Jika Pemerintah Bekerja dengan Baik, Rakyat Tidak Perlu Diingatkan Setiap Hari Pakai Video Prabowo yang Tayang di Bioskop Jelang Film Mulai: Aneh!

Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO

Ilustrasi Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COPenetrasi video Prabowo yang tayang sebelum film mulai di bioskop itu aneh, kayak propaganda Korut, dan bahkan bikin rakyat muak.

Dari Kamis dan Jumat pekan lalu, pencinta film di Indonesia lagi heboh. Bukan oleh film baru. Bukan oleh skandal sineas. Tapi oleh, well, pemerintah. 

Biasanya, cuplikan film terbaru yang akan rilis mengisi waktu sebelum sebuah film mulai tayang di bioskop. Kali ini, suguhannya berbeda. Ada penampakan video Prabowo yang memamerkan capaian kinerjanya sejak dilantik sampai saat ini.

Sampai saat ini, penayangan video keberhasilan Prabowo sudah hampir merata tayang di semua jaringan bioskop milik XXI. Bahkan info terbaru per hari Minggu (14/9), jaringan bioskop selain XXI juga akan menayangkan video serupa. 

Dan tentu saja, di tengah dinamika sosial-politik di dalam negeri saat ini, respons dari publik condong ke negatif. Maka, tidak janggal kalau kita ramai-ramai menyebutnya video propaganda.

Isi video Prabowo yang kayak propaganda dan aneh banget itu

Secara umum, video Prabowo ini spesifik menginformasikan capaian pemerintah sejauh ini. Narasi pertama, isi video melaporkan pencapaian program total produksi beras nasional yang mencapai 21.760.000 ton dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi sejak dia dilantik. 

Lebih lanjut, pesan di video Prabowo juga menyampaikan bahwa sejak diluncurkan per 6 Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis telah sukses menjangkau 20 juta penerima manfaat.

Narasi berikutnya, ada tercantum laporan ada 80.000 kelembagaan Koperasi Desa Merah Putih yang telah resmi diluncurkan. Dan di durasi setelahnya, isi video juga menarasikan laporan tentang capaian 100 Sekolah Rakyat yang juga telah diluncurkan oleh pemerintah sampai saat ini.

Menuai kecaman dan alasan aneh dari pemerintah

Sontak, video Prabowo tersebut menuai banyak kecaman, yang jujur aja, terlihat normal. Istana pun tidak tinggal diam. 

Melansir Kompas, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, mengatakan bahwa penyampaian pesan di ruang publik merupakan hal lumrah. Salah satunya video pemerintah di bioskop.

“Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan, tidak mengganggu kenyamanan keindahan maka penggunaan media-media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah,” ujar pria kelahiran Ngawi tersebut.

Seakan tak cukup dengan penjelasan Mensesneg, Hasan Nasbi selaku Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), turut menambahkan respons sebagai bagian dari perwakilan Istana.

“Layar bioskop, sebagaimana televisi, media luar ruang, dan lain-lain, juga ruang publik yang bisa diisi dengan berbagai pesan, termasuk pesan komersial. Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan Presiden nggak boleh?” Ujar pria yang sempat menjadi jurnalis tersebut.

Well, dua penjelasan Istana melalui Mensesneg dan PCO tentu tidak salah. Memang tidak ada yang melarang video Prabowo, tapi ini bukan soal boleh atau tidak boleh.

Video Prabowo yang kayak propaganda itu tak perlu

Begini, saya percaya satu hal. Coba lihat lagi judul artikel ini. Jika pemerintah bisa dan sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, mereka tidak perlu repot-repot mengingatkan rakyat tiap hari, bahwa mereka sudah bekerja dengan benar. 

Karena ya rakyat pasti merasakan. Kita-kita ini yang di lapangan pasti merasakan langsung efek kebijakan tersebut. Sesimpel ya karena mereka pemerintah. Nadi dan denyut jantung negara ini, ditentukan oleh kerja harian mereka di pemerintahan. 

Semua kebijakan, semua keputusan, pasti akan berimbas ke rakyat. Masalahnya, setelah serangkaian eskalasi konflik dan rentetan demo yang berujung kerusuhan beberapa minggu lalu, ini bukan waktu yang tepat untuk pemerintah dengan gagahnya penetrasi ke ruang publik pakai video Prabowo dan bilang, “Hey rakyat, kami sudah kerja dengan baik, ini data-datanya.” Janggal sih, menurut saya.

Video Prabowo malah kayak kreativitas Korea Utara

Mungkin, kalau artikel ini sampai ke Presiden, saran saya, pembisik atau yang kasih ide untuk memasang video Prabowo di bioskop mending dijewer saja, Pak. Bukan sesuatu yang salah atau langgar aturan, cuma ya tadi itu, janggal aja. 

Ibarat lagi PDKT sama cewek. Kamu nembak gebetan kamu pas setelah ada berita duka kalau bapak atau ibunya meninggal. Janggal banget kan pemilihan momennya.

Bahkan saking muaknya rakyat, sampai ada seruan di Twitter untuk mengajak semua penonton bioskop agar datang telat 15 menit dari jadwal tayang film di tiket. Hanya demi nggak bikin mata mereka harus nonton video pemerintah tadi. Bayangin, semuak itu, Pak Prabowo.

Video Prabowo ini sebenarnya memang bukan hal baru di perpolitikan Indonesia. Pada 2018 lalu, Joko Widodo juga melakukan hal serupa dengan menayangkan iklan capaian pemerintah persis sama dengan yang dilakukan Presiden Prabowo saat ini. 

Bedanya, tentu saja, pemerintah sebelumnya melakukan di tengah situasi masyarakat yang relatif sedang chill. Meski mungkin ya itu juga cara Jokowi menjaga citra positif dia menjelang Pemilu 2019. Tapi itu tentunya lain konteks dengan apa yang dilakukan Prabowo saat ini.

Sebagai penutup, satu lagi yang janggal menurut saya, penetrasi pemerintah ke ruang publik yang utamanya sarana hiburan bikin saya agak merasa negara ini kok agak kayak Korea Utara. Buat negara yang konon anti banget sama komunisme, eh kelakuannya kok mirip hehe.

Penulis: Isidorus Rio

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pak Prabowo, Sebenarnya Apa, sih, yang Sampeyan Inginkan? Cuma Sekadar Pengin Jadi Presiden? dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Exit mobile version