MOJOK.CO – Isu kasus hilangnya Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama semakin melebar. Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan kemungkinan salah satu dosennya tersebut memiliki masalah terkait pekerjaan maupun pribadi.
Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Mabes Polri Irjen Pol Krishna Murti, menyatakan, alih-alih hilang, Rafie yang dilaporkan hilang kepada National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia justru sengaja mengubah rute penerbangan tanpa mengabarkan siapapun.
Mabes Polri bahkan memastikan Rafie berada di Amerika Serikat (AS). Namun, laki-laki yang baru saja mengikuti rangkaian kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia itu tidak memberitahukan alasan dia berada di sana.
UII ingin bawa pulang Rafie
Rektor UII, Fathul Wahid di kampus setempat, Senin (20/02/2023) mengungkapkan kemungkinan Rafie mempunyai masalah yang ingin dihindari sementara waktu, entah masalah terkait pekerjaan maupun pribadi. Karenanya dia tiba-tiba menghilang dan tidak pulang ke Indonesia.
“Itu yang ingin kami gali, ingin kami cari tahu. Ketika tahu, [maka] [kami] jadi lebih tahu mitigasinya. Tetapi itu tidak mungkin terjadi, ketika kami tidak bisa mengontak dan ketika Mas Rafie tidak mau pulang,” ungkapnya.
Menurut Fathul, pernyataan Mabes Polri yang menyatakan Rafie mengubah rute penerbangan merupakan hak pihak kepolisian. Hal tersebut diyakini berdasarkan data milik kepolisian dan bisa saja data tersebut benar adanya.
Namun, UII tetap berusaha membawa pulang dosennya tersebut. Kampus tersebut tengah mendiskusikan langkah pencarian yang akan dilakukan untuk menemukan Rafie sesuai Standart Operational Presedure (SOP) dan aturan yang berlaku di UII.
“Bagi kami, misinya adalah membawa kembali Mas Rafie ke UII, apapun alasannya. Dia tidak ada di kampus,” tandasnya. Kami ingin Mas Rafie pulang dulu. Karena jangan sampai apa yang kami sampaikan, katakan, justru itu malah membuat alasan baru untuk [Rafie] tidak pulang,” tandasnya.
Fathul menyebutkan, dengan adanya kasus hilangnya Rafie, kampus akan menyusun SOP yang lebih detail terkait perjalanan ke luar negeri. Dengan demikian kasus yang serupa tidak akan terjadi lagi.
Baca halaman selanjutnya
Dosen Rafie punya banyak proyek internasional, termasuk di AS
Dosen Rafie punya banyak proyek internasional, termasuk di AS
Hilangnya Rafie hingga saat ini disebut belum mempengaruhi kelas yang diampu dosen tersebut. Sebab sesuai kalender akademik di UII, mahasiswa saat ini masih dalam masa libur.
“Intinya ini kasus khusus, di luar harapan dan betul menghebohkan. Kami berharap nanti akan menyusun SOP yang lebih bagus di internal, terkait perjalanan ke luar negeri. Jadi Insya Allah aman. Kalau toh sudah masuk, kami sudah punya mitigasi. Kami sudah punya SOP-nya, akan kami lakukan,” jelasnya.
Fathul menambahkan, meski polisi menyampaikan Rafie berada di AS, pihaknya belum mengetahui alasannya ke negara itu. Pihak kampus belum bisa menghubungi Rafie hingga saat ini walaupun ada pergerakan keluar dari bandara atas nama Rafie dengan menggunakan paspor dengan nomor yang sama.
UII, lanjut Fathul terus melakukan kontak dengan Komjen setempat. UII juga berkoordinasi dengan Direktur Perlindungan WNI di Kemenlu RI.
“Kami bekerja sama dan berharap ikhtiar ini mendapatkan hasil yang baik,” ujarnya.
Fathul mengakui, Rafie merupakan dosen yang mempunyai berbagai proyek internasional, tak terkecuali di UII. Dia juga memiliki visa AS dan sudah beberapa kali ke negara tersebut untuk menyelesaikan proyeknya.
Karena itu hilangnya Rafie merupakan kasus khusus dan baru pertama kali terjadi di UII. Apalagi dari informasi beredar, Rafie membeli tiket ke Boston sejak lama.
“Itu yang juga perlu kami pastikan,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kronologi Dosen UII yang Hilang hingga Terdeteksi di Boston AS dan informasi menarik lainnya di kanal Kilas.