Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru

Saleh Abdullah oleh Saleh Abdullah
19 Februari 2020
0
A A
Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru

Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Apa yang dimaksud Mahfud MD “Penataran P4″ kayak zaman Orde Baru itu sebenarnya provokasi gaya baru ke mahasiswa. Provokasi dengan niat baik tentunya.

Seperti lomba lari estafet, menyusul kontroversi pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi soal “Agama dan Pancasila,” Menko Polhukam Mahfud MD kemarin mengatakan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) akan dihidupkan kembali. What the f….

Oke, oke. Pak Mahfud MD sih sudah memberi jaminan bahwa penataran yang akan diberikan tidak akan monoton itu-itu saja seperti era Orde Baru. Namun, entah apa yang blio maksud dengan “tidak monoton” itu.

Apa substansi materinya yang tidak monoton? Apa metode penyampaiannya? Atau instrumen-instrumen pendukung yang akan digunakan? Wallahu’alam.

Politisi mah emang gitu kalo nyetatemen: ringkas, mbulet, nggak detail supaya gampang nangkisnya nanti kalau diserang.

Karena itu, secara apriori, boleh dong saya menganggap bahwa apa yang dimaksud Mahfud MD “Penataran P4 gaya baru itu” sebagai provokasi baru Mahfud. Provokasi dalam artinya yang positif lho.

Baca Juga:

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
ruu perampasan aset

Update RUU Perampasan Aset yang Semakin Mendesak

13 Maret 2023

Jadi gini. Baik Pak Yudian atau Pak Mahfud MD—kita tahu—adalah orang-orang dengan latar belakang akademisi. Yang satu mantan rektor, lainnya dosen. Dua-duanya juga sama-sama berasal dari perguruan-perguruan tinggi Yogyakarta.

Yang dari kota lain jangan sirik lah. Hawong Presidennya juga alumni Jogja, maka nggak heran kalau aparat pendukungnya juga banyak yang alumni Jogja. Home sweet home. My house is my kingdom.

Nah, karena itu pula, baik Pak Yudian maupun Pak Mahfud MD, pasti tahulah mereka ihwal gerakan protes mahasiswa yang kondyang dengan istilah “Gejayan Memanggil” di Yogyakarta.

Gerakan ini kondyang di awal reformasi dulu, dan terakhir kemarin ketika mahasiswa dan warga non-mahasiswa turun memprotes rencana DPR dan Pemerintah merilis sejumlah undang-undang termasuk dan terutama hasil revisi (baca pengebirian) Undang-Undang KPK.

Semua gerakan itu dimulai dari Jalan Gejayan, yang sekarang namanya diganti jadi Jalan Affandi.

Nggak tahu ya, apakah penggantian nama jalan itu merupakan upaya penggembosan gerakan sosial mahasiswa, dengan pikiran mahasiswa bakalan merasa nggak enak mengganti istilah “Gejayan Memanggil” jadi “Affandi Memanggil,” dan karena itu jadi kendor untuk melakukan demo lagi.

Nah, kedua bapak petinggi negara itu, jangan-jangan, merasa… “ini kok, mahasiswa pada melempem gini? Kok, gerakan protes berhenti setelah keriuhan jelang UU KPK disahkan?”

Jangan-jangan lho, ya? Dengan segala alasan yang sudah saya beberkan di atas tadi. Seorang akademisi, pada akhirnya, mesti kembali pada kewarasan akal sehatnya. Ya nggak mungkin dong akademisi sekelas Pak Mahfud bikin rencana sembrambangan kek gitu.

Selain itu, dilihat dari konteks historis, kedua bapak di atas juga pasti tahulah, bagaimana sebetulnya reaksi masyarakat pada sebelum dan ketika dulu Soeharto memberlakukan Penataran P4—di antaranya—di perguruan-perguruan tinggi.

Mereka berdua, wabilkhusus Pak Mahfud MD yang orang hukum, pasti tahu korban-korban Soeharto yang dituding merongrong kewibawaan negara dan ideologi Pancasila masa Orde Baru dulu.

Ada rombongan anggota Petisi 50, ada aktivis keagamaan (khususnya Islam), ada juga aktivis sosial dan ormas yang menolak azas tunggal, sampai ke ujung-ujung periode kediktatoran Soeharto. Rasanya sudah susah menghitung dan mengidentifikasi berapa jumlah korban keganasan negara yang merasa sebagai “Satpol PP” Pancasila itu.

Saya yang mengalami penataran P4 waktu kuliah dulu aja merasa kepala saya berasap ketika diwajibkan mengikuti penataran tersebut. Untungnya pada penataran-penataran selanjutnya saya bisa bolos dan titip tanda tangan presensi. Itulah upaya terlemah saya menolak penataran P4 yang membosankan itu.

Pak Yudian dan Pak Mahfud MD tahu semua hal itu. Pasti. Itu sebab Pak Mahfud bilang penataran kali ini tidak akan monoton. Doi-doi juga pasti tahu bagaimana banyak warga menjadi sinis dan nyinyir terhadap Soeharto yang merasa diri paling pancasilais bahkan dari burung garuda itu sendiri. Yang lain mah nggak ada apa-apanya.

Nah, di sinilah letak dugaan apriori saya bahwa jangan-jangan Pak Yud dan Pak Mah, lewat pernyataan-pernyataannya, pengen ngomporin mahasiswa aja nih…

Politik kok, sepi?

Puadahal, cuma di negara-negara total represif dengan para diktatornya itu yang bikin atmosfer politik bakal sepi.

Bill Clinton bekas presiden AS itu pernah bilang gini: “Being President is like being the groundskeeper in cemetery: there are a lot of people under you, but none of them are listening.” (Jadi Presiden udah kayak jadi penjaga kuburan. Ada banyak orang di bawahmu, tapi tak seorang pun dari mereka yang mendengarkanmu).

Emang enak? Ya, nggaklah! Udah dipilih dan dikasi mandat puluhan juta manusia, kok, rakyat pemilihnya malah pada cuek.

Makanya kudu dibikin gara-gara, biar orang pada ribut. Biar politik jadi dinamis. Biar pemerintah menjadi harapan banyak orang kembali untuk melakukan perbaikan.

Inget kan, ketika UU KPK yang sudah dipermak itu mau disahkan, Presiden disowani oleh 40 tokoh? Walau kemudian Jokowi tidak melakukan apapun sesuai harapan para tokoh yang berharap Jokowi mengeluarkan Perppu, tapi Jokowi sudah senang disowani pake cipika-cipiki segala.

Soal para tokoh jadi kecewa, ah, cincailah itu. Nanti diundang lagi juga pada datang lagi.

Begitulah panggung politik. Semua seperti siklus berputar dari kuasa melahirkan pengetahuan, pengetahuan melahirkan kuasa, kuasa melahirkan pengetahuan, dan begitu terus muternya.

Kembali ke rencana Penataran P4 yang dilansir Pak Mahfud MD, hampir semua orang tahu bahwa Penataran P4 adalah wacana dan praktik Orde Baru. Ihwal bagaimana hasil dari bertahun-tahun penataran P4 dulu itu pada masyarakat, ya embuh. Pemerintah juga pasti bingung menjawab pertanyaan itu. Tidak pernah ada auditnya kok.

Karena itulah—saya duga kuat—sebelum Pak Mahfud MD membuat pernyataan, blionya pasti sudah pikirkan akan seperti apa reaksi masyarakat. Kecurigaan masyarakat ini Orba Julid, alias Orde Baru Jilid Dua, pasti akan bermunculan. Mahfud MD pasti paham itu, Bram.

Soal bila nanti benar-benar akan muncul gerakan protes jalanan mahasiswa dan masyarakat apakah karena “provokasi” Pak Menkopolhukam ini, eits nanti dulu. Ingat, hak mengutarakan pendapat sudah terkandung di dalam prinsip Hak Asasi Manusia Universal yang sudah dideklarasikan pada tahun 1948. Pak Mahfud juga pasti paham itu.

Yah, anggap saja pernyataan Mahfud MD itu sebagai stimulan untuk para mahasiswa. Agar mereka terganggu dari passion rebahannya, lantas khawatir bakal diwajibkan Penataran P4 lagi kayak zaman dulu. Lulus normal cuma pakai skripsi aja udah susah, pakai mau ada penataran P4 lagi. Hadeh.

Tapi tenang, nggak perlu baper. Ingat, Pemerintah ini lagi masa kedua puber, maklumi aja lah kalau mereka caper.

BACA JUGA Enak Zaman Pak Soeharto? Enak Ndasmu atau tulisan Saleh Abdullah lainnya.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2020 oleh

Tags: mahfud mdorbaOrde Barupenataran p4
Saleh Abdullah

Saleh Abdullah

Artikel Terkait

massa mengambang jelang pemilu
Kotak Suara

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
ruu perampasan aset
Kotak Suara

Update RUU Perampasan Aset yang Semakin Mendesak

13 Maret 2023
Butet Kartaredjasa x Mahfud MD: Blakblakan isu sensitif! Dari 300T hingga Penundaan Pemilu!
Movi

Butet Kartaredjasa x Mahfud MD: Blak-blakan isu sensitif! Dari 300T hingga Penundaan Pemilu!

11 Maret 2023
mahfud md
Kotak Suara

Jelang Tahun Politik, Mahfud MD Minta Pemuda Aktif Kritik Pemerintah, Sayangnya Kebebasan Berpendapat Masih Rendah

9 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Motor Matik

Soal Ormas Persekusi Gereja di Kepri, Menteri Agama Nyatakan itu Bukan Kasus Intoleransi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru

Niat Baik Mahfud MD Bikin Penataran P4 ala Orde Baru

19 Februari 2020
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In