Lorena memiliki beberapa perusahaan seperti PT Eka Sari Lorena Transport yang bergerak di bidang transportasi bus dengan armada Lorena. Perusahaan ini tidak hanya menyediakan bus AKAP tapi juga Jabodetabek Residence Connexion, Jabodetabek Airport Connexion, dan Transjabodetabek Reguler. Ada juga PT Ryanta Mitra Karina yang juga bergerak di bidang transportasi bus dengan armada Karina.
Tidak hanya bergerak di lini bisnis bus, grup perusahaan merambah bisnis logistik melalui anak perusahaan PT Eka Sari Lorena ESL Express dan PT Eka Sari Lorena Logistik. Ada pula PT Sari Lorena Charter dan Rental yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan, serta KSJ Palm Oil Plantation yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA 3 Perusahaan Bus Milik Mantan Tentara: PO Bimo, Haryanto, dan Lorena
Cek berita dan artikel lainnya di Google News