MOJOK.CO – Fahri Hamzah menyebut kajian ibu kota baru seperti bikinan pengembang. Sementara itu, Agung Podomoro gercep bikin iklan investasi properti di Kalimantan.
Beberapa hari yang lalu, Jokowi secara resmi mengajukan kajian ibu kota baru ke DPR. Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR, sudah menerima kajian itu dan langsung membacanya. Setelah membaca kajian dalam bentuk power point dengan 157 halaman itu, Fahri Hamzah melontarkan kritik yang cukup pedas.
Fahri Hamzah mengkritik redaksional kajian itu. Dia menyebutnya seperti bikinan pengembang saja. “Jadi surat presiden itu bukan pengajuan RUU. Itu hanya kajian dan itu bentuknya power point, 157 halaman. Saya baca itu ya. Mohon maaf, saya baca naskahnya itu, naskah ya power point dan gambar-gambarnya itu banyak yang unik unik lah. Masa disebut membangun hunian yang layak. Terus ada gambar kayak hotel dan kamar hotel bintang lima ini. Apa, kayak pengembang gitu loh,” kritik Fahri Hamzah seperti dikutip oleh Detik.
Fahri melanjutkan kritikannya dengan berkata kalau kajian ibu kota baru itu harusnya dibikin lebih komprehensif. Dia bahkan menyebut para pembantu Jokowi yang menyusun kajian itu menggampangkan masalah pemindahan ibu kota.
Di lain tempat, Bambang Brodjonegoro, Kepala Bappenas, mencoba memberi klarifikasi. Bambang menjelaskan kalau kajian yang memuat bangunan seperti hotel bikinan pengembang itu cuma ilustrasi bangunan modern semata. Menurut Bambang, ciri-ciri sebuah kota adalah punya bangunan modern.
Satu hal yang pasti, kritikan Fahri Hamzah itu seperti disambut oleh PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Mereka berinisiatif langsung jualan dengan memasang iklan satu halaman penuh di Kompas. Begini tampilan iklan APLN di akun Instagram mereka:
APLN memasang iklan satu halaman penuh memasarkan superblok Borneo Bay Residences dengan harga jual mulai Rp700 juta. Iklan satu halaman penuh itu menggunakan judul “Investasi Terbaik di Ibu Kota Baru”. Setelah iklan investasi satu halaman penuh itu viral, APLN mengalami lonjakan penjualan.
Dilansir Katadata, pada Selasa (27/8), perdagangan APLN naik sebesar 14 poin atau 7,73% ke level Rp195 per lembar saham. Saham APLN menyentuh level tertingginya di Rp202 per lembar saham.
Selasa (27/8), APLN mencatatkan transaksi saham sebanyak 94,36 juta unit dengan total nilai Rp18,38 miliar. Saham-saham tersebut ditransaksikan sebanyak 4.544 kali.
Muhammad Nafan Aji Gusta, analis Binaartha Sekuritas menjelaskan pengaruh iklan investasi satu halaman penuh itu memang berefek. “Secara teknikal saham APLN hanya memiliki range di level Rp170-240,” jelas Nafan.
Gercep banget, nih Agung Podomoro. Investasi dalam bentuk properti di ibu kota baru sangat menjanjikan.
(yms)
BACA JUGA Panduan Memulai Investasi Saham Bagi Pemula atau tulisan lainnya dari rubrik KILAS