Melestarikan Pengetahuan Rempah-rempah Lewat Aplikasi

Melestarikan rempah-rempah lewat aplikasi Mojok.co

Aplikasi Rempah SIS atau Scanner of Indonesian Spices

MOJOK.COIndonesia kaya akan rempah-rempah yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayangnya, tidak mudah menghafal berbagai jenis rempah serta khasiatnya bagi tubuh. 

Kesulitan itu ditangkap oleh Adha Maula Effendi, Rosalina Diani Prima Anargya, Iskan Mustamir, dan Karunia Perjuangan Mustadl’afin. Dibimbing oleh Dr. Indah Soesanti, S.T., M.T.,  empat mahasiswa UGM itu menciptakan aplikasi Rempah SIS atau Scanner of Indonesian Spices. Aplikasi itu memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi rempah-rempah dengan teknik pemindaian. 

Rosalina menjelaskan, Rempah SIS dapat berfungsi sebagai katalog digital dari beberapa rempah yang ada di Indonesia. Aplikasi ini juga akan menyediakan informasi tambahan terkait rempah, seperti ciri-ciri, khasiat, potensi, dan kandungannya. Resep-resep mulai dari ramuan herbal yang ada di masyarakat hingga masakan juga tersedia dalam aplikasi tersebut. Informasi semacam ini diharapkan bisa melestarikan pengetahuan akan rempah di tengah masyarakat.

Cara penggunaan aplikasinya pun mudah. Masyarakat cukup memindai rempah yang ingin mereka ketahui. Kemudian, aplikasi akan mengidentifikasi rempah yang sudah dipindai baik secara langsung atau menggunakan foto rempah yang berasal dari galeri gawai.

“Dengan menggunakan teknik pemindaian, diharapkan masyarakat lebih mudah dalam mengetahui dan membedakan rempah-rempah dibandingkan harus mencarinya lewat internet. Aplikasi ini pun secara gratis tersedia melalui Google Play Store,” imbuh Rosalina seperti dikutip dari ugm.ac.id, Jumat (9/9/2022)

Diharapkan, aplikasi ini bisa semakin mendekatkan anak muda dengan pengetahuan akan rempah-rempah. Adha menambahkan, banyak anak muda tidak lagi mengenal rempah-rempah karena terbiasa dengan produk-produk praktis seperti bumbu instan. Padahal rempah-rempah merupakan khazanah milik bangsa Indonesia. 

“Melalui program PKM-KC, kita buat aplikasi ini dan berhasil mendapat pendanaan penuh dari Ditjen Dikti Ristek, Kemdikbud Ristek RI. Saya yakin beberapa anak muda saat ini kurang familiar mengenal rempah yang ada di sekitarnya, bahkan yang ada di dapur sekalipun. Saya yakin tidak ada yang tahu nama dan jenisnya,” ujar Adha. 

Jalur Rempah sebagai warisan UNESCO

Salah seorang pegiat sejarah sekaligus guru sejarah di salah satu SMA di Yogyakarta, Rosita Nur Anarti, mengaku senang akan kehadiran aplikasi Rempah SIS. Ia berharap aplikasi ini dapat menghidupkan dan memelihara pengetahuan rempah yang ada di masyarakat.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah menargetkan jalur rempah menjadi salah satu warisan budaya UNESCO pada tahun 2024. Adanya aplikasi ini dapat menjadi bukti bahwa rempah-rempah merupakan salah satu khazanah bangsa Indonesia yang terus diupayakan untuk dilestarikan. 

“Sehingga nantinya masyarakat turut bisa mendukung usulan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia yang tengah diajukan oleh Kemdikbud Ristek ke UNESCO,” ujar Rosita.

Sumber: ugm.ac.id
Penulis: Kenia Intan

BACA JUGA Logika Pemerintah 4.0: Bikin Aplikasi Banyak, tapi Nggak Terawat

Exit mobile version