Sebagai bagian dari ekosistem digital terbesar di Indonesia, Gojek mengadakan diskusi bertema “Waktunya #Berjuang untuk UMKM DIY Maju & Go Digital” di Taman Budaya Embung Giwangan, Yogyakarta pada Rabu (20/8/2025).
Diskusi ini merupakan kolaborasi antara Gojek dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY untuk mendorong pertumbuhan pelaku UMKM di DIY melalui digitalisasi dan pelatihan yang komprehensif.
Teknologi Gojek membantu ratusan UMKM
Head of Corporate Affairs Regional Gojek Wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Guntur Arbiansyah mengatakan sejak awal berdirinya Gojek di tahun 2010, perusahaannya itu sudah ikut mengembangkan UMKM. Baik dari segi pengenalan teknologi maupun non-teknologi.
“Sebagai karya anak bangsa yang terus berjuang untuk Indonesia, pengembangan sektor informal seperti UMKM telah menjadi DNA bagi Gojek,” ujarnya di Taman Budaya Embung Giwangan pada Rabu (20/8/2025).
Dari sisi teknologi, Gojek menghadirkan fitur daftar GoFood cuma 5 menit. Fitur ini guna memudahkan pelaku UMKM kuliner untuk bergabung dan memasarkan produknya secara digital dengan waktu lebih instan.
Dalam diskusi kali ini, Gojek membantu sekitar 300 UMKM untuk self onboarding, setelah mendapatkan pelatihan dasar manajemen operasional dan digitalisasi. Angka ini bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Selain fitur tersebut, Gojek juga memiliki aplikasi GoFood merchant yang memudahkan UMKM dalam mengatur waktu operasional dan produk. Tak hanya itu, mereka juga bisa memasarkan produk mereka secara mandiri dengan pembayaran cashless.
Selanjutnya, bagi mitra usaha yang baru bergabung, GoFood menyediakan kurasi VIP Banner di aplikasi GoFood. Dengan harapan, produk kuliner UMKM dapat terpromosikan sejak awal untuk memperluas jangkauan pasar.
Kolaborasi Gojek dengan pemerintah DIY
Sementara itu, dari sisi non-teknologi, Gojek menghadirkan pelatihan dan sudah berkolaborasi dengan mitra. Misalnya, menghidupkan Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) yang terdiri dari para pelaku UMKM kuliner di lingkup nasional.
KOMPAG rutin melakukan brainstorm serta Pojok belajar antar merchant. Di sana, mereka membahas tema berdasarkan aspirasi dan kebutuhan anggota.
Selain itu, Gojek juga telah berkolaborasi dengan Kadin DIY dan Pemerintah Provinsi DIY dalam menyiapkan ragam pelatihan dan manajemen operasional UMKM. Rencananya kegiatan ini diadakan secara reguler di Yogyakarta.
Lewat kehadiran solusi teknologi dan non-teknologi di atas, Gojek konsisten mendukung UMKM Indonesia tumbuh secara mandiri sesuai dengan tantangan masa kini.
“Kali ini adalah Waktunya #Berjuang untuk kami menghadirkan berbagai solusi teknologi untuk mendukung pertumbuhan UMKM, selaras dengan perjuangan pemerintah daerah dan Kadin dalam mendukung kemandirian ekonomi Indonesia,” ucap Guntur.
Cara menjangkau pasar yang lebih luas
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi DIY, Srie Nurkyatsiwi turut menyatakan komitmennya untuk memperkuat ekosistem UMKM di DIY terutama di bidang digitalisasi. Ia berujar, pemerintah daerah DIY telah melakukan sinergi dengan berbagai pihak termasuk Gojek serta Kadin DIY.
“Digitalisasi dan pelatihan komprehensif menjadi kunci untuk memastikan UMKM di DIY dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat,” ujar Srie.

Ia mengungkap digitalisasi dan pelatihan tersebut dapat membantu ratusan UMKM kuliner di DIY memperluas pemasaran serta meningkatkan daya saing. Program pelatihan ini sendiri menyasar UMKM di berbagai Kabupaten/kota di DIY termasuk Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.
Senada dengan Srie, Ketua Umum Bidang Industri Kreatif KADIN DIY, Agus Imron menyampaikan kolaborasi ini menjadi langkah penting bagi pelaku UMKM agar memperkuat daya saing lokal.
“Melalui pelatihan manajemen dan pemasaran digital, pelaku UMKM di DIY dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kualitas usahanya. Gojek menjadi mitra strategis KADIN yang harus dijaga untuk kemajuan UMKM lokal,” ucap Agus.
Pentingnya mempelajari teknologi di masa kini
Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan digitalisasi adalah jalan penting agar UMKM bisa bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman. Ia berharap dengan adanya GoFood, UMKM kuliner di Yogyakarta tidak lagi terbatas pada pelanggan sekitar saja, tapi juga menjangkau masyarakat yang lebih luas.
“Melalui kolaborasi bersama Gojek melalui GoFood dan KADIN DIY, Pemkot Yogyakarta mengajak seluruh pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, sehingga usaha tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin kompetitif,” ujar Wawan.
Dampak ekosistem digital GoTo ke ekonomi Indonesia dapat dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut estimasi Prasasti Center for Policy Studies, dampak langsung GoTo ke ekonomi Indonesia mencapai Rp355,33 triliun sedangkan dampak tak langsungnya capai Rp125,39 triliun.
Di tingkat daerah, GoTo juga memberikan dampak ke Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ke berbagai Provinsi di Indonesia. Dengan kata lain, ekosistem digital GoTo juga turut menciptakan nilai tambah ke perekonomian nasional.
Melalui kerja sama ini, Gojek, Kadin DIY, dan Dinas Koperasi UKM DIY berharap semakin banyak UMKM di DIY yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.***(Adv)
BACA JUGA: Gojek Dukung Pengembangan UMKM dan Ekonomi Digital di Kabupaten Sleman atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












