Ahok Alias BTP Bebas: Ini Militansi Ahoker Menyambut Pujaannya

MOJOK.CO Basuki Tjahaja Purnama atau BTP, yang dulu mesra dipanggil Ahok, siap disambut Ahoker yang sudah menunggu sejak Rabu (23/1) malam di Mako Brimob.

Setelah 1 tahun 8 bulan dan 15 hari, setelah tersandung kasus penodaan agama terkait pernyataannya soal Surat Al-Maidah 51, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akhirnya bebas dari penjara pada 24 Januari 2019, hari Kamis. Mantan Gubernur DKI yang kini ingin dipanggil BTP alih-alih Ahok itu selama ini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua.

Anak, adik, hingga kakak angkat akan menjemput Ahok alias BTP saat ia keluar dari penjara. Kabar tersebut disampaikan oleh Teguh Samudera, pengacara BTP. Ahok sendiri sebetulnya tidak mau ada massa yang menjemputnya di Mako Brimob. Ia khawatir akan terjadi kemacetan di depan Mako Brimob mengingat Kawasan tersebut lalu-lintasnya cukup padat.

“Saya sudah komunikasikan untuk persiapan segala sesuatu saat keluar dari Mako Brimob. Pak Ahok akan dijemput keluarga, anaknya, adiknya, mungkin kakak angkat,” kata Teguh Samudera, seperti dikutip oleh Detik.

BTP alias Ahok boleh berharap, Teguh Samudera sang pengacara boleh berencana, namun Ahoker juga yang menentukan. Menentukan sikapnya sendiri, maksudnya.

Meski sudah diimbau untuk tidak perlu repot-repot menyambut dan menjemput Ahok di penjara, Ahoker tetap saja datang. Namanya saja fans. Makin diingatkan, makin menjadi, makin enak. Sudah sejak Rabu (23/1) malam, Ahoker berkumpul di depan Mako Brimob Kelapa Dua untuk mempersiapkan diri menyambut pujaannya.

Sekitar pukul 20.25 WIB, delapan Ahoker sudah datang di Mako Brimob. Mereka sempat minta masuk, tetapi tidak mendapatkan izin dari petugas. Akhirnya, dengan menyalakan lilin, mereka menunggu di trotoar di luar Mako Brimob. Ahoker juga membawa spanduk berukuran 1×2,5 meter bertuliskan:

“Kongkow dan Ngobrol Ahoker Sampai Kapanpun Perjuangan Tak Pernah Usai”.

Meskipun ada kesalahan penulisan partikel -pun, spanduk dan kehadiran ini merupakan gambaran militansi Ahoker. Bahkan, mereka sudah meniatkan diri untuk menginap. Jadi, nggak hanya fans Apple saja yang rela antre menginap di luar gerai resmi untuk membeli iPhone seri terbaru, Ahoker juga punya militansi yang sama.

“Kita disapa senang, tidak disapa juga enggak apa-apa. Melihat aja kita udah senang,” kata Ismet (60), Ahoker Tangerang. Baik Ismet maupun kawan-kawannya hanya ingin menunjukkan bahwa pendukung BTP masih ada. Ismet juga berharap lewat dukungan ini, BTP menjadi tetap semangat dalam menjalani kehidupan selanjutnya selepas bebas dari penjara.

Sementara itu, Yassona Laoly, Menkumham, mengingatkan para pendukung BTP untuk tidak melakukan “kegiatan hura-hura” saat pembebasan BTP.

“Dia kan sudah bebas. Hanya ya kita harapkan para pendukung. Udahlah. Saya sudah katakana, jangan bikin hura-hura deh biasa saja,” imbau Yassona.

Saya sih nggak khawatir fans BTP akan pesta di depan Mako Brimob misalnya dengan bakar jagung sambil ngopi-ngopi fancy. Saya khawatir mereka bakar flare dan kembang api. Kan nanti bisa kena denda dari PSSI. Dilarang membawa dan menyalakan flare di dalam stadion. Ehh…gimana? (yms)

Exit mobile version