Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Yang Harus Dipahami dalam Kasus Penarikan Albothyl

Alexander Arie oleh Alexander Arie
17 Februari 2018
A A
Sariawan-Albothyl-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Mencoba memahami kasus penarikan Albothyl.”

Sesudah rilis soal produk yang positif mengandung DNA babi, kini masyarakat-minim-pemahaman-akan-suatu-hal-tapi-heboh-berlebih-adalah-keharusan kembali disuguhi pembahasan baru dalam wujud cairan obat luar yang mengandung policresulen konsentrat atau yang jamak dikenal rakyat jelata sebagai Albothyl.

Ya, ini mirip dengan Honda untuk apa pun merek sepeda motor atau Odol untuk semua pasta gigi. Padahal, setidaknya ada 3 merek obat lain yang mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat. Kasihan mereka, nasibnya seperti Beni dalam film Dilan, sama gantengnya, tapi dikenal juga kagak.

Sebenarnya, memahami persoalan obat dan makanan itu nggak sulit kok, asal informasinya menyeluruh. Malah masih lebih sulit mencerna alasan utama sengitnya Fahri Hamzah pada setiap hal yang dilakukan oleh KPK. Persoalannya adalah, ketidaktahuan tidak diiringi sikap kritis.

Perkara Albothyl ini serupa dengan orang pacaran. Eh, pacaran kan nggak boleh ya. #IndonesiaTanpaPacaran #IndonesiaTanpaPahitan #IndonesiaTanpaPerboden. Ya sudah, kalau begitu samakan saja dengan pernikahan.

Pada awalnya, anggap saja ada sepasang makhluk hidup bernama Mulyadi dan Mardiasih. Orangtua Mulyadi datang pada orangtua Mardiasih dan menyebut bahwa Mulyadi jago memasak dan membetulkan pipa bocor. Atas dua kemampuan itu, orangtua Mardiasih memberikan restu.

Begitu lampu hijau diberikan, mereka menikah. Hal ini kira-kira bisa disebut izin edar, ketika produk policresulen diizinkan beredar dengan penggunaan untuk hemostatik dan antiseptik saat pembedahan, serta penggunaan pada kulit, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), sariawan, gigi, dan vaginal (ginekologi).

Adapun pada saat restu diberikan, Mulyadi telah memberikan contoh kemampuannya untuk memasak dan membenahi pipa bocor. Sah! Sebagaimana seluruh dokumen dan pembuktian dilakukan oleh produsen pada regulator saat pendaftaran.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, dalam 2 tahun terakhir, ada 38 laporan warga yang diterima oleh mertua Mulyadi bahwa menantunya itu tidak benar-benar pas dalam membenahi pipa bocor. Ada yang bocornya tambah lebar, ada juga yang pipanya malah kebakaran.

Sebanyak 38 laporan tersebut muncul dari ribuan pipa bocor yang telah berhasil dibenahi oleh Mulyadi. Pada saat yang sama, tidak ada keluhan signifikan pada kemampuan memasak Mulyadi yang dibuktikan dengan larisnya masakan yang dijajakan lewat katering M&M (Mulyadi&Mardiasih).

Sama halnya dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator yang menerima 38 laporan dari profesional kesehatan yang menerima pasien dengan keluhan efek samping penggunaan Albothyl untuk sariawan, yang di antaranya adalah efek samping serius berupa sariawan yang membesar dan berlubang hingga menyebabkan infeksi.

Ingat, sebagaimana Mulyadi tidak dikeluhkan soal kemampuan masak-memasaknya, maka policresulen juga tidak dilaporkan adanya keluhan untuk penggunaan pada vaginal.

Menyikapi hal itu, mertua Mulyadi kemudian mengambil sikap terhadap kegagalan menantunya mengurusi pipa bocor.

Merasa bahwa kegagalan menantunya ini dapat berdampak sistemik, masif, dan terstruktur pada umat, sang mertua mengirimi Mulyadi surat yang meminta menantunya itu untuk introspeksi dan menarik diri sejenak ke dalam gua—sebagaimana fans Manchester United yang habis kalah dari Newcastle United—serta nantinya boleh kembali lagi ke masyarakat tanpa ada lagi klaim sebagai tukang pipa yang mumpuni. Cukup tukang masak saja.

Iklan

Begitulah BPOM berlaku pada produk-produk policresulen. Izin edar dibekukan hingga perbaikan indikasi disetujui dan boleh diedarkan dengan indikasi yang telah disesuaikan.

Umat kemudian resah dan bertanya, kok baru sekarang Mulyadi ketahuan nggak bisa ngurusi pipa? Mertua macam apa kok nggak paham kelakuan menantunya?

Nah, inilah masalahnya.

Sebagaimana kita sering manggil tukang servis AC yang ketika dia mengetes mesin hasilnya dingin dan bebas bocor tetapi begitu ditinggal pulang tidak dingin dan bocor lagi. Atau juga servis sepeda motor yang ketika di bengkel baik-baik saja, tapi dalam perjalanan Jogja-Solo rusak lagi, demikian pula dengan Mulyadi, eh, policresulen.

Kisah legendaris dunia kesehatan tentu akan selalu menyertakan obat Thalidomide, obat mual ibu hamil era 1950 dan 1960-an yang di kemudian hari diketahui menyebabkan ribuan bayi lahir dengan cacat parah.

Ada juga obat bernama cerivastatin yang setelah dipasarkan 10 tahun lebih baru ketahuan bahwa dapat merusak ginjal. Bahkan ada sebuah penelitian yang punya judul “Post-marketing withdrawal of 462 medicinal products because of adverse drug reactions: a systematic review of the world literature”. Ya, setidak-tidaknya ada 462 produk di dunia ini yang pernah ditarik setelah sebelumnya beredar dan tampak baik-baik saja.

Atau yang agak dekat dengan kita, deh. Namanya fenilpropanolamin (PPA), obat pilek yang mengalami penurunan dosis. Dulunya adalah 25 miligram menjadi tidak lebih dari 15 miligram. Seluruh perubahan itu merupakan dampak dari pengawasan post market.

Tugas mengevaluasi segala masukan soal efek samping dan kemudian melakukan kajian bersama ahli farmakologi dari universitas dan klinisi dari asosiasi profesi terkait adalah hal yang jamak dilakukan oleh regulator di seantero bumi bulat, entah kalau bumi datar.

Ini semacam mertua Mulyadi bertemu dengan para ustaz, para sesepuh desa, hingga perangkat desa—baik yang doyan korupsi maupun tidak—untuk membahas perihal kinerja menantunya. Jadi, keputusan meminta Mulyadi untuk introspeksi itu didasarkan pada pertimbangan yang sangat ciamik. Bukan ujug-ujug belaka.

Yang bikin gemas, sudah mending ada evaluasi dari regulator, kok malah resah sendiri? Toh BPOM sendiri sudah memberikan saran untuk mengganti Albothyl yang mengandung policresulen ini dengan obat lain yang mengandung benzydamine HCl, povidone iodine 1%, atau juga kombinasi dequalinum chloride. Kurang apalagi, coba?

Nanti giliran nggak ada evaluasinya dan isu soal policresulen muncul dari Turki, misalnya, BPOM juga yang dituduh nggak kerja. Kan, pelik, wahai netizen nan budiman, semacam Mojok tidak membahas tentang Fadli Zon dan komentar-komentarnya, tetapi begitu pembahasannya turun dituduh tidak mendalam.

Sebagai rakyat yang begitu mudah lupa, ada baiknya kita kembali fokus pada Undang-Undang MD3 maupun pada RKUHP yang memungkinkan netizen jelata seperti kita ini masuk bui gara-gara bikin status berbasis rasa gemas.

Sementara itu, pada saat yang sama produk-produk policresulen serupa Albothyl akan kembali ke pasar dengan indikasi yang telah diganti sesuai kajian keamanan dan paralel dengan itu, pemilik katering M&M telah berhasil mengakuisisi Mojok. Luar biasa.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2018 oleh

Tags: Agus MulyadiAlbothylbpomKalis MardiasihSariawan
Alexander Arie

Alexander Arie

Universitas Indonesia. Tinggal di Jakarta. Asli Bukittinggi.

Artikel Terkait

Mempertanyakan ‘Marriage is Scary’ Bersama Lya Fahmi dan Agus Mulyadi di Festival Mojok 2024
Video

Mempertanyakan ‘Marriage is Scary’ Bersama Lya Fahmi dan Agus Mulyadi di Festival Mojok 2024

26 Oktober 2024
Katharina Stögmüller Belajar Sirkus Pernikahan dari Agus Mulyadi
Video

Katharina Stögmüller Belajar Seni Memahami Kekasih dan Sirkus Pernikahan dari Agus Mulyadi

3 September 2024
Dokter gadungan Susanto
Video

Dokter Gadungan Susanto Tak Lulus SMA Karena Palsukan Rapor

21 September 2023
BPOM digugat Mojok.co
Kesehatan

Membohongi Publik, BPOM Digugat Komunitas Konsumen Indonesia

17 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.