MOJOK.CO – Rokok Win berasal dari Malang. Gudang Garam, dari Kediri. Sebuah pertarungan rasa di Jawa Timur di mana Win berpeluang besar untuk menang.
Kalau menyebut tandingan Toyota Avanza sejak lama, maka Daihatsu Xenia tentu yang terdepan. Kalau turun ke roda 2, ada legenda Revo generasi pertama yang digadang-gadang mau melawan pasar Yamaha Vega.
Kemudian, yang tidak kalah seru, adalah pertempuran harga belasan dan puluhan ribu rokok kretek. Saat ini, yang sedang dan terus menjadi pusat perhatian adalah rokok Win. Ini adalah merek rokok yang katanya akan segera menumbangkan Gudang Garam karena kemiripan rasa.
Rokok Win yang berhasil menjadi pusat perhatian
Win adalah sebuah merek rokok yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Setahun terakhir, rokok Win mampu menyita perhatian banyak orang. Sampai saya selesai menulis, ia mampu mempengaruhi pasar di Jogja dan Jawa Tengah dengan 3 produk unggulannya sekaligus. Mereka adalah Win Filter isi 20, Win Mild isi 16 dan 20, dan Win Hijau isi 12 batang.
Sebenarnya masih ada Win Bold (yang sudah menembus Indomaret dan Alfamart di banyak kota besar) dan Win Kretek (SKT: Sigaret Kretek Tangan) yang juga beredar di pasaran. Belum lagi ada Win Click (Berry Capsule). Varian terakhir ini sempat menjadi buruan banyak orang karena kelangkaan stok di pasaran.
Secara kebetulan pula, 5 merek tadi sudah pernah saya coba masing-masing lebih dari 2 bungkus. Takaran 2 bungkus itu hanya sebagai patokan bahwa saya tidak asal mengisap, menilai, lalu asal menulisnya di sini. Semua sudah saya lalui dengan melakukan “riset kecil” ala kadarnya dan dengan penilaian seobjektif mungkin.
Riset kecil untuk mengungkap rasa rokok Win
Sebagai gambaran, saya sempat mengisap Win Bold di tahun 2021 sekitar 4 sampai 5 bulan. Meski memang, rokok Win tersebut hanya selingan saja dan saya membelinya 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
Kemudian saya mencicipi Win Click dan Win Mild. Dua varian rokok Win yang juga menjadi rokok selingan ketika “rokok kretek tier 1” masih belum semahal sekarang. Saya cocok dengan 3 varian di atas. Baik dari sisi cita rasa sampai bentuk dan ukuran.
Kemudian, saya juga cukup lama menikmati Win Mild sebagai selingan. Hingga akhirnya, di 2 sampai 3 bulan terakhir ini indera perasa saya bertemu Win Filter dan Win Hijau.
Sebenarnya, banyak orang masih skeptis ketika melihat brand rokok Win. Apalagi kalau membandingkannya dengan brand kuat seperti Djarum, Gudang Garam, atau Wismilak. Ya seperti kita kalau melihat TV merek Samsung kemudian melihat Changhong. Muncul rasa geli, agak konyol. Namun, meski harganya murah, kualitas mengejutkan.
Begitulah rokok Win Filter. Coba bakar saja dulu barang sebatas. Isap dengan konsentrasi penuh dan fokus kepada rasa. Seketika kamu akan berkata kayak gini: “Wah, Kediri bisa lewat kalau begini ini. Malang akan datang, menindas, dan menumbangkan Kediri.”
Baca halaman selanjutnya: Rokok dari Malang yang perlu “diwaspadai” pabrikan besar.
Malang “menjajah” Kediri
Kediri adalah rumah besar bagi Gudang Garam. Sementara itu, rokok Win berasal dari Malang. Menurut saya, mempertimbangkan sisi rasa, Win Filter perlahan tapi pasti akan menumbangkan Gudang Garam Signature Hitam!
Seandainya ada versi mentol, GG Shiver wajib cemas. Mereka harus segera mengadakan rapat besar R&D dengan mengundang beberapa orang dari marketing. Harus! Tidak boleh disepelekan.
Rokok Win Filter ini sudah jelas-jelas “mengambil” 80% cita rasa GG Signature Hitam. Manis dan wangi ala GG Signature ada di setiap batang rokok Win Filter. Mulai dari saat membuka bungkus, mengambil batang lalu menghirupnya sebelum membakarnya, menikmati isapan demi isapan, hingga desain filter pendek kecoklatan ala GG Signature Hitam.
Memang, secara keseluruhan, Win Filter belum bisa menyamai rasa gurih khas Gudang Garam. Rasa manis rokok Win masih lebih dominan dibandingkan rasa sepat dan gurih dengan perbandingan produk-produk Gudang Garam. Tapi lagi-lagi, Win Filter menang di hal lain, yaitu harga dan kuantitas.
Harga sebungkusnya Rp24.500 hingga 26.000 di warung-warung kelontong. Isinya 20 dengan ukuran batang yang lebih panjang dibandingkan GG Signature Hitam dan GG Internasional. Ini jelas menjadi tusukan menyakitkan kedua setelah persoalan cita rasa.
Kenapa begitu? Varian GG Internasional dan GG Signature Hitam dijual seharga Rp25 sampai Rp26 ribu dan Rp23 sampai Rp24 ribu dengan isi masing-masing 12 batang. Kalau dari segi kuantitas, Win Filter menang banyak, bahkan kalau rokok ini mencapai harga jual Rp30 ribu. Saya yakin masih ada pembeli setia.
Sementara itu, varian GG kalau menyentuh angka Rp30 ribu rasa-rasanya akan semakin ditinggalkan. Apalagi masih banyak merek rokok murah kelas 3 yang masih bisa bersaing melawan rokok premium.
Pabrikan besar perlu waspada
Tentu ini tidak hanya PR bagi Gudang Garam. Pabrikan besar lain juga harus selalu melakukan inovasi. Djarum misalnya, seperti sudah siap-siap melawan kehadiran rokok Win Filter dengan mengeluarkan Djarum KING setahun lalu. Tapi itu dugaan saya saja, karena isu yang beredar di kalangan perokok malah beda. Banyak orang yang menganggap Djarum KING adalah pengganti Djarum Super Wave dan NEXT.
Padahal kalau dipikir, munculnya KING bisa saja tujuannya untuk mengganggu pasar Win Filter, ASPRO, atau Gajah Baru di kalangan ahli isap. Ingat, Win Filter ini punya “sub” cita rasa yang unik, yaitu mampu dengan cepat menumbangkan kesetiaan menghisap GG Signature Hitam, menggoyahkan iman para perokok setia GG Internasional, dan sedikit menggoda para pecinta rokok bercita rasa seperti Djarum Super.
Rencana besar Win
Tentang Win Filter, setelah membaca tulisan ini, saya menyarankan kalian segera menganalisis tujuan CV Megah Sejahtera memproduksi varian rokok Win. Apakah mau menumbangkan secara perlahan merek besar sekelas Gudang Garam Signature Hitam, Gudang Garam Internasional atau bahkan Djarum Super? Atau jangan-jangan, R&D Win cuma nggak sengaja meracik sesuatu di dapur lalu kebetulan bumbunya pas, enak, dan laku keras di pasaran?
Terlepas dari imajinasi kamu, bagi saya, rokok Win Filter ini harusnya bisa dengan mudah mendapat tempat di hati para perokok Gudang Garam. Ini tidak sekadar enak, tapi istimewa untuk sebuah produk kelas 2 yang identik mengutamakan kuantitas dan murah, eh, kok ya kualitasnya juga bagus.
Atau jangan-jangan, orang-orang di Win ini adalah alumni-alumni pabrikan besar yang sudah belajar belasan atau bahkan puluhan tahun di pabrik lain lalu bergabung dengan Win kemudian meracik berbagai varian Win untuk bertempur di semua kelas?
Kalau Win Filter lawannya jelas siapa dan hasilnya sudah terlihat, bagaimana dengan Win Hijau, Win Kretek, Win Mild, BOLD, dan Win Click? Apakah merek itu akan menumbangkan merek-merek rokok besar lain?
Salah satu imajinasi saya adalah begini. Tim R&D rokok Win ternyata tagline rahasia. Bunyinya: “We must Win in everywhere when we put our product. It’s mandatory.” Sebuah tagline yang nggak sengaja keluar ketika rapat dan malah kebablasan membuahkan sukses di pasaran.
Penulis: Khoirul Fajri Siregar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA LA Ice Purple Boost vs Win Click Berry: Pertarungan yang Semakin Seru, Win Click Berry Perlahan Mulai Mengancam dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.
Baca halaman selanjutnya: Hak jawab dari Ansugi Law Attorneys & Counselors at Law
Redaksi Mojok.co menerima surat keberatan atas tulisan esai di atas dari Ansugi Law Attorneys & Counselors at Law yang bertindak untuk dan atas nama CV. Megah Sejahtera (Rokok Win dan Win Click) pada 12 Desember 2023.
Setelah komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak dan mengacu pada Pedoman Media Siber, Mojok memberikan hak jawab atas artikel tersebut, pada 19 Januari 2024 sebagai berikut:
Hak Jawab atas artikel “Nggak Heran kalau Gudang Garam Mulai Cemas, Rokok Win yang Lebih Murah Mampu Memenangkan Pertarungan Rasa di Jawa Timur dan Pulau Jawa”
Bahwa pada 03 November 2023, telah dipublikasikan pada laman Mojok.Co., sebuah artikel dengan judul “Nggak Heran kalau Gudang Garam Mulai Cemas, Rokok Win yang Lebih Murah Mampu Memenangkan Pertarungan Rasa di Jawa Timur dan Pulau Jawa” yang ditulis oleh Khoirul Fajri Siregar dan Yamadipati Seno sebagai editor. Sehubungan dengan adanya artikel tersebut, kami selaku Kuasa Hukum dari CV. Megah Sejahtera (“Klien”) dengan ini menggunakan Hak Jawab, untuk dan atas Klien kami, serta menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
- Bahwa Klien kami, selaku produsen dari Rokok Win, menyatakan keberatan atas artikel tersebut, mengingat tulisan dalam artikel tersebut memuat kata -kata dan/atau kalimat kalimat yang mengandung kesan permusuhan, persaingan tidak sehat, dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan Klien kami;
- Bahwa Klien kami keberatan dengan adanya kata-kata dan/atau kalimat – kalimat dalam artikel tersebut, termasuk namun tidak terbatas sebagai berikut:
- Saat ini, yang sedang dan terus menjadi pusat perhatian adalah rokok Win. Ini adalah merek rokok yang katanya akan segera menumbangkan Gudang Garam karena kemiripan rasa.
- Begitulah rokok Win Filter. Coba bakar saja dusu barang sebatas. Isap dengan konsentrasi penuh dan fokus kepada rasa. Seketika kamu akan berkata kayak gini: “Wah, Kediri bisa lewat kalau begini ini. Malang akan datang, menindas, dan menumbangkan Kediri.”
- Kediri adalah rumah besar bagi Gudang Garam. Sementara itu, rokok Win berasal dari Malang. Menurut saya, mempertimbangkan sisi rasa, Win Filter perlahan tapi pasti akan menumbangkan Gudang Garam Signature Hitam.
- Rokok Win Filter sudah jelas-jelas “mengambil” 80% cila rasa GG Signature Hitam. Manis dan wangi ala GG Signature ada di setiap batang rokok Win Filter.
- Tentang Win Filter, setelah membaca tulisan ini, saya menyarankan kalian segera menganalisis tujuan CV Megah Sejahtera memproduksi varian rokok Win. Apakah mau menumbangkan secara perlahan merek besar keras Gudang Garam Signature Hitam, Gudang Garam internasional atau bahkan Djarum Super?
- Atau jangan-jangan, orang-orang di Win ini adalah alumni-alumni pabrikan besar yang sudah belajar belasan atau bahkan puluhan tahun di pabrik lain lalu bergabung dengan Win kemudian meracik berbagai varian Win untuk bertempur di semua kelas?
- Salah satu imajinasi saya adalah begini. Tim R&D rokok Win ternyata tagline rahasia Bunyinya “We must Win in everywhere when we put our product. It’s mandatory.”
- Bahwa Klien kami selalu berusaha úntuk tunduk dan patuh pada ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk ketentuan terkait perlindungan hak kekayaan intelektual dan tarangan praktek usaha yang tidak sehat;
- Bahwa Klien kami selalu berupaya untuk bersaing secara sehat di dunia industri hasil tembakau dan menjaga hubungan baik dengan pelaku usaha lain dan atau pihak lain yang terkait;
- Bahwa Klien kami tidak memiliki permasalahan/sengketa dengan produsen rokok lain dan/atau pihak lain, sehingga tidak ada alasan bagi Klien kami untuk menumbangkan “bertempur mengambil dan/atau “win/menang” atas produsen rokok lain dan/atau pihak lain beserta produk-produk mereka;
- Bahwa pernyataan – pernyataan dalam artikel tersebut mengandung informasi yang tidak benar, dan bahkan pada bagian tertentu diakui sendiri oleh penulis artikel sebagai suatu “imajinasi”;
- Bahwa pernyataan pernyataan dalam artikel tersebut juga mengandung kata-kata yang menyerang kehormatan dan nama baik Klien kami, dengan menuduhkan sesuatu hal yang tidak pernah dilakukan oleh Klien kami dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan “Rokok Win Filter ini sudah jelas-jelas “mengambil” 80% cita rasa GG Signature Hitam”;
- Bahwa Klien kami merupakan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau Golongan Il yang memiliki segmen pasar dan konsumen berbeda dengan produsen rokok dan/atau pihak lain yang disebutkan dalam artikel tersebut;
- Bahwa produk Klien kami juga berada pada segmen pasar dan konsumen yang berbeda dari produk – produk pihak lain yang disebutkan dalam artikel, sehingga sudah sepantasnya tidak perlu dibanding-banding satu dengan yang lain.
- Bahwa kami berharap kedepannya penulis artikel dapat menjaga keseimbangan dan etika dalam membuat dan memuat tulisan di platform daring, sehingga tulisan yang dihasilkan tidak memuat kesan permusuhan dan persaingan tidak sehat.
- Bahwa apabila dikemudian hari timbul perselisihan/sengketa antara Klien kami dengan pihak lain yang ditimbulkan oleh karena adanya artikel tersebut di atas maka akan diselesaikan dengan aturan Dewan Pers.