Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membentuk satuan tugas (Satgas) terpadu penanganan dan pembinaan organisasi kemasyarakatan (ormas) terafiliasi kegiatan premanisme. Satgas tersebut sudah dibentuk di sebelas kabupaten/kota di Jawa Tengah
Langkah tersebut meruapakan upaya untuk mengatasi tindakan-tindakan yang mengganggu stabilitas keamanan, ketertiban masyarakat, serta guna menjaga dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Penanganan ormas demi Jawa Tengah yang lebih ramah investor
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, Satgas tersebut diharapkan akan membantu Jawa Tengah menjadi daerah yang lebih ramah terhadap investor.
“Sebelas kabupaten/kota yang sudah membentuk Satgas anti premanisme ini menjadi tumpuan kita untuk menciptakan Jawa Tengah yang ramah terhadap investasi,” kata Sumarno usai menghadiri acara Penguatan Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI di Hotel Grand Candi Kota Semarang, Jumat (25/7/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Forkopimda Provinsi, perwakilan forkopimda kabupaten/kota di Jateng, dan Kepala Kesbangpol kabupaten/kota se-Jateng.
Lebih lanjut Sumarno mengatakan, investor selalu meminta jaminan agar tidak terganggu saat menjalankan usahanya, misalnya oleh ulah ormas yang memalak. Oleh kareanya, saat ada investasi masuk, Pemprov Jawa Tengah mencoba memastikan agar jjangan sampai terjadi kendala jaminan kepastian keamanan.

Jangan sampai investor menarik diri
Sementara itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri, Bahtiar mengatakan, Jawa Tengah merupakan tujuan investasi terbesar di Indonesia.
Hal ini tentu harus disikapi degan maksimal. Jangan sampai investor memilih menarik diri dari Jawa Tengah karena merasa terganggu dengan tindakan premanisame–misalnya dari ormas tertentu.
“Jawa Tengah harus menjadi contoh jalur yang baik dan selama ini telah menjadi teladan dan tujuan investasi. Melalui pembentukan satgas anti premanisme, akan ada arah dalam penegakan hukum terhadap premanisme yang mengganggu investasi,” ujar Bahtiar.***(Adv)
BACA JUGA: Mengeksplorasi dan Menghayati Potensi Wisata Jawa Tengah Melalui Jasirah Race atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan