MOJOK.CO – Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Balikpapan baru saja melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke polisi dengan dugaan ujaran kebencian. Laporan dilakukan karena Rocky menggunakan kata “bajingan tolol” saat menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya pun angkat bicara terkait laporan tersebut. Dia menyatakan masyarakat punya hak untuk melapor.
“Ya itu anggap saja hak masyarakat saja lah. Hak masyarakat siapa saja boleh,” ujar Gus Yahya di UGM, Jumat (04/08/2023).
Langkah Fatayat tidak mewakili secara kelembagaan
Namun, laporan tersebut, menurut Gus Yahya mewakili kelompok komunitas Fatayat NU saja. Laporan itu tidak mewakili NU secara kelembagaan.
“Ya itu hak masyarakat, saya kira, ya itu satu kelompok komunitas saja saya kira ya. Bukan, artinya tidak harus dianggap mewakili NU secara kelembagaan seluruhnya ya,” jelasnya.
Gus Yahya menambahkan, NU lebih menyerahkan kepada hukum atas kasus yang Rocky alami. Sebab peristiwa yang menyangkut Rocky bukan delik aduan sehingga jika ada masalah hukum maka bisa diproses tanpa laporan.
Selain Fatayat NU, Relawan Indonesia Bersatu (RIB) juga melapor ke Polda Metro Jaya dengan pasal ujaran kebencian dalam UU ITE. Polisi menerima laporan tersebut dengan nama terlapor adalah Rocky Gerung dan Refly Harun.
“Kalau buat kita sih, kita serahkan kepada hukum karena menurut saya itu bukan delik aduan, kalau memang ada masalah hukum di situ kan tidak usah menunggu dilaporkan,” tandasnya.
Persilahkan kader masuk bursa cawapres
Sementara terkait sejumlah nama kader NU yang masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) dari NU pada Pemilu 2024 mendatang, Gus Yahya mempersilahkan kader mereka masuk perpolitikan. Gus Yahya juga mempersilakan para kader-kader NU ini untuk dipilih jadi cawapres.
“Terserah, terserah [mau jadikan cawapres] wong orang NU itu banyak kok. Silakan pilih,” paparnya.
Dalam bursa cawapres, NasDem menyatakan kriteria cawapres Anies yang ideal berdarah NU untuk mendongkrak suara Anies di Jawa Timur. Sedangkan Prabowo Subianto kabarnya akan berdampingan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang merupakan Ketum PKB dan juga berdarah NU. Sementara kader NU Nasaruddin Umar, namanya sempat mengemuka bakal menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Membangun Citra Islami Efektif Bantu Calon Mendulang Suara
Cek berita dan artikel lainnya di Google News