Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kasus Covid-19 di DIY Meningkat Tajam, Segera Vaksinasi Masyarakat Berisiko Tinggi

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
2 Mei 2023
A A
KTR Malioboro.MOJOK.CO

Animo kunjungan ke Malioboro makin tinggi dari tahun ke tahun. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selama libur Lebaran kasus baru Covid-19 di Yogyakarta meningkat tajam. Jika sebelumnya tak lebih dari 10 kasus per hari, kini ada 30 orang setiap harinya yang terkena Covid-19. Mobilitas masyarakat yang tinggi jadi salah satu pemicu kasus meningkat tajam.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tinggi mulai terjadi pada pertengahan April 2023 atau dua minggu menjelang Idul Fitri 1444 H. Angka kasus baru pun semakin tinggi pada saat libur Lebaran.

Pada 26 April 2023 lalu, tercatat ada penambahan 57 kasus baru di Yogyakarta. Pada 27 April 2023 tercatat 55 kasus baru dan 28 April 2023 sebanyak 71 kasus baru. Begitu pula pada 29 April 2023 sebanyak 56 kasus baru dan 30 April 2023 sebanyak 38 kasus baru.

Selama kurun waktu seminggu terakhir, sembilan pasien Covid-19 di Yogyakarta bahkan meninggal dunia. Kasus meninggal terbanyak terjadi pada 28 April 2023, tiga pasien meninggal dunia.

Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad saat dikonfirmasi Senin (01/05/2023) pun memberikan tanggapan. Riris menyatakan, kenaikan kasus Covid-19 di DIY salah satunya karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi selama libur Lebaran. 

Walaupun tak menyebut penularan virus terjadi akibat munculnya Arcturus atau subvarian Omicron XBB 1.16, hal itu dimungkinkan terjadi karena setiap varian baru bisa menjadi varian yang dominan dan lebih menular daripada varian sebelumnya.

“Yang jelas [tingginya kasus covid-19 di diy akibat] efek tingginya mobilitas [masyarakat selama libur lebaran]. Bukti yang ada kita miliki adalah peningkatan mobilitas [masyarakat]. Kalau varian baru kan nggak ada atau belum ada datanya,” ungkapnya.

Vaksinasi masyarakat berisiko tinggi

Menurut Riris, saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk Yogyakarta memang sudah memiliki kekebalan dan memori kekebalan terhadap Covid-19. Saat ini pun evolusi virus secara alami mengalami penurunan keparahan. 

Virus yang menyebabkan keparahan dan kematian tidak dapat berkembang biak. Sebab mereka akan mati ketika penderita diisolasi atau karena meninggal. 

Bagi sebagian besar masyarakat, lanjut Riris, virus COVID-19 sudah berubah menjadi penyakit flu biasa. Sebab mereka sudah punya kekebalan.

Namun, bagi masyarakat yang berisiko tinggi seperti mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan, virus ini tetap berpotensi menimbulkan keparahan dan kematian. Apalagi mereka belum mendapatkan vaksinasi. Karenanya upaya vaksinasi perlu menargetkan kelompok-kelompok risiko tinggi tersebut.

“Jadi virus yang memberikan gejala ringan yang akan mampu bertahan, karena penderita bisa jadi tidak terdeteksi dan tetap dapat berinteraksi secara sosial. [Vaksinasi] bukan lagi diberikan pada seluruh populasi,” tandasnya

Perlu kesiapan sistem kesehatan hadapi Covid-19

Riris menambahkan, semakin tingginya angka penambahan kasus baru Covid-19 perlu diwaspadai. Pemerintah daerah perlu mempersiapkan sistem kesehatan untuk mengakomodasi peningkatan kasus kedepannya.

Vaksinasi Covid-19 harus terus gencar dilakukan. Meski sebagian besar masyarakat sudah memiliki kekebalan dan memori kekebalan terhadap Covid-19, belum semua masyarakat mendapatkan vaksinasi tersebut.

Iklan

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Setyarini Hestu Lestari mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di Yogyakarta memang karena tingginya mobilitas masyarakat. Apalagi virus yang baru cepat sekali menular.

“Untuk kenaikan kasus [covid-19 di diy] karena ini penyakit virus yang cepat menular. Tentunya mobilitas penduduk sangat berpengaruh,” paparnya.

Karenanya selain vaksinasi yang masih harus terus dilakukan meski minat masyarakat semakin rendah, masyarakat ia meminta tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Meski pemerintah sudah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada awal tahun lalu, masyarakat perlu punya kesadaran untuk terus cuci tangan dan mengenakan masker.

“Karena itu prokes dan vaksinasi harus dilakukan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Pemerintah Stop Kirim Vaksin ke DIY karena Capain Booster Kedua Rendah Selama Ramadan dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

 

Terakhir diperbarui pada 2 Mei 2023 oleh

Tags: COVID-19DIYJogjaKesehatanvirus
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.