Katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Gangguan kekeruhan pada lensa mata yang menghalangi sinar dan menyebabkan penglihatan buram tersebut, rata-rata dialami oleh golongan lansia.
Berdasarkan data yang dipaparkan Survei Kebutaan Nasional 2014-2016, menunjukkan bahwa 81 persen kebutaan pada masyarakat berusia 50 tahun ke atas disebabkan oleh katarak.
Putriwati (62) adalah salah satunya. Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini harus mengalami gangguan mata tersebut.
Akibatnya, ia yang tadinya mandiri dalam usaha dagangnya, terpaksa harus dibantu anak-anaknya akibat penglihatannya yang buram.
“Dokter bilang ini katarak,” kata Putriwati. “Tidak hanya penglihatan, ini juga mengganggu pikiran saya dan membuat tekanan darah tinggi,” imbuhnya.
Gangguan penglihatan tersebut juga dialami Sukaesih (67). Parahnya lagi, ia mengaku kalau katarak tak hanya bikin penglihatannya memudar. Bahkan, pandangannya sama sekali hilang sehingga dia cuma bisa mendengar suaranya saja.
“Katarak membuat penglihatan saya tertutup,” tuturnya. “Setelah operasi, akhirnya saya bisa melihat dan bercakap-cakap dengan jelas kembali,” sambung perempuan tua ini.
Aksi Kolaborasi dalam memberikan layanan operasi katarak gratis
Memahami dampak besar katarak, Yayasan Ishk Tolaram pun memberikan layanan operasi katarak gratis kepada 900 pasien di Kota Semarang, Jawa Tengah dan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Program ini sekaligus dalam rangka memperingati Bulan Kesadaran Katarak Sedunia yang jatuh pada Bulan Juni.
Sebagai informasi, Yayasan Ishk Tolaram sendiri merupakan organisasi filantropi yang fokus pada edukasi dan akses kesehatan. Dalam layanan gratis tersebut, yayasan ini juga berkolaborasi dengan Lentera Mata Indah dan Perdami.
Selain itu, kolaborasi ini juga menggandeng Campaign, startup pemilik aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk mewujudkan program See For a Better World: Restoring Sight, Changing Lives #EyeCareForAll.
“Program ini merupakan upaya kami untuk memberikan kembali penglihatan dan kemandirian bagi para lansia. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” ujar Deputy Program Director, Yayasan Ishk Tolaram Indonesia,Rahmat Setiawan dalam rilis resmi yang diterima Mojok, Jumat (7/6/2024).
Rahmat juga menjelaskan, bahwa operasi katarak gratis di Semarang menggunakan metode Small Incision Cataract Surgery (SICS). Sehingga sangat aman, efektif, dan hanya membutuhkan waktu singkat. Metode ini pun membuat pasien tidak memerlukan rawat inap pasca operasi.
Sementara Program Sponsorship Management Campaign Nabila Aulia, menjelaskan kampanye #EyeCareForAll di aplikasi Campaign #ForABetterWorld mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung program ini.
“Pengguna dapat berdonasi tanpa uang dengan mendukung kampanye dan menyebarkan informasi,” jelas Nabila. Menurutnya, saat ini sudah ada 2.189 orang yang telah bergabung dalam kampanye digital ini.
Donasi yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk berbagai program, seperti pembagian kacamata gratis di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kelas kesehatan mata untuk orang tua, dukungan operasi katarak gratis, perluasan akses layanan kesehatan mata di daerah terpencil, sosialisasi pencegahan katarak pada anak di Kota Palu dan sekitarnya, serta pembuatan modul pencegahan penyakit mata.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Rizky Prasetya
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News