“Innalillahi wa innailaihirojiun… Innalillahi wa innailaihirojiun… Innalillahi wa innailaihirojiun…
Telah meninggal dunia dengan tenang, Simbah Hugh Hefner dalam usia 91 tahun. Pemakaman akan dilaksanakan di kompleks pemakaman Westwood Village Memorial Park Cemetery, Los Angeles, California ba’da ashar”
Mungkin begitu bunyi pengumuman yang kemarin sore disiarkan di speaker musala di dekat Playboy Mansion di Holmby Hills, Los Angeles, California.
Ya, Hugh Hefner, pendiri majalah pria dewasa Playboy yang kondang kaloka itu meninggal pada Rabu (27/9) malam waktu Amerika Serikat di usia 91 tahun.
Meninggalnya Hugh Hefner tentu adalah kehilangan yang sangat besar bagi dunia ihik-ihik internasional. Maklum, ia adalah legenda seksualitas dunia. Melalui majalah Playboy, Simbah Hugh menjadi pelopor majalah dengan konten bergambar panas yang bikin para pria harus banyak-banyak menaik-turunkan kalamenjing-nya.
Hugh Hefner, yang dulu pernah mengawali karirnya sebagai seorang tentara dan copywriter itu mendirikan majalah Playboy pada tahun 1953. Saat itu, di edisi pertamanya, ia menggunakan gambar Marilyn Monroe telanjang. Terbitan itu laris manis dan kemudian menjadi langkah awal kesuksesan Playboy sebagai salah satu majalah paling terkenal sekaligus paling binal di dunia.
Sejak majalah Playboy laris, ia langsung mengubah lingkaran dunia lucah, yang sebelumnya hanya sebatas pada textual, menjadi berani ke arah visual. Banyak pria terbantu karena akhirnya bisa tahu bagaimana bentuk surga di antara dua selangkangan tanpa harus menikah terlebih dahulu.
Simbah Hugh, melalui Playboy hadir sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan imajinasi para pria.
Karenanya, pada kesempatan di mana Simbah Hugh Hefner ini tutup usia, mari mengheningkan cipta sejenak, sembari mengenang jasa-jasanya. Betapa aneka gambar dan video telanjang yang bisa kita nikmati sekarang salah satunya adalah hasil dari kerja keras dan perjuangannya.
Yah, kita tentu tak tahu Hugh Hefner meninggal dalam kondisi khusnul khotimah atau sebaliknya, tapi yang jelas, mari kita berdoa, semoga dengan kepergiannya, para Playboy Bunnies yang selama ini tinggal di Playboy Mansion bisa bertaubat, dan kemudian mencari rejeki yang halal, entah dengan membuka konter pulsa, atau berjualan cappucino cincau.