Film Dokumenter Seputar KPK ‘The Endgame’ Tayang di YouTube, Bantu Kita Meredefinisi Korupsi

ilustrasi Film Dokumenter Seputar KPK 'The Endgame' Tayang di YouTube, Bantu Kita Meredefinisi Korupsi mojok.co

ilustrasi Film Dokumenter Seputar KPK 'The Endgame' Tayang di YouTube, Bantu Kita Meredefinisi Korupsi mojok.co

MOJOK.CO – Watchdoc kembali merilis film dokumenter, kali ini soal KPK berjudul The Endgame. Tapi, jangan harap ada superhero di sini.

TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) sempat menciptakan polemik luar biasa di negeri ini. Pegawai KPK, sesuai aturan baru, harus berstatuskan ASN sehingga mereka pun menjalani berbagai macam tes tertulis dan wawancara yang disebut dengan TWK. Sebanyak 75 pegawai lama KPK dinyatakan tidak lolos, termasuk sosok yang pernah menjadi korban penyiraman air keras, Novel Baswedan.

Lucunya, banyak pertanyaan pada TWK yang tidak ada hubungannya dengan pemberantasan korupsi. Bahkan tuduhan radikalisme juga menguar. Banyak yangMend menduga bahwa TWK sebenarnya hanya jadi alat buat menyingkirkan banyak pegawai.

Momen ini kemudian ditangkap oleh tim pembuat film dokumenter dari Watchdoc. Sebelumnya Watchdoc juga dikenal dengan dokumenter viral berjudul Sexy Killer yang sempat menghadirkan kontroversi sebelum pemilu 2019 dan disutradarai oleh orang yang sama yaitu, Dandhy Laksono. Setelah dirilis awal Juni lalu, The Endgame mengadakan banyak pemutaran perdana dan acara nonton bareng di berbagai wilayah Indonesia dan beberapa wilayah luar negeri. Antusiasme netizen terhadap film ini juga tidak kalah semarak.

Saat ini, setelah rangkaian acara nonton bareng dilakukan, The Endgame sudah bisa disaksikan di layar ponsel dan PC masing-masing melalui platform berbagai YouTube secara gratis. 

Memang agak overwhelming untuk meraba apa yang terjadi pada Indonesia. Terutama soal undang-undang yang berkaitan dengan KPK, aturan-aturan yang menimbulkan pro-kontra, sampai hal-hal asing seperti tuduhan pegawai KPK Taliban dan terpapar radikalisme. Menyaksikan berita dan talkshow di televisi, membaca artikel daring juga rasanya nggak cukup memahamkan kita bahwa huru-hara ini sebenarnya punya intisari apa sih?

Film The Endgame bukanlah sebuah dokumenter yang rumit, ia membantu kita memahami gonjang-ganjing KPK dimulai dari hal yang paling sederhana, yaitu pemahaman tentang korupsi. Prolog film ini sudah cukup membantu kita merefleksikan diri kembali dan mengingat bahwa tindakan korupsi memang bahaya laten luar biasa yang akibatnya nggak main-main.

Bagaimanapun politik di balik keributan soal TWK, persoalan ini akarnya ya kembali lagi soal apa sih korupsi itu? Apa sih esensi bekerja dengan jujur?

The Endgame juga menghadirkan pegawai-pegawai KPK yang tidak lolos TWK. Mereka bakal menceritakan dengan gamblang pertanyaan wawancara ulai yang tidak masuk akal sampai yang tidak nyambung. Beberapa pertanyaan bahkan lebih mengarah ke persoalan pribadi seperti orientasi seksual, agama, dan hubungan percintaan.

Pembahasan tentang kasus-kasus besar KPK mulai cicak vs buaya, Susno Duadji, dan Harun Masiku yang masih segar dalam ingatan juga dibahas dan dihadirkan. Meski kamu bukan orang yang selalu catch-up dengan perkembangan politik di Indonesia, setidaknya mendengar nama-nama itu kamu bakal mengingat kembali sejarah gonjang-ganjing KPK yang kemudian menggerogoti nama organisasi independen ini sendiri.

Sejenak film dokumenter ini mungkin menyebabkan efek geregetan, sedikit kehilangan harapan, dan gemas tiada tara terhadap ketidakadilan yang terjadi. Rasanya kita jadi ingin menyibak sendiri apa yang terjadi selama ini. Sayangnya memang begitulah Indonesia sekarang. Mana bisa kita berharap ending bahagia setelah menonton The Endgame. Ini bukanlah Avengers: Endgame versi Marvel yang di ending kita bisa menyaksikan Thanos dikalahkan. Musuh kita lebih ngeri lagi kali ini karena mereka selalu bersembunyi.

Film ini mungkin layak ditonton oleh lebih banyak orang di Indonesia. Aksesnya sudah dibuat mudah dan gratis agar lebih banyak mata yang menyaksikan. Bersiaplah buat menerima kenyataan bahwa banyak orang-orang yang tidak jujur hidup dengan damai di “atas” sana.

BACA JUGA Tak Sakralnya Presiden, Lenyapnya Magis KPK, dan Baliknya AC Milan ke UCL dan artikel KILAS lainnya

Exit mobile version