Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Pakar UGM: Gempa Cianjur Bukan Pemicu Rentetan Gempa Setelahnya

Kenia Intan oleh Kenia Intan
8 Desember 2022
A A
gempa cianjur mojok.co

Ilustrasi gempa Cianjur (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah gempa bumi mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022), terjadi rentetan gempa di beberapa daerah lain. Walau peristiwanya berdekatan, pakar mengatakan rentetan gempa itu tidak dipicu oleh gempa Cianjur.

Gempa dengan magnitudo 5,6 skala richter (SR) terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Senin (21/11/2022). Tidak lama berselang, gempa mengguncang daerah-daerah lain. Pada Rabu petang (23/11/2022) terjadi gempa bermagnitudo 4,1 SR di Probolinggo.

Memasuki bulan Desember, tepatnya Sabtu (3/12/2022), gempa bumi dengan magnitudo 6,4 SR terjadi di Kabupaten Garut. Sehari setelahnya atau Minggu (4/12/2022), gempa sebesar 4,7 SR mengguncang Bangkalan. Pada hari yang sama di malam harinya, Kabupaten Gunung Kidul diguncang empat kali gempa. Tidak berselang lama, gempa bermagnitudo 6,2 SR terjadi di Kabupaten Jember, Selasa (6/12/2022).

Mencermati rentetan peristiwa ini, Dosen Teknik Geologi UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani, ST., M. Sc., berpendapat gempa di Cianjur bukanlah pemicu di daerah-daerah lain. Gempa Cianjur hanya berkaitan pada gempa-gempa susulan yang terkonsentrasi di titik gempa dengan frekuensi dan magnitudo yang semakin kecil.

Dilihat dari jenis dan lokasi sumber gempanya, rentetan gempa yang terjadi setelah peristiwa di Cianjur tidak berkaitan satu sama lain. Daerah-daerah di sepanjang zona subduksi, seperti sepanjang lepas pantai barat Sumatera sampai Lombok, memang berada pada daerah tektonik aktif. Oleh karenanya, banyaknya kejadian gempa di sekitar wilayah tersebut adalah hal yang wajar.

“Gempa yang terjadi adalah fenomena alam yang terjadi akibat pelepasan energi ketika tubuh batuan kerak bumi retak, patah, dan bergerak akibat tekanan yang berasal dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik di bumi,” jelas dia seperti dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (7/12/2022).

Apabila dicermati lebih seksama, setiap hari sebenarnya terjadi gempa di berbagai wilayah di Indonesia. Terutama gempa-gempa dengan magnitudo kecil. Begitu pula dengan gempa menengah yang berpotensi terjadi secara harian. Sementara gempa besar terjadi hampir setiap tahun.

Seringnya gempa terjadi di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya lempeng tektonik yang berada di wilayah Indonesia. Lempeng yang dimaksud adalah Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, Filipina dan beberapa lempeng lainnya.

Lempeng tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 4-7 cm per tahun sehingga energi dari pergerakan tersebut terakumulasi pada batas-batas tumbukan lempeng ini. Akibatnya, terjadinya retakan dan pergerakan patahan yang disertai dengan peristiwa gempa bumi.

Ia mencontohkan, gempa di Probolinggo dipicu oleh terkait dengan aktivitas sesar aktif Probolinggo yang berada di darat. Gempa Garut berkaitan dengan proses subduksi.

“Gempa Garut tersebut terjadi pada zona intraplate lempeng IndoAustralia yang menyusup di bawah pulau Jawa. Sementara itu, gempa di Jatim berada pada zona prisma akresi di zona subduksi Jawa bagian timur,” jelas dia.

Lalu, apa yang harus dilakukan?

Masyarakat disarankan tidak perlu merasa waswas yang berlebihan. Peristiwa gempa yang seolah-olah meningkat beberapa waktu terakhir tidak terlepas dari kecepatan pertukaran informasi dan perhatian masyarakat yang meningkat pasca gempa Cianjur.

Satu hal yang perlu tertanam di benak masyarakat Indonesia, sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah rawan gempa bumi. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan sehingga semuanya akan lebih siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Meningkatkan kesadaran akan lingkungan sekitar dapat membantu kita untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana yang mungkin terjadi.

“Literasi terhadap kondisi geologi di sekitar area tempat tinggal dan beraktivitas juga perlu ditingkatkan dengan mencoba memahami betul prosedur dan jalur evakuasi di manapun berada,” tutup dia.

Iklan

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Banyak Sesar Baru, Warga DIY Diminta Waspada Potensi Gempa Bumi

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2022 oleh

Tags: gempa bumigempa cianjurrentetan gempa
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

jogja, kraton jogja.MOJOK.CO
Ragam

Sesar Baru dan Lama yang Melintasi Kota Mengancam Keselamatan Warga Jogja dan Bantul

22 Januari 2024
gempa jogja mojok.co
Sosial

Imbas Gempa Jogja 6,4 M: Satu Warga Meninggal, Sejumlah Fasilitas Rusak, Perjalanan Kereta Sempat Terhenti

1 Juli 2023
Sesar Opak Picu Bisa Gempa Besar, Bantul Paling Rawan Terdampak. MOJOK.CO
Kilas

Sesar Opak Picu Gempa Besar, Bantul Paling Rawan Terdampak

22 Juni 2023
Mengingat dan Belajar dari Gempa Jogja 2006 Melalui Pameran Foto. MOJOK.CO
Kilas

Mengingat dan Belajar dari Gempa Jogja 2006 Melalui Pameran Foto

26 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.