Penyemprotan Disinfektan Memang Terbukti Tidak Efektif, Namun Kadang Ia Tetap Dibutuhkan Warga - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

Penyemprotan Disinfektan Memang Terbukti Tidak Efektif, Namun Kadang Ia Tetap Dibutuhkan Warga

Redaksi oleh Redaksi
9 Juli 2021
0
A A
penyemprotan disinfektan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Banyak ahli kesehatan yang menyatakan bahwa penyemprotan disinfektan terbukti tidak efektif untuk membunuh virus Covid-19.

Di masa awal pandemi, penyemprotan disinfektan menjadi kegiatan yang lumrah dilakukan oleh warga maupun instansi pemerintah. Hal tersebut dianggap sebagai usaha untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Namun seiring berjalannya waktu, berdasarkan berbagai hasil penelitian medis, disinfektasi di ruangan terbuka ternyata tidak efektif dan bahkan tidak berpengaruh dalam upaya membunuh virus Covid-19.

Banyak ahli kesehatan yang sudah mengingatkan masyarakat tentang hal tersebut.

World Health Organization (WHO) bahkan sudah memberikan peringatan kepada sejumlah negara untuk tidak lagi melakukan penyemprotan disinfektan di ruangan terbuka seperti jalan, halaman gedung, ataupun halaman rumah.

Baca Juga:

Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona: Mode Hemat demi Keuangan Rumah Tangga

Persoalan yang Muncul Dari Penyemprotan Disinfektan, Berbahaya dan Kurang Efektif

“Buang-buang waktu, uang, dan energi. Disinfeksi permukaan tidak diperlukan di jalan dan ruang terbuka.” Tulis Dokter Faheem Younus dalam salah satu twitnya mengomentari kegiatan penyemprotan disinfektan.

Benar-benar buang-buang waktu, uang, dan energi ⬇️

Desinfeksi permukaan TIDAK diperlukan di jalan dan ruang terbuka. Rumah sakit dan kamar dengan pasien COVID adalah cerita lain pic.twitter.com/5YAMTBPpI3

— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) July 6, 2021

Kendati demikian, masih tetap banyak aktivitas penyemprotan disinfektan di ruang terbuka yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun oleh instansi pemerintah.


Di wilayah Bangkalan dan Kota Surabaya yang masuk zona hitam, aktivitas penyemprotan bahkan dilakukan dengan pesawat dan helikopter milik TNI

Lantas, apakah memang usaha penyemprotan disinfektan ini benar-benar harus dihentikan?

Untuk perkara yang satu ini, tentu tidak sesederhana itu. Benar bahwa penyemprotan disinfektan di jalan-jalan dan pekarangan rumah tidak efektif, namun untuk menghentikan aktivitas tersebut pada kenyataannya memang bukan hal yang mudah, sebab selama ini, masyarakat sudah kadung meyakini bahwa penyemprotan disinfektan punya pengaruh terhadap usaha penanganan pandemi Covid-19. Pada titik tertentu, aktivitas tersebut justru dianggap cukup penting.

Awalnya adalah Kokok Dirgantoro, politisi yang selama ini dikenal aktif dalam aktivitas dapur umum untuk membantu warga yang sedang isolasi mandiri. Kokok, melalui cuitan Twitter menuliskan bahwa banyak pihak, termasuk dirinya yang sudah paham bahwa aktivitas disinfektasi ini tidak efektif, namun kegiatan tersebut tetap dilakukan utamanya oleh para perangkat desa sebab aktivitas penyemprotan disinfektan tersebut bisa digunakan sebagai strategi untuk mensosialiasikan pentingnya protokol kesehatan.

Lebih dari itu, penyemprotan disinfektan juga membuat psikologi warga menjadi lebih tenang. Warga merasa diperhatikan oleh perangkat desa.

Penyemprotan disinfektan – unpopular opinion.

Sudah lama saya baca kalau penyemprotan disinfektan itu tidak efektif utk menangkal virus Covid 19. Tapi tetap saya ikut. Kadang langsung ikutan mikul alat spray keliling perumahan, kadang ya cuma nyumbang doang.

— Kokok Dirgantoro (@kokokdirgantoro) July 8, 2021

“Di akar rumput tak mudah utk bisa mendekati masyarakat. Apalagi kalau kondisi panik dan penuh kecemasan. Selama ada celah utk bantu sosialisasi vaksin dan mengurangi pergerakan, tentu perlu diupayakan.” tulis Kokok.

“Memang tak bisa berdampak banyak. Tapi menemani warga yg panik dan cemas dgn memberikan bantuan (walau sangat minim) menurut saya penting dilakukan,” ujarnya. “Nanti kalau waktunya mulai pas bisa bicara lebih banyak ke masyarakat, dikasih tahu tentang efektivitas penyemprotan disinfektan.”

Banyak yang kemudian satu suara dengan Kokok. Pemilik akun @budiwee ikut mendukung twit Kokok. Ia mengatakan bahwa ia tahu bahwa penyemprotan disinfektan tidak efektif, namun aktivitas tersebut tetap ia lakukan sebagai strategi sosialisasi protokol kesehatan.

“Saya tahu penyemprotan tidak efektif, tapi saya tetap melakukan agar bisa ketemu warga langsung dan bilang: Penyemprotan hanya buat rumah, buat penghuni rumahnya tetap wajib masker dan harus vaksin.” Tulisnya.

Sementara itu, pemilik akun @toniheru yang merupakan salah satu pengurus RT mengungkapkan bahwa disinfektasi memberikan efek psikologis yang baik pada warga.

“Jika pengurus melakukan penyemprotan disinfektan, warga merasa diperhatikan, ada rasa tenang dan tentunya juga sambil memberi tahu bahwa meski disemprot ribuan kali tapi warga tidak mau menaati peraturan penanggulangan covid, mentaati prokes maka tidak ada gunanya, membangun kesadaran warga itu butuh kesabaran.” Ujarnya.


Berkaca dari hal tersebut, kita tentu jadi punya banyak perspektif. Bahwa upaya penyemprotan disinfektan di masa pandemi seperti sekarang ini bukan lagi melulu soal efektif atau tidak, namun juga perkara strategi sosial dan psikologis di masyarakat.


BACA JUGA Ketika DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) Disindir Sebagai Provinsi DIY (Do It Yourself) Dalam Penanganan Pandemi Covid-19 dan artikel KILAS lainnya.

Tags: disinfektanpenyemprotan disinfektan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona dengan berhemat MOJOK.CO

Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona: Mode Hemat demi Keuangan Rumah Tangga

25 April 2020
disinfektan, virus corona mojok.co

Persoalan yang Muncul Dari Penyemprotan Disinfektan, Berbahaya dan Kurang Efektif

31 Maret 2020
Pos Selanjutnya
Prediksi Final Euro 2020: Coming Home Atau Coming to Rome?

Prediksi Final Euro 2020: Coming Home Atau Coming to Rome?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
penyemprotan disinfektan

Penyemprotan Disinfektan Memang Terbukti Tidak Efektif, Namun Kadang Ia Tetap Dibutuhkan Warga

9 Juli 2021
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In