Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Pendidikan

3 Ciri-Ciri Pemimpin Inklusif yang Dibutuhkan Rakyat Menurut Eks Stafsus Presiden Angkie Yudistia

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
28 Juli 2025
A A
angkie yudistia, pemimpin inklusif.MOJOK.CO

3 Ciri-Ciri Pemimpin Inklusif yang Dibutuhkan Rakyat Menurut Eks Stafsus Presiden Angkie Yudistia (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Eks Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia, membeberkan tiga ciri pemimpin inklusif yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini. Angkie menyampaikan hal ini dalam acara Tanoto Scholars Gathering 2025 di Pangkalan Kerinci, Riau, Kamis (24/7/2025).

Sebagai penyandang disabilitas tuli, Angkie memiliki pengalaman pribadi yang kuat terkait minimnya literasi inklusivitas di masa lalu, bahkan sulitnya mendapatkan pekerjaan meski telah menempuh pendidikan tinggi. 

Pengalamannya ini mendorongnya mendirikan Thisable Enterprise pada tahun 2011, sebuah perusahaan yang melatih dan menyalurkan penyandang disabilitas untuk bekerja.

angkie yudistia.MOJOK.CO
Angkie Yudistia saat menyampaikan pemaparannya soal pemimpin yang inklusif dalam acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2025 di Pangkalan Kerinci, Riau, Kamis (24/7/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Menurut Angkie, pemimpin inklusif sangat dibutuhkan saat ini karena masyarakat memerlukan sosok yang proaktif, jauh lebih empati, dan mampu memberikan dampak nyata. 

“Pemimpin tidak hanya sebagai posisi atau jabatan, tapi bagaimana seorang pemimpin itu bisa berdampak kepada masyarakat,” ucap Angkie.

Tiga Ciri Pemimpin Inklusif menurut Angkie Yudistia

Angkie Yudistia menjelaskan, ciri pertama seorang pemimpin inklusif adalah memiliki kesadaran diri yang tinggi terhadap diri dan lingkungan sekitar. Menurutnya, seorang pemimpin harus peka terhadap masalah yang ada di sekelilingnya. 

“Kalau kita enggak peka, kita enggak tahu apa yang terjadi di sekitar kita,” tegas Angkie.

Ciri kedua adalah memiliki empati dan mendengarkan secara aktif dari perspektif pengambil keputusan. Angkie menekankan bahwa suara masyarakat, meski kadang kecil dan sulit dimengerti, adalah tugas pemimpin untuk mencarinya. Ia mengingatkan, mendengarkan tidak hanya dengan telinga, tetapi juga dengan mata untuk memahami apa kebutuhan dan keinginan rakyat. 

“Tugas pemimpin itu adalah mencari tahu dia maunya apa,” ujarnya, seraya menambahkan pentingnya untuk tidak menutup telinga atau mata terhadap masalah yang banyak terjadi di sekitar.

angkie yudistia.MOJOK.CO
Menurut Angkie, ada tiga ciri pemimpin inklusif. Yakni memiliki kesadaran diri terhadap lingkungan sekitar, punya empati terhadap sesama, dan memperjuangkan kesetaraan. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Terakhir, pemimpin inklusif harus berkomitmen pada kesetaraan dan pemberdayaan. Angkie mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi, namun seorang pemimpin wajib memastikan bahwa semua rakyat setara. Ia mencontohkan, perempuan, laki-laki, semuanya setara. 

“Bukan berarti kita sebagai seorang perempuan, ketika nanti kita menikah terus kita di rumah aja, enggak. Perempuan harus mandiri,” ucap ibu dua anak itu. 

Tanoto Scholars Gathering 2025: Mencetak Pemimpin Berdampak

Pemaparan Angkie Yudistia ini merupakan bagian dari Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2025. Forum tahunan ini mempertemukan para penerima Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan mereka. 

Sebanyak 291 Tanoto Scholars hadir dalam kegiatan yang berlangsung pada 24–26 Juli 2025 ini.

Mengusung tema “Learn & Lead: Becoming the Champion of Good” (Belajar dan Memimpin: Menjadi Teladan Kebaikan), TSG 2025 mengajak para Tanoto Scholars untuk meneladani kepemimpinan berdampak dan berbasis keberlanjutan.

Iklan

Rangkaian kegiatan TSG dikemas dengan pembelajaran langsung dari praktik keberlanjutan, termasuk kunjungan industri ke unit bisnis grup RGE, serta sesi inspiratif dari berbagai pembicara ternama seperti petinggi pemerintahan, akademisi, hingga public figure. 

Selain itu, para peserta juga mendapatkan experiential leadership workshop yang mengasah keterampilan kerja tim dan pemecahan masalah, bertujuan untuk membentuk mereka menjadi pemimpin yang siap memberikan dampak positif.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Masa Kuliah adalah “Golden Time” untuk Membentuk Pemimpin Berdampak, Pelajaran dari Pangkalan Kerinci Riau atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2025 oleh

Tags: angkie yudistiainklusivitaspemimpin inklusiftanoto foundation
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Beasiswa Kepemimpinan TELADAN Tanoto Foundation beri bekal soft skills untuk mahasiswa menyongsong dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi MOJOK.CO
Kampus

Soft Skills untuk Mahasiswa agar Tak Gagap di Dunia Kerja, Dari Kedai Kopi hingga Organisasi Filantropi

21 November 2025
mahasiswa kedokteran ugm.MOJOK.CO
Ragam

“Jatuh, Bangkit Kembali”: Lagu HiVi! yang Jadi Soundtrack Hidup Mahasiswa Kedokteran UGM Melawan Badai Kehidupan

28 Juli 2025
beasiswa TELADAN.MOJOK.CO
Pendidikan

Strategi Unik Beasiswa TELADAN Menjadikan 10 Kampus Mitra sebagai “Pusat Pengembangan” Kepemimpinan Nasional

27 Juli 2025
veronica tan.MOJOK.CO
Pendidikan

Wamen PPPA Serukan Integritas dan Hati Nurani sebagai Fondasi Anak Muda Menjadi Pemimpin Masa Depan

24 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.