Amazon PHK 10.000 Pegawai, Ada Apa? 

Amazon PHK 10.000 Karyawan

MOJOK.COMenyusul perusahaan-perusahaan global lain, Amazon berencana melakukan PHK 10.000 pegawainya. PHK akan difokuskan pada divisi ritel, sumber daya manusia, dan divisi perangkat Amazon yang di dalamnya ada voice assistant Alexa. 

Dilansir dari New York Times, sumber yang enggan disebut namanya mengungkapkan, pemutusan hubungan kerja (PHK) akan dilakukan secara bertahap. Apabila pegawai yang kena PHK benar mencapai 10.000, jumlah tersebut setara dengan 3% karyawan korporat Amazon atau 1% dari total karyawan Amazon secara global.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak Amazon terkait rencananya merumahkan ribuan karyawan. Namun kabar yang beredar, pemecatan pegawai akan dimulai musim liburan ini. Langkah tersebut menandakan betapa terjepitnya kondisi Amazon. Seperti diketahui, musim liburan biasanya menjadi momentum lonjakan permintaan, akan tetapi Amazon tetap akan memutus hubungan dengan karyawan. Di awal bulan ini, Amazon juga mulai menghentikan perekrutan pegawai untuk beberapa bulan ke depan. 

Ada apa dengan Amazon?

Di awal 2022 pertumbuhan Amazon memang lambat. Pandemi yang membaik menimbulkan perubahan pada pola belanja konsumen. Penjualan dan pengiriman Amazon pun tertekan. Di samping itu lonjakan inflasi menjadi menjadi tantangan lain. 

Kondisi Amazon diperburuk dengan tanggungan beban yang tinggi karena langkah investasi dan ekspansi yang berlebihan sebelumnya. Asal tahu saja, pandemi menjadi era paling menguntungkan sepanjang catatan Amazon.  Konsumen berbondong-bondong berbelanja secara daring, perkantoran juga beralih menggunakan layanan cloud computing. Oleh karenanya, Amazon berupaya menangkap momentum itu dengan menggandakan jumlah pegawainya, melakukan ekspansi, dan berbagai eksperimen untuk perusahaan.

Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos itu memang sempat membaik di kuartal terakhir. Namun pertumbuhannya diprediksi bisa memburuk lagi. Bahkan, bukan tidak mungkin pertumbuhannya jatuh ke level terendah. 

Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan teknologi memang sedang menghadapi masa yang berat. Beberapa perusahaan terlebih dahulu merumahkan pegawainya. Sebut saja Meta, induk Facebook dan Instagram, yang memutus hubungan kerja 11.000 pegawai atau 13% dari total pekerja yang dimiliki. 

Di samping itu, ada Twitter yang belum lama ini diakuisisi Elon Musk juga melakukan pemangkasan pegawai. Hingga hari ini, Selasa (15/11/2022) Twitter sudah merumahkan 4.400 pekerja. Sebelum dua perusahaan itu, Lyft, Stripe, Snap, dan beberapa perusahaan teknologi lain sudah mem-PHK karyawannya. 

Dilansir dari Kompas.com, pemangkasan pegawai dari berbagai perusahaan besar itu dipicu oleh lesunya pemasukan dari iklan. Ini bisa terjadi karena pengiklan mengutamakan penghematan di tengah kondisi ekonomi makro global yang tidak menentu.  

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Resesi Mengancam, Ini lho Hak Pekerja kalau Kena PHK

Exit mobile version