Decathlon Indonesia Membuka Kembali Toko di Jogja, Perkenalkan Konsep Baru yang Memanjakan Pecinta Olahraga

Decathlon Indonesia Membuka Kembali Toko di Jogja, Perkenalkan Konsep Baru yang Memanjakan Pecinta Olahraga (dok. Decathlone Indonesia)

Decathlon Indonesia resmi membuka toko kembali mereka di Pakuwon Mall Jogja pada Sabtu (5/10/2024) lalu. Hal tersebut menandai langkah maju dengan konsep anyar dan pengalaman pelanggan yang ditingkatkan pada toko retail olahraga terbesar di dunia tersebut.

Market Lead Decathlon Jawa Timur dan Bali, Emanoil Pupazan, menyebut bahwa pembukaan kembali ini tak sekadar merenovasi toko, tapi juga mencerminkan keputusan strategis Decathlon untuk mengambil alih franchise. 

Selain itu, pembukaan ini juga menghadirkan nilai-nilai perusahaan dengan konsep toko baru yang berfokus pada pengalaman yang lebih baik, teammates yang lebih berorientasi pada olahraga, serta pilihan produk berkualitas tinggi yang lebih luas dengan harga terbaik.

“Pembukaan kembali ini menekankan peran Decathlon dalam ekosistem olahraga Indonesia, di mana kami terus menerapkan strategi untuk membuat produk berkualitas tinggi menjadi lebih terjangkau,” ujar Emanoil Pupazan dalam sambutannya saat meresmikan toko.

Decathlon Indonesia Membuka Kembali Toko di Jogja, Perkenalkan Konsep Baru yang Memanjakan Pecinta Olahraga.MOJOK.CO
Emanoil membuka toko kembali toko Decathlone Indonesia di Jogja (dok. Decathlon Indonesia)

“Komitmen kami terhadap produksi lokal memastikan bahwa semakin banyak produk kami diproduksi di Indonesia, yang membantu menekan biaya sambil tetap menjaga fokus pada kualitas, keamanan, dan fungsi olahraga. Dengan cara ini, kami bertujuan untuk memperkuat hubungan kami dengan komunitas Indonesia, sehingga olahraga dapat diakses oleh semua orang.”

Jogja adalah lokasi yang sempurna bagi Decathlon Indonesia

Emanoil juga menjelaskan, sejak tahun 2015 lalu, Decathlon Indonesia telah bekerja sama dengan para produsen di Indonesia untuk memproduksi lebih dari 1.000.000 produk olahraga secara lokal. Selain itu, melalui kerjasama ini, lebih dari 25 juta produk olahraga “Made in Indonesia” telah diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia. Antara lain Prancis, Malaysia, Turki, Brasil, dan India.

“Kami juga dengan bangga menampilkan bakat yang luar biasa dari rekrutan lokal kami. Anggota tim baru ini memiliki pengetahuan mendalam dan semangat yang besar terhadap olahraga. Ia juga menghadirkan layanan yang lebih personal di toko Yogyakarta serta menciptakan suasana yang interaktif. Memungkinkan pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai jenis olahraga dan semakin mengembangkan minat mereka dalam aktivitas fisik,” jelasnya.

Jogja sendiri sendiri dipilih mengingat kota ini kaya akan budaya olahraga dan terkenal dengan kegiatan outdoor, seperti hiking dan camping. Bagi Teammates Jogja, Achmad Samudro, Jogja merupakan lokasi yang sempurna untuk memperkenalkan konsep toko Decathlon Indonesia.

Decathlon Indonesia manjakan pecinta olahraga outdoor di Jogja (dok. Decathlon Indonesia)

Dengan kedekatan kota ini dengan pemandangan pegunungan indah, pihaknya sangat senang dapat menawarkan berbagai perlengkapan outdoor yang lebih luas. Apalagi perlengkapan yang dirancang khusus untuk mendukung semangat masyarakat terhadap olahraga pegunungan. 

Menurutnya, para pelari juga akan menemukan pilihan pakaian dan sepatu yang lebih baik, disesuaikan dengan beragam medan di wilayah ini. Dan, bagi para penggemar renang—baik dewasa maupun anak-anak—mereka bangga mempersembahkan berbagai perlengkapan terbaru, memastikan semua orang memiliki akses ke peralatan yang dibutuhkan untuk mengejar minat mereka terhadap olahraga air.

“Sebagai seorang pendaki yang penuh semangat, saya telah menjelajahi beberapa gunung, tetapi momen paling berkesan adalah di Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah. Mendaki bukan hanya sekadar hobi bagi saya,” kata Achmad Samudro.

“Itulah sebabnya saya berkomitmen untuk memastikan setiap pengguna Decathlon menemukan peralatan terbaik untuk meningkatkan pengalaman mendaki mereka sendiri!,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Semua Boleh Mendaki Gunung, Tidak Perlu Takut Dianggap FOMO

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version