Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Traktiran Gratis Parkir di Hari Ulang Tahun Bentuk Nalar Bengkok Pemkot Malang yang Nggak Memahami Masalah Sebenarnya

Iqbal AR oleh Iqbal AR
2 April 2024
A A
Kebijakan Gratis Parkir Bentuk Nalar Bengkok Pemkot Malang MOJOK.CO

Kebijakan Gratis Parkir Bentuk Nalar Bengkok Pemkot Malang MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Traktiran gratis parkir  itu ide unik, tapi tidak menjawab permasalahan yang ada

Pertama, ini memang ide yang unik. Bayangkan saja, ada pemerintah daerah, menggratiskan sesuatu yang menjadi salah satu pendapatan mereka, yaitu parkir. Ya walau cuma sehari, sih, tapi pendapatan kota dalam sehari ini  nggak sedikit. Tapi ide ini bakal jadi unik dan keren jika kenyataan di lapangan, atau sebut saja persoalan parkir di Kota Malang, ini sudah beres.

Ini yang jadi masalah, dan jadi bahan sambat warga Malang. Apa yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan memberi traktiran parkir gratis pada 1 April 2024 ini tidak menjawab, apalagi menyelesaikan masalah yang selama ini ada, dan memberatkan warga. Akhir-akhir ini, persoalan mengenai parkir memang jadi perhatian banyak warga.

Warga Malang sudah paham gimana brengseknya persoalan parkir ini. Parkir liar ada di mana-mana. Hampir di semua Indomaret/Alfamart ada parkirnya meskipun sebenarnya gratis. Di ATM ada parkirnya. Bahkan di trotoar tempat pedagang kaki lima juga ada. Hampir semuanya itu parkir liar. Ada parkir yang sebenarnya liar tapi mengaku resmi, tukang parkirnya pakai rompi, tapi ketika diminta karcis malah tidak nggak ngasih. Ketika hal ini diadukan ke Pemkot, eh pihak Pemkotnya malah diam aja, nggak segera ditindak.

Makanya, aneh ketika Pemkot Malang bikin traktiran parkir gratis sedangkan kenyataan di lapangan masih sangat jauh dari kata beres. Alih-alih beresin parkir, ini malah bikin gimmick parkir gratis. Udah cuma sehari, nggak di semua tempat pula.

Ibaratnya seperti bos sebuah kantor yang tidak bisa bayar gaji karyawan. Tapi, dia malah menganggarkan makan siang dan kopi gratis di kantor tapi cuma sehari saja! Ngapain? Bayar gaji karyawan dulu, dong! 

Beresin dulu masalah parkir di Kota Malang. Kalian, Pemkot Malang, sudah disambati bolak-balik oleh warga soal masalah parkir ini. Nggak perlu bikin gimmick semacam traktiran parkir gratis. Itu nanti saja ketika persoalan parkir liar di Malang sudah beres. Ayolah, coba mikir yang tertib dan runut gitu, lho.

Kota Malang dan Pemkotnya yang tidak berhenti aneh

Saya dan mungkin semua warga Malang tahu bahwa Pemkot itu diisi oleh orang-orang pintar, berpendidikan tinggi, dan beradab yang seharusnya bisa membuat kebijakan yang benar serta masuk akal. Tapi nyatanya itu tidak terjadi, terutama dalam beberapa tahun terakhir ini. Kebijakan Pemkot malah aneh-aneh.

Mulai dari proyek penataan kawasan Kayutangan Heritage yang entah gimana itu konsepnya, hiasan lampu di trotoar Kayutangan yang “nyontek” Jogja, rekayasa lalu lintas yang malah semakin bikin macet, hingga soal parkir liar yang nggak beres-beres dan “hadiah” traktiran parkir gratis. Kebijakan-kebijakan tersebut seakan dibuat dengan asal-asalan saja, asal njeplak, asal nyocot, minim riset, tapi anggarannya minta yang besar. 

Kalau kayak semacam ini terus, nggak salah kalau banyak orang menganggap Kota Malang itu kota aneh. Tidak hanya oleh warganya sendiri, tapi juga oleh orang lain yang bukan warga lokal. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti kota ini akan berada di level yang sama dengan Depok. Sama-sama aneh dan sama-sama menjadi bahan bercandaan dan ejekan. Aduh, amit-amit.

Nah, balik lagi soal “hadiah” traktiran” parkir gratis pada 1 April 2024, saya sih tidak berharap apa-apa, ya, dengan program atau gimmick ini. Saya cuma berharap di usianya yang ke-110, Kota Malang sadar apa yang selama ini jadi masalah dan keresahan. Semoga agar Pemkot bisa sadar bahwa apa yang selama ini mereka lakukan, terutama soal parkir, tidak pernah menjawab dan menyelesaikan masalah sebenarnya. 

Yah, kita memang cuma bisa berharap. Saya sudah capek sambat dan marah-marah ke Pemkot Malang, terutama soal parkir ini. Kalau kata orang Jawa, mereka ini tambeng, atau angel kandanane, untuk tidak mengatakan mereka bebal!

Penulis: Iqbal AR

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 2 April 2024 oleh

Tags: gratis parkirJawa TimurKota MalangMalangparkir liarparkir liar di jawa timurpemkot malang
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis dan reporter lepas. Tinggal di Malang.

Artikel Terkait

Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO
Liputan

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Kerja keras bawa Annes kuliah di Universitas Brawijaya (UB) Malang gratis hingga kerja sebelum wisuda MOJOK.CO
Kampus

Universitas Brawijaya (UB) Bawa Saya Kuliah Tanpa Biaya, Bisa Kerja Sebelum Wisuda buat Tebus Masa-masa Berat Sekolah Sambil Kerja Sejak Remaja

15 Oktober 2025
Pilih kos murah di Malang karena gaji nggak UMR. MOJOK.CO
Ragam

Cara Bertahan Hidup Anak Kos di Malang dengan Gaji Rp2 Juta setelah Orang Tua Tiada, Tersiksa tapi “Kudu Legawa”

8 Oktober 2025
12 Hari Belajar Bahagia di Perkebunan Kalijompo Jember MOJOK.CO
Esai

12 Hari Tinggal di Perkebunan Kalijompo Jember, Belajar Menjadi Manusia yang Selalu Bersyukur dan Merasa Cukup meski Keterbatasan Ada di Depan Mata

29 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.