Puluhan anak-anak berkumpul, membuat suasana di Taman Bakung, Baciro, Yogyakarta, terasa ramai pada Sabtu (18/10/2025). Hari itu mereka bermain dan belajar tentang lingkungan melalui kegiatan yang bertajuk “Main Bareng Lareplay: Petualangan Pahlawan Hijau”.
Kegiatan tersebut digelar oleh gerakan sosial Lareplay Yogyakarta bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, berlangsung pada pukul 07.00–10.00 WIB. Sebagian besar partisipan berasal dari Kampung Baciro. Beberapa lainnya datang dari wilayah lain Kota Yogyakarta.
Taman sebagai ruang bermain dan belajar anak
Kegiatan dibuka oleh Rina Aryati Nugraha, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) DLH Kota Yogyakarta. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama berbagai pihak yang ikut menghidupkan taman sebagai ruang publik ramah anak.
“Taman sebagai ruang publik juga memiliki fungsi sosial bagi warga untuk saling mengenal, dan bagi anak-anak untuk belajar serta bermain bersama. Kami harap kegiatan seperti ini dapat memperkuat fungsi taman sebagai ruang publik yang ramah anak,” ujarnya.
Menurut Rina, salah satu fungsi taman kota juga bisa menjadi tempat untuk menumbuhkan karakter sosial dan empati anak. Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik tersebut berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan taman sebagai sarana belajar dan berinteraksi.
Usai sambutan, Rina bersama perwakilan DP3AP2KB, Lurah Baciro, dan Ketua JBM Baciro membuka acara sekaligus melepas kegiatan jelajah kampung.
Anak-anak berjalan menyusuri kampung, mengenali tanaman, bunga, dan hewan kecil, serta belajar memilah sampah sesuai jenisnya didampingi para fasilitator. Petualangan kecil ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran anak bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti mengenal lingkungan di sekitar rumah mereka sendiri.
Edukasi lingkungan lewat dongeng dan eksperimen
Salah satu sesi yang menarik dihadirkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kak Ema, peneliti dari BRIN, hadir dengan cara yang tidak biasa.
Ia mengajak anak-anak belajar tentang kehutanan lewat dongeng dan pertunjukan teatrikal interaktif. Cerita yang ia bawakan mengajak anak untuk memahami pentingnya menjaga hutan dan keseimbangan alam melalui cara yang menyenangkan.
Setelah itu, giliran Miss Puan dari Jieun Lab yang membawakan dongeng bertema alam dan tanaman. Dengan gaya bercerita yang ekspresif dan interaktif, ia mengajak anak-anak berpikir tentang cara sederhana merawat lingkungan dan menjaga alam.

Sebagai penutup sesi, Miss Puan juga mengajak anak-anak untuk membuat bunga dari tisu sebagai eksperimen sains kecil yang memperkenalkan prinsip kapilaritas air.
Bagi Lareplay, pendekatan seperti ini penting. Anak-anak diajak belajar lewat imajinasi, bukan instruksi. Sains dan cerita dipadukan agar pengetahuan lingkungan tidak berhenti pada konsep, namun juga bisa tumbuh menjadi kebiasaan sehari-hari.
Kolaborasi komunitas, pemerintah, dan UMKM lokal Yogyakarta
Kegiatan Main Bareng Lareplay juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor. Selain dukungan dari warga, para kolaborator, dan pemerintah setempat, acara ini juga diramaikan oleh lima pelaku UMKM lokal yang membuka bazar makanan dan minuman di area taman.
Melalui kegiatan ini, Lareplay menegaskan diri sebagai gerakan terbuka yang selalu siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari komunitas pendidikan, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha lokal. Tidak lain menghadirkan kegiatan yang berdampak bagi masyarakat termasuk mendukung pemberdayaan ekonomi warga.
Oka selaku founder Lareplay menyampaikan apresiasinya kepada para relawan, pengurus, dan warga Baciro yang turut menjaga keberlangsungan kegiatan.
“Kami berterima kasih kepada seluruh relawan, pengurus, dan warga Baciro yang ikut menyukseskan kegiatan ini. Antusiasme warga menunjukkan bahwa kegiatan ini benar-benar milik bersama.”, tuturnya.
Langkah kecil menuju Yogyakarta “Kota Ramah Anak dan Ramah Lingkungan”
Sejak berdiri, Lareplay berfokus pada advokasi hak anak atas ruang bermain yang gratis, aman, dan inklusif. Lareplay Yogyakarta terus berkomitmen menjadikan taman kota sebagai ruang hidup yang menghidupkan.
Melalui kegiatan “Main Bareng Lareplay”, gerakan ini berupaya mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) di wilayah perkotaan. Tdak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai ruang belajar, berinteraksi, dan menumbuhkan karakter anak.
Melalui sinergi lintas lembaga, komunitas, dan masyarakat, Oka berharap Lareplay dapat berdampak nyata bagi pemenuhan hak anak untuk bermain dan penyediaan ruang bermain.
“Kegiatan ini merupakan event kedua yang kami selenggarakan dan kami sangat bersyukur karena semakin banyak kolaborator yang terlibat,” ujar Oka.
“Kami juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta, sehingga kami optimis gerakan ini dapat menjadi langkah awal untuk mengaktifkan Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) sebagai ruang publik yang ramah anak melalui kegiatan edukatif dan bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka.”, tandasnya.***(Adv)
BACA JUGA: Oleh-oleh Khas Jogja Tak Cuma Bakpia, Ada Roti Tradisional Legend Sejak Zaman Mataram Islam atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan