Butuh Dukungan, Mayoritas Ibu Menyusui Kurang Bahagia Selama Pandemi

ibu menyusui mojok.co

Ilustrasi ibu tengah menyusui bayinya. (Foto oleh Jonathan Borba dari Pexels)

MOJOK.COHasil Penelitian dari Health Collaborative Center (HCC) mengungkapkan mengungkapkan bahwa mayoritas ibu kurang bahagia dengan proses menyusui selama pandemi. Penelitian yang melibatkan 1.920 responden itu mencatat, perasaan tidak bahagia disebabkan dukungan yang diharapkan tidak maksimal. 

Riset tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 90% atau 1.810 responden ibu menyusui membutuhkan dukungan suami. Sementara itu 59% atau sebanyak 1.182 responden menginginkan adanya dukungan anggota keluarga, khususnya ibu dari pihak ibu menyusui. 

“Dukungan utama yang diharapkan memang dari suami dan core family atau keluarga inti. Ternyata mayoritas ibu menyusui pada responden penelitian ini menunjukkan tidak mendapat dukungan ini,” kata Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, melalui siaran pers yang diterima Rabu (10/8/2022) seperti yang dikutip dari Antara. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, ketika dukungan tersebut hilang, ibu menyusui merasa tidak bahagia dengan proses laktasi. Akibatnya, potensi gagal ASI sangat besar dan ibu juga bisa mengalami konsekuensi stres.

Agar dukungan pada ibu menyusui itu dimungkinkan, sebanyak lebih dari 80% responden menyatakan sangat setuju terhadap peraturan rencana hak cuti 40 hari untuk suami siaga. Menurut 74% responden, hal itu berguna untuk mendukung proses pemulihan setelah melahirkan.

Sementara 95% responden juga setuju terhadap peraturan rencana cuti 6 bulan untuk ibu menyusui. Kebijakan tersebut dianggap oleh 83% responden dapat mendukung proses menyusui secara lebih optimal. Sementara 33% responden meyakini, kebijakan itu bisa menjadi jaminan agar tetap memiliki pekerjaan saat proses adaptasi menyusui.

Mempertimbangkan hasil riset itu, HCC menyarankan upaya edukasi di fasilitas kesehatan dapat menekankan pesan kunci terkait dukungan psikologis dan pelibatan suami serta anggota keluarga. Selain itu, diperlukan dukungan psikologis dengan penyediaan konseling ASI secara daring maupun langkah taktis mendukung psikologis ibu di tingkat keluarga. Pendekatan dari sisi keluarga yakni dengan memberdayakan setiap anggota keluarga untuk mendukung Ibu memberikan ASI juga diperlukan. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Tercukupi

Exit mobile version