Mahkamah Agung (MA) Secara Resmi Memutuskan Mantan Napi Korupsi Boleh Maju Nyaleg

napi korupsi

Indonesia memang paling piawai dalam urusan mengaduk-aduk perasaan dan membolak-balikkan kebahagiaan segenap rakyatnya.

Belum lama setelah rakyat mendapatkan kebahagiaan sederhana karena muncul aturan mantan koruptor tidak boleh nyalog, kini, rakyat harus kecewa karena akhirnya nyaleg diperbolehkan kembali untuk nyaleg.

Adalah Mahkamah Agung (MA), yang secara resmi menyatakan bahwa mantan napi korupsi diperbolehkan untuk mengikuti pemilihan legislatif.

Aturan tentang tidak diperbolehkannya mantan napi korupsi untuk ikut pemilihan legislatif DPR, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten/kota ini awalnya diusulkan oleh KPU pada awal bulan Juli 2018 lalu.

Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 20 tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Aturan ini diharapkan bisa menghalau dan menyadarkan diri banyak mantan koruptor yang sejak lama sudah ngebet pengin nyaleg. Wong ya sudah sadar kalau dirinya mantan napi korupsi, masih saja ngotot daftar caleg.

Dan sudah bisa ditebak, tentu saja muncul banyak pro-kontra terkait dengan aturan tersebut. Walaupun didukung oleh beberapa tokoh dan lembaga, namun aturan ini nyatanya ditentang oleh sejumlah fraksi di DPR.

PKPU tersebut kemudian digugat ke Mahkamah Agung oleh beberapa mantan napi korupsi seperti Wa Ode Nurhayati dan M Taufik. Mereka beralasan bahwa PKPU tersebut membatasi hak politik seseorang.

Waktu berlalu, dan gugatan terhadap Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 yang melarang mantan napi korupsi untuk nyaleg itu akhirnya dikabulkan oleh MA.

Permohonan gugatan tersebut dikabulkan pada 13 September 2018, oleh majelis hakim yang terdiri dari tiga hakim agung, yaitu Irfan Fachrudin, Yodi Martono, dan Supandi.

Sejak dikabulkannya permohonan gugatan PPKU tersebut, maka secara resmi, mantan napi korupsi diperbolehkan lagi untuk mengikuti pemilihan legislatif.

Yah, sebagai rakyat yang tak bisa apa-apa, mari kita pasrah saja. Mari mengumpat sekasar-kasarnya.

Kalau sudah puas mengumpat, mari berdoa bersama-sama: Ya Allah, lindungilah kami. Lindungilah negara ini. Kalahkanlah dengan telak mereka para caleg yang mantan napi korupsi, kalau perlu jangan dikasih suara sama sekali. Biar kapok dan periode depan tidak nyaleg lagi.

Aamiin…

Exit mobile version