MOJOK.CO – Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, resmi menjadi pengacara pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin untuk Pilpres 2019.
Senin (05/11) sore, sebuah kejutan terjadi. Kubu Jokowi dan Ma’ruf Amin mengumumkan kesuksesan mereka “mendapatkan tanda tangan” Yusril Ihza Mahendra. Hmm…bahasanya sudah seperti transfer pemain penting di sepak bola saja. Namun memang seperti itulah yang terjadi. Jokowi dan Ma’ruf Amin berhasil menarik seorang “pemain penting” menjelang Pilpres 2019.
Yusril Ihza Mahendra, Ketum PBB, pengacara yang gigih dan ultra-teliti, bersedia menjadi pengacara petahana untuk Pilpres 2019. Mengapa peristiwa ini menjadi sebuah kejutan?
Begini, Partai Bulan Bintang (PBB), sempat begitu dekat dengan kubu Prabowo menjelang Ijtima Ulama. Namun, kedekatan itu sedikit merenggang ketika Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai pasangannya di Pilpres 2019. Hingga Oktober 2018, posisi PBB masih belum jelas. Bahkan, PBB cenderung netral untuk Pilpres 2019.
Namun, banyak kader PBB yang memang pada dasarnya mendukung Prabowo. Agustus 2018, PKS mengungkapkan bahwa dukungan PBB untuk Prabowo sifatnya sangat penting. Seperti bersahutan, satu bulan kemudian, Gerindra mengklaim bahwa PBB sudah resmi mendukung Prabowo. Sayang, plot twist terjadi.
Yusril Ihza Mahendra, sebagau Ketua Umum, justru menjadi pengacara paslon nomor satu. Memang, “posisi” Yusril Ihza saat ini adalah posisi profesional. Seharusnya, tidak mutlak dibaca sebagai dukungan kepada salah satu calon. Toh kita tidak tahu siapa yang dicoblos Pak Yusril Ihza di bilik suara. Namun, politik membuat pemikiran seperti itu tak berlaku dominan.
Ketika Ketum suatu partai dekat dengan salah satu pasangan calon, ia akan disebuat sudah meletakkan dukungannya. Oleh sebab itu, ketika para kadernya mendukung Prabowo, sang kepala justru mendekat ke Jokowi. Kubu Jokowi seperti mendapatkan sebuah kunci untuk mengamankan suara Partai Bulan Bintang. Seperti seorang pembalap, Jokowi menikung Prabowo secara tiba-tiba.
Ngomong-ngomong, keberhasilan petahana mendapatkan Yusril Ihza Mahendra tidak lepas dari peran seorang Erick Thohir. Beberapa waktu yang lalu, Erick Thohir, sebagai Ketua Tim Kampanye (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin bertemu dengan Yusril. Nampaknya, lobi dari mantan Presiden Inter Milan itu cukup ampuh.
“Minggu yang lalu, saya bertemu Pak Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick adalah ketua timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya dan saya pun menyampaikan salam melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi-Pak Kiai Ma’ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon capres-cawapres,” kata Yusril.
Dan terjadilah, Yusril Ihza Mahendra bersedia menjadi pengacara petahana. Bahkan, Yusril bersedia bekerja tanpa bayaran. Yusril juga bekerja tanpa dibayar ketika menjadi ahli dalam gugatan Prabowo kepada KPU terkait hasil Pilpres 2014 di MK yang lalu. (yms)