Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Luhut Mengaku Tak Segan Melibas Para Perusuh Aksi 22 Mei Seandainya Dirinya Masih Jadi Tentara

Redaksi oleh Redaksi
27 Mei 2019
A A
luhut binsar panjaitan
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengaku sandainya dirinya masih jadi tentara, niscaya dirinya bakal turun ke jalan dan ikut melibas para perusuh di aksi 22 Mei.


Banyak pihak yang jengkel dan geregetan dengan ulah sehimpun massa yang bikin kerusuhan pada 22 Mei lalu di sekitar Gedung Bawaslu, Tanah Abang, Petamburan, dan Slipi. Di sosial media, banyak yang mengecam dan menghujat para peserta aksi 22 Mei. Maklum saja, dampak dari aksi yang berujung dengan kerusuhan tersebut memang sangat luas, dari mulai rusaknya fasilitas umum di sekitar area aksi, sampai pembatasan akses sosial media oleh pemerintah.

Nah, satu dari sekian banyak pihak yang ikut jengkel atas aksi tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengaku sangat kesal pada massa yang memicu kericuhan dalam demo 22 Mei beberapa waktu yang lalu.

Luhut yang memang berkantor di Kantor Kemenko Maritim yang letaknya tak jauh dari Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, mengaku bisa melihat dengan jelas bagaimana ulah dan kebrutalan massa saat terjadinya kerusuhan.

“Kantor saya itu berdampingan dengan Bawaslu jadi saya lihat semua kejadian di Jakarta itu,” terangnya.

Kekesalan Luhut muncul sebab dirinya tahu betul bagaimana saat petugas kepolisian dilempari batu oleh massa perusuh yang belakangan diketahui dari keterangan polisi merupakan massa bayaran. Mereka dibayar antara 200 ribu sampai 400 ribu per orang.

Saking kesalnya, Luhut bahkan sampai mengatakan bahwa dirinya tak segan-segan melibas para perusuh seandainya saja dirinya masih jadi tentara.

“Ya hari itu kira-kira 6.000 massa. Dan polisi itu dilempari batu, sampai polisi pakai tameng. Untung saya sudah enggak jadi tentara, kalau masih jadi tentara saya libas juga itu.”

Wah, untung Pak Luhut sudah lama pensiun, jadi nggak ikut turun langsung ke jalan mengamankan para perusuh. Coba kalau masih aktif jadi tentara, niscaya bakal pada jiper itu massa.

Lha gimana, lihat kumisnya Pak Luhut aja merindingnya sudah setengah mati, apalagi kalau sampai disenyumin, dirangkul, trus ditempeleng. Sudah pasti panas-dingin rasanya.

 

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2019 oleh

Tags: 22 meiLuhut
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Surat untuk Luhut Tol Serang Panimbang Wujud Penderitaan Warga Lebak Banten MOJOK.CO
Esai

Surat untuk Luhut: Tol Serang Panimbang Wujud Penderitaan Warga Lebak Banten

29 April 2023
Esai

Tentang Haris Azhar dan Fatia, Luhut Perlu Belajar dari Marcus Aurelius

8 Maret 2023
pangeran arab saudi mojok.co
Luar Negeri

Luhut Temui Presiden UEA dan Pangeran Arab Saudi, Bahas Kuota Haji hingga Proyek IKN

20 Juni 2022
Kontribusi Atta Halilintar Hingga Polemik Tiket Borobudur
Video

Kontribusi Atta Halilintar Hingga Polemik Tiket Borobudur

8 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.